Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 19—Yahudi dan Kafir

    Setelah sampai di Antiokhia, Siria, dari tempat mana mereka dikirim untuk misi mereka, Paulus dan Barnabas mengambil kebijaksanaan pada suatu kesempatan yang pertama mengumpulkan orang-orang per-caya dan menceritakan “segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia yang telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.” Kisah 14:27. Jemtaat yang di Antio-khia sudah menjadi satu sidang yang besar dan bertumbuh. Menjadi suatu pusat kegiatan misionaris, itu telah menjadi salah satu kelompok yang sangat penting bagi orang-orang Kristen yang percaya. Keanggotaannya terdiri dari beberapa golongan manusia di antaranya orang-orang Yahudi dan orang-orang Kafir.KR 159.1

    Sementara rasul-rasul bersatu dengan penatua-penatua dan anggotaanggota di Antiokhia dalam suatu usaha yang sungguh-sungguh memenangkan banyak jiwa bagi Kristus orang-orang Yahudi yang percaya dari Yudea yaitu ‘’Sekte Farisi” berhasil menanyakan suatu pertanyaan yang segera meluas menjadi bahan perbincangan dalam jemaat dan membawa kekhawatiran kepada orang-orang Kafir yang percaya. Dengan kepastian yang besar guru-guru orang Yahudi ini menegaskan supaya beroleh selamat, yaitu bahwa seorang harus disunat dan harus memelihara seluruh hukum upacara.KR 159.2

    Paulus dan Barnabas menghadapi doktrin yang palsu itu dengan cepatnya dan menentang pengajaran itu diajarkan kepada orang-orang Kafir. Di pihak yang lain, banyak orang-orang Yahudi yang percaya di Antiokhia menyetujui akan kedudukan saudara-saudara yang baru datang dari Yudea.KR 159.3

    Pada umumnya orang-orang Yahudi yang bertobat cenderung tidak bergerak cepat sebagaimana jalan yang dibuka Allah bagi mereka. Dari hasil pekerjaan para rasul di antara orang-orang kafir telah terbukti bahwa pertobatan di antara orang yang terakhir ini jauh melebihi dari jumlah orang Yahudi. Orang-orang Yahudi merasa takut jika pembatasan hukum dan upacara-upacara mereka tidak diwajibkan terhadap orangorang Kafir sebagai suatu syarat keanggotaan jemaat, yang menjadi ciri khas kebangsaan orang-orang Yahudi, yang telah menjadikan mereka menjadi satu bangsa yang berbeda dari semua manusia, yang akhimya lenyap dari antara mereka yang telah menerima pekabaran Injil itu.KR 160.1

    Orang-orang Yahudi selalu menyombongkan diri mereka atas ketetapan pelayanan-pelayanan Ilahi, dan banyak dari mereka yang telah bertobat kepada iman dalam Kristus masih tetap merasa bahwa semenjak Allah telah satu kali dengan nyata menggaris bawahi tata tertib kebaktian orang-orang Ibrani, sudah pasti tidak mungkin bagi Dia untuk pernah memberikan suatu kuasa perubahan dalam kekhususan apa pun. Mereka meminta dengan tegas bahwa hukum-hukum Yahudi dan upacara-upacaranya harus dimasukkan ke dalam tatacara agama Kristen. Mereka lambat untuk mengerti bahwa semua persembahan korban yang telah ada menjadi lambang pendahuluan kematian Anak Allah, dalam mana lambang itu bertemu dengan yang sesungguhnya, dan setelah itu tatacara dan dispensasi upacara-upacara hukum Musa tidak lagi mengikat.KR 160.2

    Sebelum pertobatannya Paulus telah menganggap dirinya sebagai se-orang yang tidak bercacat, “tentang kebenaran dalam mentaati hukurn Taurat aku tidak bercacat” Filipi 3:6. Tetapi sejak perubahan hatinya dia telah mendapat suatu pengertian yang jelas dari tugas Juruselamat sebagai penebus seluruh bangsa, untuk orang Kafir maupun orang Yahudi, dan telah mempelajari perbedaan di antara iman yang hidup dan formalitas yang mati. Dalam terang Injil itu tatacara yang kuno dan upacara-upacara yang di lakukan orang Israel telah didapati suatu arti yang baru dan yang lebih mendalam. Yang hal itu menjadi bayangan yang sudah berlaku, dan kehidupan mereka dalam dispensasi Injil telah dibebaskan dari ketaatan mereka. Sepuluh Hukum Allah tak dapat diubah, Paulus tetap memelihara di dalam roh demikian juga dengan apa yang tertulis.KR 160.3

    Di dalam jemaat Antiokhia pertimbangan dari hal pertanyaan bersunat berakibat banyak perbincangan dan tanggapan. Akhimya para anggota jemaat takut terjadi perpecahan di antara mereka yang akan berakibat pertentangan yang terus-menerus, maka telah diputuskan untuk mengirim Paulus dan Bamabas, dengan beberapa orang yang bertanggung jawab dari jemaat itu ke Yerusalem untuk menjelaskan persoalan itu di hadapan para rasul dan para penatua. Mereka akan mempertemukan di sana utusan-utusan dari sidang yang berbeda-beda dan mereka yang telah datang ke Yerusalem untuk mengunjungi perayaan yang sudah dekat. Sementara itu semua perdebatan harus diselesaikan sampai keputusan yang terakhir akan disampaikan dalam sidang umum itu. Dengan demikian keputusan ini harus diterima secara umum oleh berbagai sidang di seluruh negeri.KR 161.1

    Dalam perjalanan menuju Yerusalem para rasul itu mengunjungi orang-orang percaya di kota-kota yang mereka lalui, dan mereka memberanikan hati menceritakan pengalaman mereka dalam pekerjaan Allah dan pertobatan orang-orang Kafir.KR 161.2

    Di Yerusalem para utusan dari Antiokhia telah bertemu dengan saudara-saudara dari jemaat yang berbeda-beda, yang telah terkumpul untuk suatu pertemuan umum, dan kepada mereka telah diceritakan keberhasilan dalam pelayanan mereka yang masuk di antara orang-orang Kafir. Kemudian mereka memberikan suatu penguraian dari kekacauan yang diakibatkan karena adanya orang Farisi yang telah bertobat yang kemudian pergi ke Antiokhia menyatakan bahwa, untuk beroleh keselamatan, orang-orang Kafir yang telah bertobat hams disunat dan memelihara hukum Musa.KR 161.3

    Pertanyaan ini diperbincangkan dengan hangat dalam persidangan itu. Dengan saksama dihubungkan dengan pertanyaan sunat ada beberapa permintaan yang hams dipelajari dengan teliti. Salah satu persoalan ialah tentang sikap apakah yang harus diambil terhadap daging yang telah di-persembahkan kepada berhala. Imam-imam penyembah berhala meng-usahakan suatu perniagaan dengan persembahan-persembahan yang dibawa kepada mereka, dan orang-orang Yahudi khawatir bahwa orang Kafir yang telah bertobat akan membawa keburukan ke dalam Kekristenan oleh membeli yang telah dipersembahkan kepada berhala-berhala, dengan cara demikian mengakui sebagian kebiasaan penyembahan berhala.KR 161.4

    Sekali lagi, bahwa orang-orang Kafir telah terbiasa memakan daging binatang yang dicekik, sementara orang-orang Yahudi oleh perintah Ilahi bila hewan-hewan dibunuh untuk makanan, pengawasan yang khusus harus diperhatikan karena darah harus dicurahkan dari tubuhnya; kalau tidak demikian daging itu akan dipandang sebagai tidak menyehatkan. Allah telah memberikan peraturan ini kepada orang-orang Yahudi untuk maksud pemeliharaan kesehatan mereka. Orang-orang Yahudi menganggap dosa besar bila menggolongkan darah itu menjadi makanan. Mereka berpendirian bahwa darah itu adalah kehidupan, dan yang menumpahkan darah mengakibatkan dosa.KR 162.1

    Dengan cara yang bertentangan, orang-orang Kafir mempraktekkan penampungan darah yang tercurah dari korban persembahan dan meng-gunakannya untuk persediaan makanan. Orang-orang Yahudi tidak yakin bahwa mereka harus mengubahkan kebiasaan-kebiasaan mereka yang telah disesuaikan di bawah petunjuk khusus dari Allah. Oleh sebab itu, sementara hal-hal yang demikian tetap ditegakkan, jika orang Yahudi dan orang Kafir mencoba untuk makan pada meja yang sama, maka orang Yahudi akan kaget dan menimbulkan amarah orang Kafir.KR 162.2

    Orang-orang Kafir, khususnya orang-orang Yunani, adalah sangat tidak bermoral, dan ini berbahaya karena banyak orang yang belum bertobat di dalam hati, yang akan digolongkan sebagai orang-orang beriman tanpa membuang terlebih dulu praktik-praktik kejahatan mereka. Orangorang Yahudi tidak akan sabar menghadapi pelanggaran susila yang juga tidak dianggap sebagai kejahatan oleh penyembah berhala. Bagi orangorang Yahudi sunat adalah suatu hal yang patut ditinggikan dan memelihara upacara-upacara hukum ada kaitannya dengan pertobatan orang Kafir yang dianggap sebagai suatu ujian terhadap kesungguhan dan ketekunan mereka. Mereka mempercayai akan hal ini untuk menghindarkan pertambahan mereka kepada jemaat yang mengaku beriman tanpa ada pertobatan yang benar di dalam hati, yang kemudian boleh jadi membawa celaan terhadap pekerjaan itu oleh pelanggaran moral dan perbuatan yang berlebihan.KR 162.3

    Berbagai pokok dilibatkan dalam penyelesaian masalah utama yang diperbincangkan, seolah-olah menjadi kesukaran-kesukaran yang tak dapat diatasi oleh dewan. Akan tetapi dalam kenyataannya Roh Kudus telah menyelesaikan pertanyaan ini, dan keputusannya seolah-olah tergantung kepada kemakmuran, jika tidak, atas kehadiran jemaat Kristen itu.KR 163.1

    “Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: ‘Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.” Dia mengadakan alasan bahwa Roh Kudus telah menetapkan persoalan itu yang menjadi percekcokan oleh diturunkannya kuasa yang sama atas orang-orang Kafir yang tidak disunat dan orang-orang Yahudi yang telah disunat. Dia menceritakan kembali khayalnya, yang di dalamnya Allah telah menya-jikan di hadapannya sehelai kain berisi segala jenis binatang berkaki empat dan meminta untuk menyembelih serta dimakan. Ketika dia menolak, ditegaskannya bahwa dia tidak pernah makan makanan seperti ini atau yang haram, dan yang menjadi jawabannya ialah, “ Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau mengatakan haram.” Kisah 10:15.KR 163.2

    Petrus telah menghubungkan tafsiran kata-kata itu secara sederhana, yang telah memberikan dorongan untuk segera pergi dalam panggilannya kepada penghulu laskar dan mengajar dia dalam iman akan Kristus. Pekabaran ini menunjukkan bahwa Allah tidak membedakan manusia, tetapi menerima dan mengakui semua orang yang takut akan Dia. Petrus mengatakan kekagumannya ketika membicarakan kata-kata kebenaran kepada mereka yang telah berkumpul di rumah Komelius dia telah me-nyaksikan bagaimana Roh Kudus yang menguasai para pendengarnya, yaitu orang-orang Kafir demikian juga orang-orang Yahudi. Terang dan kemuliaan yang sama yang telah dipantulkan terhadap orang-orang Yahudi yang disunat bersinar juga ke atas muka-muka orang Kafir yang tidak bersunat. Ini adalah nasihat Allah supaya Petrus tidak menganggap manusia ada yang lebih rendah daripada orang lain, karena darah Kristus dapat membersihkan dari semua kenajisan. KR 163.3

    Pada suatu saat dulu Petrus bermusyawarah dengan saudara-saudara dari hal pertobatan Komelius beserta sahabat-sahabatnya, dan persaha-batannya dengan mereka. Pada peristiwa ini dia telah menghubungkan bagaimana Roh Kudus turun ke atas orang-orang Kafir dan dia menya-takan ini, “Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” Kisah 11:17. Sekarang, dengan gairah dan kuasa yang sama, dia berkata: “Dan Allah, yang me-ngenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan an-tara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan kepada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Kuk ini bukanlah peraturan Sepuluh Hukum; sementara beberapa orang yang melawan tuntutan-tuntutan yang mengikat dari hal pernyataan hukum itu, di sini Petrus menunjuk kepada hukum upacara korban yang menjadi batal dan tidak berlaku oleh penyaliban Kristus.KR 164.1

    Pembicaraan Petrus itu telah membawa perkumpulan itu kepada suatu pokok pemikiran di mana mereka dapat mendengar dengan sabar akan pembicaraan Paulus dan Bamabas, yang menghubungkan pengalaman mereka dalam bekerja untuk orang-orang Kafir. “Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Bamabas menceritakan segala tanda mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain.”KR 164.2

    Yakobus juga membawakan kesaksiannya dengan suatu keputusan, menyatakan bahwa adalah maksud Allah untuk menyerahkan kepada orang-orang Kafir kesempatan-kesempatan dan berkat-berkat yang sama sebagaimana yang telah dikabulkan kepada orang-orang Yahudi.KR 164.3

    Roh Kudus melihat bahwa tidak baik memaksakan hukum upacara atas pertobatan orang Kafir, dan pikiran para rasul mengenai persoalan ini sebagaimana pemikiran Roh Allah. Yakobus yang memimpin persidangan itu, dan keputusan yang terakhir ialah, “Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dan bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. ”KR 164.4

    Hal inilah yang mengakhiri perbincangan itu. Dalam hal ini kita mem-punyai suatu bukti yang salah mengenai doktrin yang dipegang oleh gereja Katolik Roma, bahwa Petrus adalah yang menjadi kepala jemaat itu. Mereka itulah yang menjadi Paus, yang telah mengaku sebagai peng-gantinya, tidak ada bukti dasar yang membenarkan keinginan-keinginan mereka ini. Tidak pernah dalam kehidupan Petrus memberi persetujuan menuntut yang dia telah ditinggikan di atas saudara-saudaranya maupun sebagai wakil Yang Mahakuasa. Jika mereka yang telah mengumumkan menjadi pengganti Petrus telah menuntut teladannya, mereka akan selalu merasa puas untuk tetap sama dengan saudara-saudaranya.KR 165.1

    Dalam hal ini Yakobus nampaknya telah terpilih sebagai salah seorang yang telah tiba untuk mengumumkan keputusan itu kepada persidangan. Menurut pendapatnya hukum upacara dan peraturan sunat khususnya, seharusnya jangan dipaksakan kepada orang-orang Kafir, atau dianjurkan kepada mereka. Yakobus berusaha untuk menanamkan kesan kepada pikiran saudara-saudaranya dengan fakta bahwa di dalam berbalik kepada Allah, orang-orang Kafir telah melakukan suatu perubahan besar dalam kehidupan mereka dan memperlakukan mereka dengan hati-hati supaya tidak menyusahkan mereka dalam kebingungan dan pertanyaanpertanyaan sederhana yang sangat meragukan, sehingga mereka tidak dikecewakan dalam mengikut Kristus.KR 165.2

    Namun demikian, haruslah dibuang dari pertobatan orang Kafir kebia-saan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Kekristenan. Oleh sebab itu para rasul dan penatua-penatua telah setuju untuk mengajar orang-orang kafir oleh surat sehingga berpantang daging yang telah dipersembahkan kepada berhala, dari perbuatan zina, dan dari binatang yang mati dicekik, dan dari darah. Mereka telah didorong untuk memelihara sepuluh hukum dan hidup dalam suatu kehidupan yang kudus. Mereka juga diberi kepastian bahwa orang-orang yang telah menyatakan untuk mengikat sunat tidak diberi kuasa melakukan demikian oleh rasulrasul.KR 165.3

    Paulus dan Bamabas telah dipuji mereka sebagai orang-orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena Tuhan kita. Yudas dan Silas telah diutus bersama rasul-rasul untuk mengumumkannya kepada orang- orang Kafir, secara lisan keputusan persidangan itu: “ Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak daripada yang diperlukan tadi: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dan dari daging binatang yang mati lemas dan dari percabulan. Jika kamu memelihara diri dari perkara-perkara ini, kamu telah berbuat baik.” Hamba-hamba Allah yang empat orang ini telah diutus ke Antiokhia dengan surat dan pekabaran yang telah diputuskan sebagai hasil perjuangan itu; karena itulah dianggap suara daripada kuasa tertinggi di atas dunia ini.KR 165.4

    Dewan yang memutuskan kasus ini terdiri dari para rasul dan guruguru yang secara nyata membangun gereja-gereja Kristen untuk orangorang Kafir dan orang Yahudi, dengan para utusan yang telah terpilih dan dari berbagai tempat. Penatua-penatua dari Yerusalem dan wakilwakil dari Antiokhia telah hadir. Dewan mengambil keputusan sesuai dengan terang yang didiktekan, dan oleh suatu kewibawaan sidang telah dibangun oleh kehendak Ilahi. Sebagai suatu hasil pertimbangan yang matang, mereka semua telah melihat bagaimana Allah sendiri telah menjawab persoalan yang dipertentangkan oleh mengaruniakan kepada orang-orang Kafir Roh Kudus; dan mereka sadar bahwa adalah tugas mereka untuk mengikuti pimpinan Roh itu.KR 166.1

    Tidak semua badan Kekristenan dipanggil untuk menyetujui pertanyaan yang dipertentangkan. “Para rasul dan penatua-penatua,” orangorang yang berpengaruh dan hakim-hakim telah menyusun dan menyiarkan keputusan itu, yang secara umum telah diterima oleh gerejagereja Kristen. Namun demikian, tidak semua orang akan senang dengan keputusan itu; ada sekelompok saudara-saudara yang berambisi dan percaya diri sendiri yang tidak setuju dengan keputusan itu. Orang-orang ini membebankan ke atas pundaknya suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka. Mereka bersungut-sungut dengan kehendak sendiri dan mencari-cari kesalahan, mengusulkan rencana-rencana baru dan berusaha untuk menghancurkan pekerjaan orang-orang yang telah diurapi Allah dalam mengajar kabar Injil. Sejak permulaan jemaat ini telah menghadapi berbagai rintangan dan hal yang demikian akan dihadapi sampai akhir zaman.KR 166.2

    Yerusalem sudah menjadi kota metropolitan bagi orang-orang Yahudi, dan di sanalah terdapat sikap keras pada pendirian sendiri dan kefanatikan yang paling besar. Kehidupan orang-orang Kristen Yahudi yang ada dalam pandangan bait suci membiarkan pikiran mereka kembali kepada kesempatan-kesempatan khusus sebagai satu bangsa Yahudi. Mereka melihat jemaat orang Kristen menyimpang dari upacara-upacara dan tradisi-tradisi Yudaisme dan tidak merasa bahwa kesucian khas adat kebiasaan orang Yahudi yang telah dipertahankan akan segera musnah dari pemandangan terang iman baru. Banyak orang bertambah benci terhadap Paulus yang telah mengadakan pembaruan ini. Malahan tidak semua murid-murid menerima keputusan persidangan itu dengan sukarela. Banyak orang menjadi iri hati untuk hal undang-undang upacara, dan mereka menganggap Paulus tidak menyukainya karena mereka berpikir bahwa prinsip-prinsipnya mengenai kewajiban orang Yahudi terhadap hukum menjadi longgar.KR 167.1

    Keputusan-keputusan yang luas dan menjangkau lebih jauh daripada sidang umum itu telah membawa keyakinan ke dalam kedudukan orang Kafir yang percaya dan pekerjaan Allah berhasil. Dengan hadirnya Yudas dan Silas jemaat di Antiokhia telah diterima dengan baik, khususnya sebagai utusan-utusan yang telah kembali bersama rasul-rasul dari perte-muan di Yerusalem. “ Yang juga telah menjadi nabi mereka,” Yudas dan Silas lama menasihati saudara-saudara dan banyak kata-kata dan me-nguatkan mereka. Orang-orang saleh ini telah tinggal di Antiokhia untuk beberapa saat lamanya. “ Paulus dan Bamabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Allah. ”KR 167.2

    Pada akhimya, ketika Petrus mengunjungi Antiokhia, dia memenangkan kepercayaan banyak orang oleh perbuatannya yang bijaksana terhadap orang-orang Kafir yang bertobat. Untuk suatu saat dia bertindak sesuai dengan terang yang diberikan dari surga. Sampai sejauh itu dia dapat mengatasi sifat prasangkanya walaupun duduk bersama satu meja dengan orang-orang Kafir yang bertobat. Tetapi ketika orang-orang Yahudi tertentu datang dari Yerusalem yang tekun mengikuti upacara-upacara korban, Petrus mengubah pendiriannya sehingga tidak bijaksana terhadap orang-orang yang bertobat dari kekafiran. Sejumlah orang Yahudi “ menyembunyikan diri sama seperti dia, sampai sebegitu jauh sehingga Bamabas turut terseret oleh kemunafikan mereka itu. ” Terbukanya rahasia kelemahan daripada sebagian pemimpin yang dihormati dan dicintai itu, memberi suatu kesan yang pahit dalam pikiran orang-orang Kafir yang telah percaya. Sidang telah terancam dengan perpecahan. Tetapi Paulus, telah melihat pengaruh yang salah menumbangkan jemaat melalui dua tingkah laku Petrus, secara terbuka dia menegur karena ia menyamar dari pendirian yang sebenarnya. Di hadapan sidang Paulus bertanya kepada Petrus; “Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara Kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara orang Yahudi?” Galatia 2:13, 14.KR 167.3

    Petrus melihat kesalahannya di dalam mana dia telah jatuh, dan segera memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya, sesuai dengan kekuat-annya. Allah, yang mengetahui akhir sesuatu sejak dari permulaan, memberi kesempatan kepada Petrus menyatakan kelemahan tabiatnya supaya rasul yang sudah diuji ini menyadari bahwa tidak ada sesuatu di dalam dirinya yang patut disombongkan. Walaupun orang-orang yang paling baik, jika dibiarkan atas usaha mereka sendiri, pertimbangan mereka akan salah. Allah juga telah melihat bahwa pada masa yang akan datang beberapa orang akan tertipu sedemikian rupa, mengakui dirinya dan yang menganggap mereka yang mengganti dia mendapat hak istimewa yang hanya Allah sendiri miliki. Dan catatan kelemahan rasul ini masih tetap ada menjadi suatu bukti tentang kekeliruannya dan menjadi fakta bahwa tidak ada alasan yang dia berdiri di atas rasul-rasul yang lain.KR 168.1

    Sejarah penyimpangan dari prinsip-prinsip kebenaran ini masih tetap ada menjadi suatu amaran yang khidmat bagi orang-orang yang dipercayakan memangku jabatan-jabatan dalam pekerjaan Tuhan, agar mereka tidak gagal dalam ketulusan hati, tetapi tetap setia kepada prinsip. Lebih besar tanggung jawab dipercayakan kepada seseorang, dan lebih luas kesempatannya untuk memerintah dan mengendalikan, sudah pasti lebih berbahaya jika dia tidak mengikuti dengan saksama jalan yang telah ditentukan Allah dan bekerja dalam keserasian dengan keputusan-keputusan yang telah dicapai oleh badan umum orang-orang percaya di dewan yang dipersatukan.KR 168.2

    Setelah kegagalan-kegagalan yang dialami Petrus; setelah kejatuhan dan pemulihannya secara intim terhadap Kristus, pengetahuannya tentang praktik prinsip-prinsip kebenaran yang berterus terang dari Juruselamat; setelah semua petunjuk diterimanya, segala pemberian, pengetahuan, dan pengaruh telah didapat oleh mengkhotbahkan dan mengajarkan firman itu apakah hal itu tidak aneh yang dia harus menyembunyikan dan mengelakkan prinsip-prinsip Injil melalui ketakutan manusia, agar dia mendapat penghargaan? Apakah hal ini tidak aneh yang dia harus ragu-ragu terhadap kesetiaannya kepada kebenaran? Kiranya Allah memberi kepada tiap-tiap orang kesadaran atas keadaannya yang tidak berdaya, ketidaksanggupannya mengendalikan kapalnya dengan aman dan selamat tiba di pelabuhan.KR 169.1

    Dalam pelayanannya, Paulus sering dipaksa untuk berdiri sendiri. Khususnya dia telah diajar oleh Allah dan dia tidak berani mengadakan kelonggaran yang akan melibatkan prinsip. Pada saat-saat beban menimpa dengan berat, Paulus tetap berdiri tegak pada kebenaran. Dia telah menyadari bahwa sidang seharusnya janganlah di bawah pengendalian kuasa manusia. Tradisi-tradisi dan peribahasa tidak boleh menggantikan tempat bukti kenyataan kebenaran. Kemajuan pekabaran Injil seharusnya tidak boleh dihalangi oleh prasangka dan karena mengutamakan kehendak manusia, apa pun yang menjadi kedudukannya di dalam sidang.KR 169.2

    Paulus telah mengabdikan dirinya dan segenap kuat kuasanya untuk pelayanan kepada Allah. Dia telah menerima kebenaran Injil itu langsung dari surga, dan selama pelayanannya dia tetap memelihara hubungan yang hidup dengan wakil-wakil surga. Dia telah diajar oleh Allah mengenai ikatan beban yang tidak perlu terhadap orang-orang Kristen yang berasal dari orang Kafir; oleh sebab itu ketika orang-orang percaya Yudaisme diperkenalkan ke dalam sidang di Antiokhia dari hal pertanyaan bersunat, Paulus telah mengetahui pikiran Roh Allah mengenai pengajaran yang demikian dan mengambil suatu pendirian yang teguh, dan tidak mundur dari kedudukannya yang telah membawa kebebasan dari tatacara orang Yahudi dan upacara korban.KR 169.3

    Meskipun demikian fakta menunjukkan bahwa Paulus secara perseorangan diajar oleh Allah, diatidak mempunyai gagasan memaksa dalam tugas perseorangan. Sementara dia mencari tuntunan langsung daripada Allah, dia selalu mengakui kekuasaan tetap berada dalam tubuh orangorang percaya yang telah dipersatukan dalam persekutuan sidang. Dia merasakan kebutuhan nasihat, dan bila hal-hal yang penting timbul, dia dengan gembira menghadapkannya di muka sidang dan bersatu dengan saudara-saudara dalam memohon kebijaksanaan surga untuk mengambil keputusan-keputusan yang benar. Namun demikian dia menyatakan, “roh-roh para nabi,” “takluk kepada nabi-nabi. Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera. Sama seperti dalam semua jemaat orang-orang kudus. ” 1 Korintus 14:33, 34. Dengan pengajaran Petrus, bahwa perlu bersatu untuk kekuatan sidang. “Dan kamu semua, rendah-kanlah dirimu seorang terhadap yang lain.” 1 Petrus 5:5.KR 169.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents