Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 40— Paulus Naik Banding kepada Kaisar

    “Tiga hari sesudah tiba di provinsi itu, berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem. Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus. Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem.” Dalam memberikan permohonan mereka bermaksud untuk mencegat Paulus di sepanjang perjalanan ke Yerusalem dan membunuh dia. Tetapi Festus mempunyai suatu perasaan yang tinggi mengenai tanggung jawab kedudukannya, dan dengan hormat enggan mengirim Paulus. “Aku menjawab mereka,” ia menyatakan, “bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.” Ia menyatakan bahwa “ia sendiri bermaksud untuk segera kembali” ke Kaisarea. ‘’Karena itu baiklah orang-orang yang berwewe-nang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya.”Ini bukanlah yang diperlukan oleh orang-orang Yahudi. Mereka tidak melupakan kekalahan mereka yang dulu di Kaisarea. Dibandingkan dengan sikap yang tenang dan alasan yang kuat dari rasul itu, roh kebencian mereka dan tuduhan yang rendah akan kelihatan dalam terang paling buruk sekalipun. Sekali lagi mereka mendesak agar Paulus dibawa ke Yerusalem untuk diadili, tetapi Festus menahan dengan teguh maksudnya untuk memberikan kepada Paulus suatu pemeriksaan yang adil di Kaisarea. Tuhan dalam kebijaksanaannya mengendalikan keputusan Festus, supaya kehidupan rasul itu boleh diperpanjang.KR 360.1

    Maksud mereka dikalahkan, pemimpin-pemimpin Yahudi segera bersedia untuk bersaksi melawan Paulus di pengadilan yang lebih kecil. Sesudah kembali ke Kaisarea, sesudah tinggal beberapa hari lamanya di Yerusalem, Festus “keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.” “Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.” Berada dalam keadaan ini tanpa seorang pengacara, orang-orang Yahudi lebih menyukai tuduhan mereka sendiri. Sementara pengadilan itu berlangsung, yang tertuduh itu dengan tenang dan berterus-terang menunjukkan dengan jelas kepalsuan pernyataan mereka.KR 361.1

    Festus melihat bahwa persoalan yang dipertengkarkan berhubungan seluruhnya dengan doktrin orang Yahudi, dan perkara itu kalau dipahami dengan betul, sekiranya hal itu dibuktikan, tidak ada sesuatu tuduhan terhadap Paulus, yang akan menyebabkan dia tunduk kepada hukuman mati, atau pun hukuman penjara. Namun ia melihat dengan terang topan kemarahan yang akan ditimbulkannya jika tidak dihukum atau diserahkan ke tangan mereka. Dan juga, “hendak mengambil hati orang Yahudi,” Festus berbalik kepada Paulus, dan meminta jika ia rela pergi ke Yerusalem di bawah pengawasannya, untuk dihakimi oleh Sanhedrin.KR 361.2

    Rasul itu mengetahui bahwa ia tidak dapat mengharapkan keadilan dari orang banyak yang dengan kejahatan mereka sedang membawa kepada diri mereka sendiri murka Allah itu. Ia mengetahui bahwa, seperti nabi Elia, ia akan lebih aman di antara orang-orang kafir daripada dengan mereka yang telah menolak terang dari surga dan mengeraskan hati mereka terhadap Injil. Lelah dengan pergumulan, rohnya yang giat tidak dapat menahan penundaan yang diulang-ulang dan ketegangan yang melelahkan untuk pengadilan dan pemenjaraannya. Sebab itu ia memutuskan untuk menjalankan haknya, sebagai warga negara Roma, untuk naik banding kepada Kaisar.KR 361.3

    Sebagai jawab kepada pertanyaan gubemur, Paulus berkata: “Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikit pun aku tidak berbuat salah terhadap orang-orang Yahudi. Jadi, jika aku benarbenar bersalah dan berbuat suatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorang pun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar.”KR 362.1

    Festus tidak mengetahui apa-apa mengenai komplotan orang-orang Yahudi untuk membunuh Paulus, dan ia terkejut mendengar bahwa ia akan naik banding kepada Kaisar. Tetapi, perkataan rasul itu menghentikan jalannya pengadilan. “Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab, Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar.”KR 362.2

    Jadi karena hal itu sekali lagi, sebab kebencian yang dilahirkan oleh sifat kefanatikan dan merasa diri benar, seorang hamba Allah telah diusir untuk minta perlindungan dari orang-orang kafir. Adalah kebencian yang sama yang mendorong nabi Elia untuk lari meminta bantuan dari perempuan janda Sarfat; dan hal ini mendesak bentara-bentara Injil untuk berbalik dari orang-orang Yahudi untuk memasyhurkan pekabaran mereka kepada orang-orang Kafir. Dan kebencian yang demikian, umat Allah yang hidup pada abad ini masih akan dijumpai. Di antara banyak pengikut Kristus sekadar rupa ada kesombongan dan sifat mementingkan diri yang sama, roh penindasan yang sama, yang mengambil tempat yang besar dalam hati orang-orang Yahudi. Pada masa yang akan datang, orang-orang yang mengaku sebagai wakil-wakil Kristus akan mengambil jalan yang sama yang diikuti oleh imam-imam dan penghulu-penghulu dalam perlakuan mereka terhadap Kristus dan rasul-rasul. Dalam krisis yang besar yang segera mereka lalui, hamba-hamba Allah yang setia akan menemui kekerasan hati yang sama, kebulatan tekad yang sama, kebencian yang tidak menyerah yang sama. Semua orang pada hari yang jahat akan melayani Allah dengan tidak takut sesuai dengan suara hati nurani, akan memerlukan keberanian, keteguhan, dan suatu pengetahuan akan Allah dan sabda-Nya; bagi mereka yang benar kepada Allah akan dianiaya, motif mereka akan ditentang, dan usaha-usaha mereka yang terbaik akan disalahtafsirkan, dan namanama mereka dibuang sebagai sesuatu yang jahat. Setan akan bekerja dengan segala kuasa penipuannya untuk mempengaruhi hati dan mengaburkan pengertian, untuk menjadikan yang jahat kelihatan baik, dan yang baik kelihatan jahat. Lebih kuat dan lebih suci iman umat Allah, lebih teguh pula keputusan mereka untuk taat kepada-Nya, lebih keras lagi Setan akan bergumul agar menimbulkan di antara mereka kemarahan orang-orang yang menginjak-injak hukum Allah, sementara menuntut sebagai orang benar. Itu akan menuntut kepercayaan yang lebih teguh, maksud yang gagah berani, untuk memegang teguh iman yang pada satu waktu diberikan kepada orang-orang suci.KR 362.3

    Allah menghendaki umat-Nya bersedia untuk krisis yang segera akan datang. Bersedia atau tidak bersedia, mereka semuanya harus mengha-dapinya; dan hanya mereka yang telah menyesuaikan kehidupan mereka kepada ukuran Ilahi, akan berdiri teguh pada waktu ujian dan pengadilan. Bila penghulu-penghulu duniawi bersatu dengan pendeta-pendeta agama untuk mendikte masalah hati nurani, maka akan kelihatan siapa yang sesungguhnya takut dan melayani Allah. Bila ada kegelapan yang paling dalam, terang dari tabiat Ilahi akan bersinar paling terang. Bila tiap-tiap kepercayaan yang lain gagal, maka akan kelihatan siapa yang mempunyai suatu kepercayaan yang kekal kepada Tuhan Allah. Dan sementara musuh-musuh kebenaran ada pada segala tempat, memperhatikan hamba-hamba Tuhan untuk sesuatu yang jahat, Allah akan memelihara mereka untuk kebaikan. Ia akan menjadi kepada mereka sebagai bayangbayang batu karang yang kekal di tanah yang gersang.KR 363.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents