Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 17—Pesuruh-pesuruh Injil

    “O leh Karena disuruh oleh Roh Kudus,” Paulus dan Bamabas, sesudah pengurapan oleh saudara-saudara di Antiokhia, “berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar di Siprus.” Dengan demikian rasul-rasul itu memulai perjalanan misionaris mereka yang mula-mula.KR 141.1

    Siprus adalah suatu tempat ke mana orang-orang percaya telah melari-kan diri dari Yerusalem sebab penganiayaan yang mengikuti kematian Stefanus. Adalah dari Siprus beberapa orang telah mengadakan perjalanan ke Antiokhia “ memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. ” Kisah 11:20. Bamabas sendiri adalah “ seorang Lewi dari Siprus” (Kisah 4:36); dan sekarang ia dan Paulus, ditemani oleh Yohanes Markus, adalah sanak saudara Bamabas, mengunjungi ladang pulau ini.KR 141.2

    Ibu Markus bertobat kepada agama Kristen yang rumahnya di Yeru-salem tempat persinggahan bagi murid-murid. Di sana mereka merasa aman atas sambutan dan satu musim istirahat. Selama kunjungan rasulrasul ke rumah ibunya, Markus menganjurkan kepada Paulus dan Barnabas bahwa ia harus menemani mereka selama perjalanan misionaris mereka. Ia merasakan rahmat Allah di dalam hatinya dan merindukan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada pekerjaan pelayanan Injil.KR 141.3

    Setiba di Salamis rasul-rasul itu memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi .... Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bemama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu. Ia adalah kawan gubemur di pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Bamabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah. Tetapi Elimas demikianlah namanya dalam bahasa Yunani tukang sihir itu menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubemur itu dari imannya.”KR 141.4

    Bukannya tanpa pergumulan Setan mengizinkan kerajaan Allah didi-rikan di atas dunia ini. Kuasa kejahatan terlibat dalam pertempuran yang tak henti-hentinya terhadap perantaraan yang ditentukan untuk menye-barkan Injil, dan kuasa kegelapan ini sungguh aktif bila kebenaran diumumkan di hadapan orang yang punya nama baik dan ketulusan yang bermutu. Demikianlah bila Sergius Paulus, wakil Siprus, sedang mendengar pekabaran Injil itu. Wakil itu telah mengutus rasul-rasul itu, supaya ia boleh diberi nasihat dalam pekabaran yang dibawanya dan sekarang kuasa kejahatan, yang bekerja melalui tukang sihir Elimas, berusaha dengan anjuran yang malang untuk menarik dia dari imannya dan dengan demikian menggagalkan maksud Allah.KR 142.1

    Dengan demikian musuh yang jatuh bekerja untuk menahan orangorang yang berkuasa di pihaknya, yang kalau bertobat, boleh menjalankan pelayanan yang berhasil dalam pekerjaan Allah. Tetapi pengabar Injil yang setia tidak perlu takut musuh; karena adalah haknya untuk dikenakan dengan kuasa dari atas untuk melawan tiap-tiap pengaruh Setan.KR 142.2

    Meskipun dikelilingi oleh Setan, Paulus mempunyai keberanian untuk menghardik seorang melalui siapa musuh sedang bekerja. “ Penuh dengan Roh Kudus, ” rasul itu “ menatap dia, dan berkata: ‘ Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.’ Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap; dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubemur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.”KR 142.3

    Ahli sihir itu telah menutup matanya kepada akibat-akibat kebenaran Injil, dan Tuhan, dalam kemarahannya, menyebabkan penglihatan matanya ditutup, menjauhkan dari dia terang siang hari. Kebutaan ini tidaklah tetap, tetapi hanya untuk sesaat lamanya, supaya ia boleh diamarkan untuk bertobat dan mencari keampunan dari Allah yang telah dilukainya dengan sedihnya. Kekacauan ke dalam mana ia telah dibawa tidak mem-berikan bukti kepada akalnya yang licik terhadap ajaran Kristus. Bukti bahwa ia diwajibkan untuk meraba-raba dalam kebutaan menjadi bukti kepada semua orang bahwa mukjizat yang telah dilakukan oleh rasulrasul, dan yang telah dicela oleh Elimas sebagai sulap tangan, telah dikerjakan oleh kuasa Allah. Wakil itu, diyakinkan oleh kebenaran ajaran yang diajarkan oleh rasul-rasul, menerima Injil.KR 142.4

    Elimas bukanlah seorang yang terdidik, namun ia secara khas cocok untuk melakukan pekerjaan Setan. Mereka yang mengkhotbahkan firman Allah akan menemui musuh yang licik dalam berbagai-bagai bentuk. Kadang-kadang hal itu terdiri dari orang yang terdidik, tetapi lebih sering orang-orang yang bodoh, yang telah dilatih oleh Setan untuk menjadi alat yang maju dalam menipu jiwa-jiwa. Adalah kewajiban pekerja Kristus untuk tetap setia pada jabatannya, karena takut akan Allah dan dalam kuasa-Nya. Dengan demikian ia dapat mengacaukan tentara Setan dan dapat menang dalam nama Tuhan.KR 143.1

    Paulus dan rombongannya meneruskan perjalanan mereka, pergi ke Perga, di Pamfilia. Perjalanan mereka melelahkan; mereka menemui kesukaran dan kekurangan dan ditimpa dengan bahaya daripada segala segi. Di kota-kota yang mereka lalui, dan sepanjang jalan raya yang sunyi, mereka dikelilingi dengan bahaya yang kelihatan dan tidak kelihatan. Tetapi Paulus dan Barnabas telah belajar untuk mempercayai Allah untuk melepaskan. Hati mereka dipenuhi dengan kasih yang sungguh-sungguh untuk jiwa-jiwa yang akan binasa. Sebagai gembala-gembala yang setia untuk mencari domba-domba yang hilang, mereka tidak memikirkan kesenangan mereka sendiri. Mereka melupakan akan diri sendiri tidak terserandung bila lelah, lapar, dan dingin. Mereka mempunyai pandangan hanya satu tujuan keselamatan mereka yang telah tersesat jauh dari kandang.KR 143.2

    Di sinilah Markus, diliputi dengan ketakutan dan kekecewaan, raguragu untuk sementara waktu dalam maksudnya untuk memberikan dirinya dengan sepenuh hati kepada pekerjaan Allah. Tidak biasa dengan kesukaran, ia putus asa oleh bahaya dan penderitaan di perjalanan, la telah bekerja dengan kemajuan dalam keadaan yang menyenangkan; tetapi sekarang, di tengah pertentangan dan bahaya yang begitu sering menimpa pekerja perintis itu, ia gagal untuk menahan kesusahan sebagai serdadu yang baik dari salib. la masih mempelajari untuk menghadapi bahaya dan penganiayaan dan pertentangan dengan hati yang berani. Sementara rasul-rasul itu maju, dan kesulitan yang lebih besar dilihat, Markus ditakut-takuti, dan kehilangan segala keberanian, enggan pergi lebih jauh dan kembali ke Yerusalem.KR 143.3

    Karena kepergian ini menyebabkan Paulus menghakimkan Markus dengan tidak menyenangkan, malahan dengan kejam pada saat itu. Seba-liknya, Bamabas cenderung untuk memaafkan dia sebab ia kurang ber-pengalaman. la merasa cemas dan ia ingin agar Markus tidak meninggalkan pekerjaan kependetaan, karena ia melihat di dalamnya kesanggupan yang akan melayakkan dia untuk menjadi pekerja yang berguna bagi Kristus. Dalam tahun-tahun sesudah itu bujukannya untuk kepentingan Markus berhasil dengan sangat limpahnya, karena orang muda itu memberikan dirinya kepada Tuhan dan pekerjaan memberitakan pekabaran Injil di ladang-ladang yang sukar. Di bawah berkat Allah, dan pendidikan Barnabas yang bijaksana, ia berhasil menjadi seorang pekerja yang berguna.KR 144.1

    Paulus sesudah itu diperdamaikan dengan Markus dan menerima dia sebagai teman sekerja, la juga menganjurkan dia kepada orang Kolose sebagai seorang yang menjadi teman sekerja untuk Kerajaan Allah,” dan “penghibur bagiku.” Kolose 4:11. Dan lagi, tidak lama sebelum kematiannya sendiri, ia bicara tentang Markus karena pelayanannya” ke-padanya “ penting bagiku.” 2 Timotius 4:11.KR 144.2

    Sesudah keberangkatan Markus, Paulus dan Bamabas mengunjungi Antiokhia di Pisidia dan pada hari Sabat pergi ke rumah ibadat orang Yahudi dan duduk. “ Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: “Saudara-saudara, jika saudara-saudara ada pesan untuk mem-bangun dan menghibur umat ini, silakanlah!” Setelah diundang untuk bicara demikian, “Maka bangkitlah Paulus. la memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: ‘Hai orang-orang Israel dan kamu yang taku akan Allah, dengarkanlah! ‘ ” Lalu diikuti dengan suatu percakapan ajaib. Ia meneruskan untuk memberikan sejarah dari keadaan dalam mana Tuhan telah memperlakukan orang Yahudi sejak waktu kelepasan mereka dari perhambaan Mesir, dan bagaimana seorang Juruselamat telah dijanjikan, dari benih Daud, dan ia menyatakan dengan beraninya bahwa ‘’dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Men-jelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia yang akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut daripada kaki-Nya pun aku tidak layak. “Dengan demikian dengan kuasa ia mengkhotbahkan Yesus sebagai Juruselamat manusia, Mesias yang dinubuatkan itu.KR 144.3

    Sesudah mengadakan pernyataan ini, Paulus berkata, “ Hai saudarasaudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu telah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. ”KR 145.1

    Paulus tidak ragu-ragu membicarakan kebenaran yang bersahaja mengenai penolakan Juruselamat oleh pemimpin-pemimpin Yahudi. “ Meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati,” rasul itu menyatakan, “namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. Dan setelah mereka meng-genapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. ”KR 145.2

    “Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu,” rasul itu meneruskan, “yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam Mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada harj ini. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan la tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. Sebab itu Ia mengatakan dalam Mazmur yang lain, Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudusmu melihat kebinasaan. Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah tidak demikian.”KR 145.3

    Dan sekarang, setelah berbicara dengan jelas mengenai kegenapan nubuatan-nubuatan yang dikenal tentang Mesias, Paulus mengkhotbahkan pertobatan kepada mereka dan keampunan dosa melalui jasa Yesus sebagai Juruselamat mereka. “Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara,” katanya, “oleh karena Dialah, maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa. ”KR 146.1

    Roh Allah menyertai perkataan yang diucapkan, dan hati dijamah. Seruan rasul kepada nubuatan Perjanjian Lama, dan kenyataannya bahwa ini telah digenapi dalam pelayanan Yesus Kristus, membawa keyakinan kepada banyak jiwa untuk kedatangan Mesias yang dijanjikan. Dan per-kataan pembicara mengenai jaminan bahwa “ kabar yang gembira” tentang keselamatan adalah untuk orang-orang Yahudi dan kafir juga, membawa pengharapan dan kesukaan kepada mereka yang tidak terhitung di antara anak-anak Abraham sesuai dengan daging.KR 146.2

    “Ketika Paulus dan Bamabas ke luar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.” Setelah selesai ibadah, “banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi” yang telah menerima kabar yang gembira yang dibawa kepada mereka pada hari itu “mengikuti Paulus dan Bamabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.”KR 146.3

    Minat dibangkitkan di Antiokhia Pisidia oleh pembicaraan Paulus yang dibawa bersama-sama pada hari Sabat berikutnya “ datanglah hampir seluruh kota... itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. Tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.KR 146.4

    “ Tetapi dengan berani Paulus dan Bamabas berkata, Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dulu; tetapi kamu meno-laknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan Allah kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi. ”KR 147.1

    “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal menjadi percaya.” Mereka sangat bersuka karena Kristus mengakui mereka sebagai anak-anak Allah, dan dengan hati yang penuh rasa syukur mereka mendengar akan perkataan, yang dikhotbahkan. Mereka yang percaya bersemangat dalam menyampaikan pekabaran Injil kepada orang lain, dan dengan demikian “firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.”KR 147.2

    Berabad-abad sebelumnya, pena ilham telah mengikuti pengumpulan orang-orang kafir ini; tetapi ucapan nubuatan dipahami hanya samarsamar. Hosea telah mengatakan: “ Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: ‘ Kamu ini bukanlah umatKu, akan dikatakan kepada mereka, Anak-anak Allah yang hidup.’ Dan sekali lagi: ‘Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Aliahku.”‘ Hosea 1:10; 2:22.KR 147.3

    Juruselamat Sendiri, selama Ia bertugas di dunia ini, menubuatkan tersebarnya Injil di antara orang-orang kafir. Dalam perumpamaan tentang kebun anggur Ia menyatakan orang-orang Yahudi yang tidak bertobat, “ Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Matius 21:43. Dan sesudah kebangkitan-Nya Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi “ ke seluruh dunia” dan ‘’mengajar segala bangsa.” Mereka tidak boleh meninggalkan seorang pun dengan tidak diamarkan, melainkan harus beritakan Injil kepada segala makhluk.” Matius 28:19; Markus 16:15.KR 147.4

    Dalam berbalik kepada orang-orang kafir di Antiokhia Pisidia, Paulus dan Barnabas tidak berhenti untuk bekerja bagi orang-orang Yahudi di mana saja, bila ada kesempatan yang baik untuk mendapatkan orang yang mau mendengar. Kemudian, di Tesalonika, di Korintus, di Efesus, dan di pusat-pusat kota penting lainnya, Paulus dan kawan-kawannya yang bekerja mengkhotbahkan Injil kepada orang-orang Yahudi dan kepada orang-orang kafir. Tetapi tenaga mereka yang terutama ditujukan untuk mendirikan kerajaan Allah di wilayah penyembahan berhala, di antara orang-orang yang hanya sedikit atau tidak mempunyai pengetahuan akan Allah yang benar dan Anak-Nya.KR 148.1

    Hati Paulus dan teman-teman sekerjanya ditarik dengan kepentingan mereka yang ‘’tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.” Melalui pelayanan yang tidak mengenal lelah dari rasul-rasul kepada orang-orang kafir, ‘’orang asing dan orang pendatang” yang “dulu ‘jauh’, mempelajari bahwa mereka ‘menjadi dekat’ oleh darah Kristus” supaya melalui iman dalam pengorbanan-Nya yang menghapuskan dosa mereka boleh menjadi “kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” Efesus 2:12, 13, 19.KR 148.2

    Maju dalam iman, Paulus bekerja dengan tidak henti-hentinya men-dirikan kerajaan Allah di antara mereka yang telah diabaikan oleh guruguru bangsa Israel. Dengan tetap ia meninggikan Kristus Yesus sebagai “Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan” (1 Timotius 6:15), dan menasihatkan orang-orang percaya untuk ‘’berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman.” Kolose 2:7.KR 148.3

    Kepada mereka yang percaya, Kristus adalah alasan yang teguh. Di atas batu yang hidup inilah, orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir sama-sama membangun. Jalan itu cukup lebar untuk semua orang dan cukup kuat untuk menahan berat dan beban dunia. Inilah kenyataan yang cukup dikenal oleh Paulus sendiri. Pada hari-hari terakhir dari pelayanannya, ketika menyampaikan amanat kepada serombongan orangorang percaya, yang tinggal teguh dalam kasih mereka akan kebenaran Injil, rasul itu menulis, “ Kamu ... dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru” Efesus 2:19, 20.KR 148.4

    Sementara pekabaran Injil tersebar di Pisidia, orang-orang Yahudi yang tidak percaya di Antiokhia dalam prasangka mereka yang buta “ menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Bamabas dan mengusir mereka” dari distrik itu.KR 149.1

    Rasul-rasul tidak kecewa oleh perlakuan ini; mereka teringat akan perkataan Tuhan mereka, “ Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. ” Matius 5:11, 12.KR 149.2

    Pekabaran Injil terus maju, dan rasul-rasul mempunyai alasan yang tepat untuk merasa berani. Pekerjaan mereka telah diberkati dengan limpahnya di antara orang Pisidia di Antiokhia, dan orang-orang percaya yang mereka tinggalkan untuk membawa pekerjaan berjalan sendiri untuk sementara waktu, “ penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus. ”KR 149.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents