Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 52— Teguh sampai Akhir

    Dalam surat yang kedua yang dialamatkan Petrus kepada mereka yang “memperoleh iman” dengan sendirinya, rasul itu mengemu-kakan rencana Ilahi untuk perkembangan tabiat Kristen. Ia menulis: “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa Ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah meng-anugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mendapat bagian dalam kodrat Ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.KR 447.1

    “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.”KR 447.2

    Perkataan ini penuh dengan nasihat dan kena pada inti kemenangan. Rasul itu mengemukakan kepada orang-orang percaya tangga kemajuan Kristen, tiap-tiap langkah yang menggambarkan perkembangan dalam pengetahuan Allah, dan dalam mendaki untuk mana tidak ada perhentian. Iman, kebaikan, pengetahuan, pertarakan, kesabaran, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan amal adalah rentetan dari anak tangga itu. Kita diselamatkan oleh menempuh lingkaran demi lingkaran, mendaki langkah demi langkah, kepada ketinggian cita-cita Kristus bagi kita. Dengan demikian Ia dijadikan bagi kita akal budi, dan kebenaran, dan penyucian, dan penebusan.KR 447.3

    Allah telah memanggil umat-Nya kepada kemuliaan dan kebajikan, dan hal ini akan dinyatakan dalam kehidupan semua orang yang sungguh-sungguh dihubungkan dengan Dia. Sesudah mengambil bagian dari pemberian surga, mereka harus maju kepada kesempurnaan, “dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu.” 1 Petrus 1:5. Adalah kemuliaan Allah untuk memberikan kebajikan-Nya kepada anak-anak-Nya. Ia ingin untuk melihat pria dan wanita mencapai ukuran yang paling tinggi; dan bila oleh iman mereka berpegang pada kuasa Kristus, bila mereka memohon janji-janji-Nya yang tidak pernah akan gagal, dan menuntut mereka sebagai milik-Nya sendiri, bila dengan sangat mendesak yang tidak pernah disangkal oleh mereka mencari kuasa Roh Kudus, mereka akan dijadikan sempuma di dalam Dia.KR 448.1

    Setelah menerima iman Injil, pekerjaan yang berikutnya dari orang percaya ialah untuk menambah kepada tabiatnya kebajikan, dan dengan demikian menyucikan hati dan menyediakan pikiran untuk menerima pengetahuan Allah. Pengetahuan ini adalah dasar dari segala pendidikan yang benar dan dari pelayanan yang benar. Itu adalah usaha penjagaan terhadap penggodaan; dan hanya ini sajalah yang dapat menjadikan satu seperti Allah dalam tabiat. Oleh pengetahuan akan Allah dan Anak-Nya, Yesus Kristus, diberikan kepada orang percaya “segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia.” Tidak ada pemberian yang baik yang ditahan daripadanya yang sungguh-sungguh mengingini kebenaran Allah.KR 448.2

    “Inilah hidup yang kekal itu” Kristus berkata, “yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mereka mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Yohanes 17:3. Dan nabi Yeremia menjelaskan: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijak- sanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi barang siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan.” Yeremia 9:23, 24. Pikiran manusia jarang bisa mengerti lebarnya dan dalamnya dan tingginya pencapaian-pencapaian rohani daripadanya yang mendapat pengetahuan ini.KR 448.3

    Tidak perlu seorang pun gagal untuk mencapai kesempurnaan tabiat Kristen. Oleh pengorbanan Kristus, persediaan diadakan untuk orang percaya menerima segala perkara mengenai kehidupan dan kesalehan. Allah memanggil kita untuk mencapai kesempumaan dan menempatkan teladan tabiat Kristus. Dalam kemanusiaan-Nya, disempurnakan oleh kehidupan yang melawan kejahatan, Juruselamat menunjukkan bahwa oleh bekerja sama dengan Tuhan, umat manusia dalam kehidupan ini dapat mencapai kesempurnaan tabiat. Inilah jaminan Allah bagi kita bahwa kita juga dapat mencapai kemenangan yang sempurna.KR 449.1

    Di hadapan orang percaya diberikan tanggung jawab yang luar biasa untuk menjadi seperti Kristus, taat kepada segala prinsip hukum. Tetapi dengan dirinya sendiri manusia sama sekali tidak sanggup mencapai keadaan ini. Kesucian yang dinyatakan oleh perkataan Allah ia hams miliki sebelum ia dapat diselamatkan adalah akibat pekerjaan rahmat Ilahi sementara ia tunduk dalam penyerahan kepada disiplin dan pengaruh yang mengendalikan dari Roh Kebenaran. Penurutan manusia dapat dijadikan sempura hanya melalui dupa kebenaran Kristus, yang memenuhi tiap-tiap perbuatan kebenaran dengan bau harum Ilahi. Bagian orang Kristen ialah untuk tekun dalam mengalahkan tiap-tiap kesalahan. Dengan tetap ia hams berdoa kepada Juruselamat untuk menyembuhkan jiwanya yang sakit karena dosa. Ia tidak mempunyai akai budi atau kekuatan untuk menang; ini adalah milik Tuhan, dan Ia menganugerahkannya kepada mereka yang dalam kerendahan dan pertobatan mencari Dia untuk mendapat pertolongan.KR 449.2

    Pekerjaan perubahan dari ketidaksucian kepada kesucian adalah pekerjaan yang terus-menerus. Dari hari ke hari Allah bekerja bagi penyucian manusia, dan manusia harus bekerja sama dengan Dia, berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mempererat kebiasaan-kebiasaan yang benar. Ia harus menambahkan anugerah kepada anugerah; dan sementara ia dengan jalan demikian bekerja untuk rencana penambahan, Allah bekerja baginya untuk rencana perkalian. Juruselamat kita selalu mendengar dan menjawab doa dari hati yang hancur, dan anugerah dan damai dilipatgandakan kepada yang setia. Dengan gembira Ia mengabulkan kepada mereka berkat-berkat yang mereka perlukan dalam pergumulan mereka terhadap kejahatan yang menimpa mereka.KR 449.3

    Ada orang yang berusaha menaiki anak tangga kemajuan Kristen; tetapi sementara mereka maju mereka mulai menempatkan pengharapan mereka dalam kuasa manusia, dan segera tidak melihat Yesus, yang memimpin kita dalam iman. Akibatnya kegagalan kehilangan segala perkara yang harus didapat. Susah sebenarnya adalah bagian mereka, yang menjadi lelah dalam perjalanan, mengizinkan musuh jiwa-jiwa untuk merampok mereka dari anugerah Kristen yang sedang berkembang dalam hati dan kehidupan mereka. ‘’Tetapi barangsiapa yang tidak memiliki semuanya itu,” rasul itu menyatakan, “ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dulu telah dihapuskan.”KR 450.1

    Rasul Petrus mempunyai suatu pengalaman yang panjang dalam perkara-perkara Allah. Imannya dalam kuasa Allah untuk menyelamatkan telah bertambah kuat dengan berlalunya tahun-tahun, sampai ia membuktikan tanpa ragu-ragu lagi bahwa tidak ada kemungkinan untuk gagal di hadapan seorang, yang maju oleh iman, naik selangkah demi selangkah, selalu ke atas dan maju, kepada anak tangga yang paling atas sampai ia mencapai pintu-pintu masuk ke dalam kerajaan surga.KR 450.2

    Untuk bertahun-tahun lamanya Petrus telah mendesak kepada orangorang percaya perlunya pertumbuhan yang tetap dalam anugerah dan dalam pengetahuan akan kebenaran; dan sekarang mengetahui bahwa tidak lama lagi ia akan dipanggil menderita mati syahid karena sebab imannya, ia sekali lagi menarik perhatian kepada kesempatan yang berharga yang dapat dicapai oleh setiap orang percaya. Dalam jaminan yang penuh akan imannya murid yang sudah tua itu menasihati saudara-saudaranya untuk tinggal teguh dalam maksud dalam kehidupan Kristen. “Karena itu, saudara-saudaraku” ia memohon “berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jika kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” Kepastian yang berharga! Kemuliaan adalah pengharapan di hadapan orang percaya sebagaimana ia maju dalam iman kepada ketinggian kesempumaan Kristen!KR 450.3

    “Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan se-muanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima. Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini. Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku kamu selalu mengingat semuanya itu.”KR 451.1

    Rasul itu sanggup berbicara mengenai maksud Allah tentang umat manusia; karena selama pelayanan Kristus di dunia ini ia telah melihat dan mendengar banyak yang menunjang kerajaan Allah. “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia,” ia mengingatkan kepada orang-orang percaya, “ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia yang mengatakan: Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.”KR 451.2

    Namun ketentuan meyakinkan sebagai bukti tentang pengharapan orang-orang percaya, masih ada yang lain yang masih yakin dalam kesaksian nubuatan, melalui mana iman semua orang dapat diteguhkan dan berlabuh dengan aman.” Dengan demikian,” Petrus menyatakan, “kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. A langkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuatan-nubuatan dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”KR 451.3

    Sementara meninggikan “firman yang telah disampaikan oleh para nabi” sebagai suatu penuntun yang aman dalam waktu bahaya, rasul itu dengan penuh khidmat mengamarkan kepada sidang terhadap obor nubuatan yang palsu, yang akan diangkat oleh “guru-guru palsu,” yang akan memasukkan “pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka.” Guru-guru palsu ini, yang timbul dalam sidang dan dianggap benar oleh banyak saudara-saudara mereka dalam percaya, rasul itu menyatakannya seperti “mata air yang kering, seperti kabut yang diha laukan topan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat,” “Akhirnya keadaan mereka lebih buruk daripada yang semula,” ia menyatakan “Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal jalan kebenaran daripada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.”KR 452.1

    Memandang kepada zaman-zaman sampai kepada masa penutupan waktu, Petrus diilhamkan untuk menguraikan keadaan-keadaan yang akan ada di dalam dunia ini sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya. “Bahwa pada hari-hari akhir zaman akan tampil pengejekpengejek dengan ejekan-ejekannya,” ia menulis, “yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab semenjak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.” Tetapi “apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan.” 1 Tesalonika 5:3. Tetapi bukan semua orang yang akan dijerat oleh tipu muslihat musuh. Sementara akhir segala perkara dunia akan mendekati waktunya, akan ada orang setia yang sanggup membedakan tanda-tanda zaman. Sementara sejumlah besar dari orang-orang percaya sekadar rupa akan menyangkal iman mereka oleh perbuatan mereka, akan ada suatu umat yang sisa yang akan bertahan sampai kesudahan.KR 452.2

    Petrus tetap menghidupkan dalam hatinya pengharapan kedatangan Kristus dan ia memastikan kepada sidang tentang kegenapan yang pasti tentang perjanjian Juruselamat itu, “sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,” Yohanes 14:3. Kepada yang dicoba dan yang setia yang datang tampaknya ditinggalkan terlalu lama, tetapi rasul itu memastikan kepada mereka: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menanggapinya sebagai kelalaian, tetapi ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki yang jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang di atasnya akan hilang lenyap.KR 452.3

    “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.KR 453.1

    “Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan se-muanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.... Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. ”KR 453.2

    Dalam pemeliharaan Allah, Petrus diizinkan untuk menutup pekerjaannya di Roma, di mana pemenjaraannya diperintahkan oleh kaisar Nero kira-kira pada waktu penangkapan Paulus yang terakhir. Jadi dua rasul yang berpengalaman itu, yang bertahun-tahun lamanya telah dipisahkan dalam pekerjaan mereka, harus membawa kesaksian mereka yang terakhir bagi Kristus di kota besar dunia ini, dan di atas tanah itu tercurahlah darah mereka sebagai benih dari tuaian yang besar dari orangorang suci dan orang-orang yang mati syahid.KR 453.3

    Sejak ia diterima kembali sesudah penyangkalannya akan Kristus, Petrus dengan tetap tabah menantang bahaya dan telah menunjukkan suatu keberanian yang mulia dalam mengkhotbahkan Juruselamat yang sudah disalibkan, sudah bangkit dan sudah naik ke surga. Sementara ia berbaring dalam kamar penjara ia teringat akan perkataan Kristus yang telah diucapkan kepadanya: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Yohanes 21:18. Dengan demikian Yesus telah memberitahukan kepada murid itu cara kematiannya, dan malahan meramalkan tangannya terbentang di atas salib.KR 454.1

    Petrus, seorang Yahudi dan seorang asing, dihukum untuk dicemeti dan disalibkan. Dalam kesempatan kematiannya yang menakutkan ini, rasul itu teringat akan dosanya yang besar dalam menyangkal Yesus pada saat ujian-Nya. Demikianlah yang pernah sekali tidak siap untuk mengakui salib, ia sekarang menganggapnya sebagai suatu kesukaan memberikan kehidupannya untuk Injil, merasa bahwa baginya yang telah menyangkal Tuhannya, untuk mati dengan cara yang sama seperti Tuhannya mati adalah kehormatan yang terlalu besar. Petrus telah dengan sungguh-sungguh bertobat dari dosa itu dan telah diampuni oleh Kristus, sebagaimana ditunjukkan oleh perintah yang besar yang diberikan kepadanya untuk memberi makan domba-domba dan anak domba dari kawanan domba itu. Tetapi ia tidak pernah dapat mengampuni dirinya sendiri. Tidak saja pikiran tentang penderitaan dari peristiwa yang terakhir dapat mengurangi kepahitan kesusahannya dan pertobatannya. Sebagai hadiah yang terakhir ia memohon kepada algojonya supaya ia boleh disalibkan di kayu palang dengan kepala ke bawah. Permintaan itu diperkenankan, dan dalam cara ini matilah Rasul Petrus yang besar itu.KR 454.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents