Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 51—Pembantu Gembala yang Setia

    Hanya sedikit yang disebutkan dalam buku Kisah mengenai peker-jaan yang terakhir dari rasul Petrus. Selama tahun-tahun pekerjaan-nya yang sibuk yang mengikuti kecurahan Roh pada Hari Pentakosta, ia adalah di antara mereka yang berusaha tanpa lelah mencapai orang-orang Yahudi yang datang ke Yerusalem untuk berbakti pada masa pesta tahunan.KR 434.1

    Sementara jumlah orang-orang percaya bertambah di Yerusalem dan di tempat-tempat lain yang dikunjungi oleh pesuruh salib itu, talenta yang dimiliki oleh rasul Petrus terbukti mempunyai nilai yang tak dapat dikatakan kepada sidang Kristen yang mula-mula. Pengaruh kesaksian tentang Yesus orang Nazaret terbentang jauh dan luas. Kepadanya terletak tanggung jawab ganda. Ia membawa kesaksian yang positif tentang Mesias di depan orang-orang yang tidak percaya, bekerja dengan sungguh-sungguh untuk pertobatan mereka; dan pada waktu yang sama ia melakukan pekerjaan yang khusus bagi orang-orang percaya, menguatkan mereka dalam iman kepada Kristus.KR 434.2

    Sesudah Petrus dipimpin kepada penyangkalan diri sendiri dan bergantung sepenuhnya pada kuasa Ilahi, ia menerima panggilannya untuk bertindak sebagai seorang pembantu gembala. Kristus telah berkata kepada Petrus, sebelum penyangkalannya akan Dia, “Dan engkau, jika engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” Lukas 22:32. Perkataan ini penting untuk pekerjaan yang luas dan berhasil yang harus dilakukan oleh rasul ini pada masa yang akan datang bagi mereka yang datang kepada percaya. Untuk pekerjaan ini, pengalaman Petrus tentang dosa dan penderitaan dan pertobatan telah mempersiapkan dia. Belum sampai ia belajar tentang kelemahannya, ia dapat mengetahui tentang keperluan orang berdosa akan perlunya bergantung kepada Kristus. Di tengah-tengah topan pencobaan ia mengerti bahwa manusia dapat berjalan dengan arnan hanyalah dalam rasa tidak percaya diri sendiri ia bergantung kepada Juruselamat.KR 434.3

    Pada pertemuan yang terakhir dari Kristus dengan murid-murid-Nya di tepi pantai, Petrus, dicoba dengan pertanyaan yang diucapkan tiga kali, “Apakah engkau mengasihi Aku?” (Yohanes 21:15-17), telah dikembalikan kepada tempatnya di antara keduabelas rasul itu. Pekerjaannya telah ditentukan baginya; ia harus memberi makan kepada kawan domba Tuhan. Sekarang, bertobat dan diterima, ia bukan saja mencari untuk me-nyelamatkan mereka yang tanpa kandang, tetapi harus juga menjadi gembala domba-domba.KR 435.1

    Kristus menyebutkan kepada Petrus hanya satu syarat pelayanan “Apakah engkau mengasihi Aku?” Ini adalah syarat yang penting. Meskipun Petrus mempunyai pemberian yang lain, namun tanpa kasih Kristus ia tidak dapat menjadi gembala yang setia atas kawanan domba Allah. Pengetahuan, kebajikan, kefasihan, semangat semuanya penting dalam pekerjaan yang baik; tetapi tanpa kasih Kristus dalam hati, pekerjaan seorang pekerja Kristus adalah suatu kegagalan.KR 435.2

    Kasih Kristus bukannya perasaan yang gelisah, tetapi suatu prinsip yang hidup, yang harus dinyatakan sebagai kuasa yang tinggal di dalam hati. Jika tabiat dan tingkah laku gembala adalah contoh dari kebenaran yang dianjurkan, Tuhan akan memberikan persetujuan-Nya kepada pekerjaan itu. Gembala dan kawanan domba akan menjadi satu, disatukan oleh pengharapan yang biasa dalam Kristus.KR 435.3

    Cara Juruselamat dalam memperlakukan Petrus mengandung suatu pelajaran baginya dan bagi saudara-saudaranya. Meskipun Petrus telah menyangkal Tuhannya, kasih yang ditunjukkan Yesus baginya tidak pernah gagal. Sementara rasul menunaikan tugas untuk memberikan sabda itu kepada orang-orang lain, ia harus menemui pelanggar itu dengan kesabaran, simpati, dan kasih yang mengampuni. Mengingat akan kelemahan dan kegagalannya sendiri, ia harus memperlakukan domba dan anak domba yang diserahkan kepadanya sebagaimana Kristus telah memperlakukan dia.KR 435.4

    Manusia, yang diserahkan kepada kejahatan, cenderung untuk mem-perlakukan dengan kekerasan orang-orang yang tergoda dan bersalah. Mereka tidak dapat membaca hati; mereka tidak mengetahui pergumulan dan kesedihannya. Tentang kemarahan yang menunjukkan kasih, tentang pukulan agar luka disembuhkan, tentang amaran yang menimbulkan pengharapan, mereka perlu pelajari.KR 436.1

    Sepanjang pelayanannya, Petrus dengan setia memperhatikan kawanan dombanya yang dipercayakan kepadanya, dan dengan demikian mem-buktikan dirinya sendiri layak untuk pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya oleh Juruselamat. Selalu ia meninggikan Yesus orang Nazaret sebagai pengharapan Israel, Juruselamat manusia. Ia membawa hidupnya sendiri di bawah disiplin Pekerja Yang Besar. Oleh setiap cara dalam kuasanya ia berusaha mendidik orang-orang percaya untuk pelayanan yang giat. Teladannya yang saleh dan kegiatannya yang tidak kenal jerih lelah mengilhamkan banyak orang muda tentang janji untuk menyerahkan diri mereka sendiri kepada pekerjaan pelayanan. Sementara waktu berlalu, pengaruh rasul sebagai seorang pendidik dan pemimpin bertambah. Meskipun ia tidak pernah melupakan bebannya untuk bekerja terutama bagi orang-orang Yahudi, namun ia memberikan kesaksiannya di negeri-negeri dan menguatkan iman orang banyak kepada Injil.KR 436.2

    Pada tahun-tahun terakhir dari pelayanannya, Petrus diilhamkan untuk menulis kepada orang-orang percaya “yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Britania. ” Suratnya adalah alat untuk mem-bangunkan keberanian dan menguatkan iman dari mereka yang menderita ujian dan penderitaan, dan untuk memperbarui pekerjaan yang baik dari mereka yang melalui banyak pencobaan berada dalam bahaya untuk kehilangan pegangan mereka kepada Allah. Surat-surat ini memberi kesan yang ditulis oleh seorang yang menderita karena Kristus dan juga penghiburan-Nya telah melimpah; seorang yang segenap tubuhnya telah diubahkan oleh anugerah, dan yang pengharapannya untuk hidup kekal sudah pasti dan teguh.KR 436.3

    Pada permulaan suratnya hamba Allah yang sudah tua itu memberikan kepada Tuhan penghargaan puji-pujian dan ucapan terima kasih. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,” ia berseru, “yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima satu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.”KR 437.1

    Dalam pengharapan ini dari suatu warisan yang pasti di dalam dunia yang dijadikan baru, orang-orang Kristen yang mula-mula bersuka, meskipun dalam waktu ujian dan kesusahan yang hebat. “Bergembiralah akan hal itu,” Petrus menulis, “sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api— sehingga kamu memperoleh pujian-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.... Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.”KR 437.2

    Perkataan rasul itu ditulis sebagai petunjuk bagi orang-orang percaya pada segala zaman, dan hal itu mempunyai arti yang khusus bagi mereka yang hidup pada waktu apabila “kesudahan segala sesuatu sudah dekat.KR 437.3

    ” Nasihat dan amarannya, perkataan iman dan keberaniannya, diperlukan oleh setiap jiwa yang akan mempertahankan imannya “sampai kepada akhirnya.” Ibrani 3:14. Rasul itu berusaha mengajarkan kepada orangorang percaya betapa pentingnya memelihara pikiran dari mengembara kepada pokok pikiran yang terlarang atau oleh menghambur-hambur tenaga pada persoalan yang tidak penting. Mereka yang tidak mau jatuh ke dalam tipu muslihat Setan, harus menjaga baik-baik jalan masuk ke dalam jiwa; mereka harus menghindarkan membaca, melihat, atau men-dengar sesuatu yang meng-usulkan buah pikiran yang tidak suci. Pikiran jangan hendaknya dibiarkan memikirkan secara serampangan setiap per-soalan yang dianjurkan oleh musuh jiwa-jiwa. Hati harus dijaga dengan setia, kalau tidak kejahatan yang di luar akan membangkitkan kejahatan yang di dalam, dan jiwa itu akan mengembara dalam kegelapan. “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu pernyataan Yesus Kristus ... jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah engkau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”KR 437.4

    “Hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakanNya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.”KR 438.1

    Sekiranya perak atau emas cukup untuk membeli keselamatan manusia, betapa mudahnya hal itu dilaksanakan bagi-Nya yang mengatakan, “kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas.” Hagai 2:8. Tetapi hanyalah oleh darah yang indah dari Anak Allah orang yang berdosa dapat ditebus. Rencana keselamatan dilakukan dalam pengorbanan. Rasul Paulus menulis, “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh kamu menjadi miskin, sekalipun ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinannya.” 2 Korintus 8:9. Kristus memberikan diri-Nya sendiri bagi kita supaya Ia dapat menebus kita dari segala kejahatan. Sebagaimana berkat puncak dari keselamatan, “karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 6:23.KR 438.2

    “Karena kamu menyucikan dirimu oleh ketaatan kepad kebenaran an, sehina kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas,” Petrus meneruskan, “hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” Firman Allah—kebenaran—adalah saluran dengan mana Tuhan menyatakan Roh dan kasih-Nya. Penurutan kepada sabda itu menghasilkan buah dari mutu yang dituntut “kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.” Kasih ini dilahirkan dari surga dan memimpin kepada motif yang tinggi dan perbuatan yang tidak mementingkan diri.KR 438.3

    Bila kebenaran menjadi prinsip yang tinggal dalam kehidupan, jiwa itu “dilahirkan kembali, bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” Kelahiran yang baru ini adalah akibat menerima Kristus sebagai Sabda Allah. Bila oleh Roh Kudus kebenaran-kebenaran Ilahi mendapat kesan dalam hati, pengertian yang baru dibangunkan dan tenaga-tenaga yang sampai sekarang terbengkalai dibangkitkan untuk bekerja sama dengan Allah.KR 439.1

    Demikianlah yang terjadi dengan Petrus dan murid-murid—sahabatnya. Kristus adalah yang menyatakan kebenaran kepada dunia. Oleh Dia benih yang tidak akan binasa—sabda Allah—ditabur dalam hati manusia. Tetapi banyak dari pelajaran-pelajaran yang paling berharga dari Guru yang Besar diucapkan kepada mereka pada waktu itu tidak dapat memahaminya. Bila, sesudah kenaikan-Nya, Roh Kudus mengingatkan pelajaran-pelajaran kepada murid-murid-Nya, pikiran yang tertidur bangkit. Arti kebenaran ini terpancar ke atas pikiran mereka sebagai kenyataan yang baru, dan kebenaran, suci dan tidak bercampur, menyediakan tempatnya sendiri. Kemudian pengalaman yang ajaib dari kehidupan-Nya menjadi bagian mereka. Sabda itu bersaksi melalui mereka, orang-orang yang ditentukan-Nya, dan mereka memasyhurkan kebenaran yang besar itu, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,... penuh kasih karunia dan kebenaran.” “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.” Yohanes 1:14, 16.KR 439.2

    Rasul itu menasihatkan orang-orang percaya untuk mempelajari Kitab Suci, yang melalui pengetahuan yang pantas daripadanya mereka dapat mengadakan pekerjaan yang pasti untuk kekekalan. Petrus menyadari bahwa dalam pengalaman tiap-tiap jiwa yang akhirnya memang akan ada kekacauan dan ujian; tetapi ia mengetahui juga bahwa suatu pengertian akan Kitab Suci akan menyanggupkan yang tergoda untuk mengingat perjanjian yang akan menghiburkan hati dan menguatkan iman dari Yang Mahakuasa.KR 439.3

    “Semua yang hidup adalah seperti rumput,” ia menyatakan, “dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. Karena itu buangkanlah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang mumi dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.”KR 440.1

    Banyak dari orang-orang percaya kepada siapa Petrus mengalamatkan surat-suratnya, sedang hidup di tengah-tengah orang-orang kafir, dan banyak yang bergantung agar tinggal benar dalam panggilan yang tinggi dari pekerjaan mereka. Rasul itu mendesakkan kepada mereka kesempatan mereka sebagai pengikut-pengikut Kristus Yesus. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,” ia menulis, “imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggilkamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib; kamu, yang dulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.KR 440.2

    “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.”KR 440.3

    Rasul itu dengan jelas menggarisbawahi sikap yang harus dipertahankan oleh orang-orang percaya terhadap pemerintahan sipil; “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan meng hormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah; yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!”KR 440.4

    Mereka yang menjadi hamba-hamba dinasihatkan untuk tinggal setia kepada tuannya “dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia,” rasul itu menjelaskan, “jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki, ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul derita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu sembuh. Sebab dulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.”KR 441.1

    Rasul itu menasihati wanita-wanita dalam iman supaya suci dalam percakapan dan sederhana dalam berpakaian. “Perhiasanmu,” ia menasi-hatkan, “janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.”KR 441.2

    Pelajaran itu berlaku untuk orang percaya pada segala umur. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Matius 7:20. Perhiasan di dalam dari suatu roh yang lemah lembut dan pendiam tidak ternilai harganya. Dalam kehidupan seorang Kristen yang benar perhiasan secara luar selamanya sesuai dengan damai yang di dalam hati dan kesucian. “Setiap orang yang mau mengikut Aku,” Kristus berkata, “ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Matius 16:24. Penyangkalan diri dan pengorbanan akan menandai kehidupan Kristen. Bukti bahwa selera sudah diubahkan akan kelihatan pada pakaian semua orang yang berjalan di lorong yang diarahkan untuk umat tebusan Tuhan.KR 441.3

    Memang baik untuk mencintai keindahan dan mengingininya; tetapi Allah menginginkan kita untuk mencintai dan mencari lebih dulu keindahan yang tertinggi, yang tidak akan binasa. Tidak ada perhiasan secara luar dapat dibandingkan dengan nilai dan keindahan “roh yang lemah lembut dan tenteram,” “lenan halus yang putih bersih” (Wahyu 19:14), yang akan dipakai oleh segala orang suci di atas dunia ini. Pakaian ini akan menjadikan mereka indah dan dicintai di dunia ini, dan sesudah itu akan menjadi lencana yang memperbolehkan masuk ke dalam istana Raja. Janjinya adalah, “mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.” Wahyu 3:4.KR 442.1

    Memandang kepada khayal nubuatan dengan waktu yang berbahaya ke dalam mana sidang Kristus sedang berada, rasul itu menasihati orangorang percaya untuk teguh menghadapi ujian dan penderitaan, “Saudarasaudara yang kekasih,” ia menulis, “janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.”KR 442.2

    Ujian adalah sebagian dari pendidikan yang diberikan dalam sekolah Kristus, untuk menyucikan anak-anak Allah dari kotoran keduniawian. Adalah sebab Allah memimpin anak-anak-Nya sehingga pengalamanpengalaman yang berat datang kepada mereka. Ujian dan halangan adalah cara yang dipilih Allah untuk mendisiplin, dan cara yang ditentukanNya bagi kemajuan. la yang membaca hati manusia mengetahui kele mahan mereka lebih baik daripada mereka sendiri mengetahuinya. la melihat bahwa beberapa orang mempunyai kecakapan, yang jika dijalankan dengan betul, dapat dipergunakan untuk memajukan pekerjaanNya. Dalam kebijaksanaan-Nya Ia membawa jiwa-jiwa ini ke dalam kedudukan yang berbeda-beda dan kesempatan yang beraneka ragam, supaya mereka boleh mengetahui kesalahan-kesalahan yang tersembunyi dari pengetahuan mereka sendiri. Ia memberikan kepada mereka kesempatan untuk mengalahkan kesalahan-kesalahan ini dan untuk melayakkan diri sendiri bagi pekerjaan. Sering ia mengizinkan api kesusahan untuk menyala, supaya mereka dapat disucikan.KR 442.3

    Penjagaan Allah untuk warisan-Nya tidak pernah berhenti. Ia tidak membiarkan kesusahan menimpa anak-anak-Nya, tetapi sebagai sesuatu yang berfaedah untuk masa sekarang mereka dan kebaikan yang kekal. Ia akan menyucikan sidang-Nya, sebagaimana Kristus menyucikan bait suci selama pelayanan-Nya di atas dunia. Segala perkara yang didatangkan-Nya ke atas umat-Nya dalam ujian dan kesusahan datang supaya mereka dapat memperoleh kesucian yang lebih mendalam dan kekuatan yang lebih besar untuk memajukan kemenangan salib.KR 443.1

    Ada suatu saat pada pengalaman Petrus bila ia tidak rela melihat salib dalam pekerjaan Kristus. Bila Juruselamat memberitahukan kepada murid-murid-Nya penderitaan dan kematian-Nya yang akan datang, Petrus berseru, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Matius 16:22. Sayang akan diri sendiri, yang mundur dari persahabatannya dengan Kristus dalam penderitaan, menyebabkan Petrus mendapat teguran. Hal itu menjadi suatu pelajaran yang pahit kepada murid itu, dan sesuatu yang dipelajarinya tetapi lambat, bahwa jalan Kristus di dunia ini terletak melalui siksaan dan kerendahan. Tetapi dalam kehangatan api penyucian ia harus mempelajari pelajaran itu. Sekarang, bila kegiatannya pada satu saat sekarang harus terkulai karena beban tahun-tahun dan pekerjaan, ia dapat menulis: “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.”KR 443.2

    Mengamanatkan tua-tua sidang mengenai tanggung jawab mereka sebagai pembantu gembala kawanan domba Kristus, rasul itu menulis: “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, bila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.”KR 443.3

    Mereka yang menempati kedudukan sebagai pembantu gembala harus melakukan penjagaan yang setia kepada kawanan domba Tuhan. Hal ini bukanlah kewaspadaan yang angkuh, tetapi sesuatu yang cenderung untuk memberanikan dan menguatkan dan mengangkat derajat. Kependetaan berarti lebih daripada berkhotbah; itu berarti pekerjaan yang sungguh-sungguh dan secara pribadi. Sidang Tuhan di dunia ini terdiri dari pria dan wanita yang bersalah, yang memerlukan kesabaran dan usaha yang tidak mengenal jerih lelah supaya mereka dapat dilatih dan didisiplin untuk pekerjaan dengan penerimaan dalam hidup ini, dan dalam hidup yang akan datang untuk dimahkotai dengan kemuliaan dan kebakaan. Pendeta-pendeta diperlukan—gembala-gembala yang setia— yang tidak akan membujuk rayu umat Allah, atau memperlakukan mereka dengan kasar, tetapi yang akan memberi makan kepada mereka dengan roti kehidupan orang-orang yang dalam kehidupan mereka merasa setiap hari kuasa yang mengubahkan dari Roh Kudus dan kasih yang penuh pengharapan yang menguatkan dan tidak mementingkan diri terhadap siapa mereka bekerja.KR 444.1

    Ada pekerjaan yang bijaksana untuk pembantu gembala ini lakukan sementara ia dipanggil untuk menemui pengasingan, kepahitan, iri hati, dan kecemburuan di dalam sidang, dan ia perlu bekerja dalam roh Kristus untuk membereskan persoalan-persoalan. Amaran-amaran diberikan dengan setia, dosa-dosa dipersalahkan, kesalahan-kesalahan dijadikan benar, bukan saja oleh pekerjaan pendeta di mimbar, tetapi oleh pekerjaan pribadi. Hati yang suka melawan dapat mengecualikan pekabaran itu, dan hamba Allah dapat diadili salah dan dikritik. Biarlah ia ingat bahwa “hikmat yang dari atas adalah pertama-tama mumi, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.” Yakobus 3:17, 18.KR 444.2

    Pekerjaan pelayan Injil adalah untuk “menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.” Efesus 3:9. Jika seorang memasuki pekerjaan ini memilih bagian yang paling kurang mengorbankan diri, puas dengan berkhotbah saja, dan meninggalkan pekerjaan pelayanan pribadi untuk orang lain, pe-kerjaannya tidak akan diterima oleh Allah. Jiwa-jiwa untuk siapa Kristus telah mati sedang binasa karena kekurangan pekerjaan pribadi yang tertuntun baik; dan ia yang telah salah mengerti akan panggilannya sesudah memasuki pekerjaan itu, tidak rela untuk melakukan pekerjaan pribadi yang dituntut untuk menjaga kawanan dombanya.KR 444.3

    Roh gembala yang benar adalah melupakan diri sendiri. Ia melupakan dirinya sendiri supaya ia boleh melakukan pekerjaan Allah. Oleh meng-khotbahkan sabda itu dan oleh pelayanan pribadi di rumah orang banyak, ia mempelajari keperluan mereka, kesusahan mereka, ujian mereka; dan, bekerja sama dengan Pembawa Beban yang besar itu, ia sama-sama me-mikul kesusahan mereka, menghiburkan malapetaka mereka, memuaskan jiwa mereka yang lapar, dan memenangkan hati mereka kepada Allah dalam pekerjaan ini pelayan ini disertai oleh malaikat-malaikat surga,dan dia sendiri dinasihati dan diterangi dalam kebenaran yang menjadikan bijak kepada keselamatan.KR 445.1

    Dalam hubungan dengan petunjuk mereka yang mempunyai kedudukan dalam sidang, rasul itu menggariskan beberapa prinsip umum yang akan diikuti oleh mereka yang dihubungkan dalam persekutuan sidang. Anggota-anggota yang muda dari kawanan domba Tuhan dipaksa untuk mengikuti teladan pemimpin-pemimpin mereka dalam kerendahan hati seperti Kristus: “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya; Serahkanlah kekhawatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dengan iman yang teguh.”KR 445.2

    Dengan demikian Petrus menulis kepada orang-orang percaya pada masa uj ian untuk sidang. Banyak orang telah mengambil bagian dari penderitaan Kristus, dan tidak lama kemudian sidang mengalami masa ujian yang hebat. Dalam beberapa tahun yang singkat kebanyakan dari mereka yang telah berdiri sebagai guru-guru dan pemimpin-pemimpin dalam sidang menyerahkan kehidupan mereka untuk Injil. Tidak lama kemudian serigala-serigala yang menyedihkan masuk, membenci kawanan domba. Tetapi tidak satu pun dari perkara-perkara ini membuat mereka putus asa karena pengharapannya dipusatkan kepada Kristus. Dengan berani Petrus mengalihkan pikiran orang-orang percaya dari ujian yang sekarang pada penderitaan yang akan datang kepada “bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar dan tidak dapat layu.” “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengukuhkan kamu, setelah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”KR 445.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents