Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 30—Dipanggil untuk Mencapai Standar yang Lebih Tinggi

    Dalam pengharapan untuk menekankan dengan jelas ke atas pikiran orang-orang percaya di Korintus penting pengendalian diri yang ketat, dan semangat yang tak kunjung padam dalam pelayanan Kristus, Paulus di dalam suratnya kepada mereka mengadakan perbandingan yang mencolok antara peperangan orang Kristen dan perlombaan lari yang diadakan sewaktu-waktu dekat Korintus. Dari segala permainan yang dibuat di antara orang-orang Yunani dan orang-orang Roma, per-lombaan lari adalah yang paling kuno dan dianggap paling tinggi. Per-lombaan itu disaksikan oleh raja-raja, bangsawan-bangsawan, dan negarawan-negarawan. Orang muda yang berpangkat dan kaya mengam-bil bagian daripadanya dan tidak mundur dari segala usaha atau disiplin yang perlu untuk memperoleh hadiah.KR 260.1

    Perlombaan-perlombaan diatur dengan peraturan yang ketat, di mana tidak ada naik banding. Mereka yang menginginkan namanya dimasukkan sebagai peserta untuk mendapat hadiah harus lebih dulu mengalami ujian pendahuluan yang ketat. Kegemaran dari nafsu makan yang berbahaya atau pemanjaan yang lain yang akan menurunkan kuasa pikiran dan fisik, dilarang keras. Seseorang yang mempunyai pengharapan kemajuan dalam ujian kekuatan dan kecepatan ini, otot-otot harus kuat dan luwes, dan urat saraf harus dikontrol dengan baik. Setiap gerakan haruslah pasti, setiap langkah cepat dan tidak menyimpang; kuasa-kuasa badani harus mencapai tujuan yang tertinggi.KR 260.2

    Sementara orang-orang yang bertanding dalam perlombaan mengadakan penampilan mereka di hadapan orang banyak yang menyaksikan, nama mereka diumumkan, dan peraturan pertandingan diberitahukan dengan jelas. Kemudian mereka semua berangkat bersama-sama, perhatian yang tertentu dari para penonton mengilhami mereka dengan suatu tekad untuk menang. Wasit duduk dekat gawang, supaya mereka boleh memperhatikan pertandingan itu dari permulaan sampai kepada akhimya dan memberikan hadiah kepada pemenang yang benar. Jika seorang mencapai tujuan lebih dulu dengan cara yang tidak sah ia tidak diberi hadiah.KR 261.1

    Dalam pertandingan ini risiko yang besar dihadapi. Ada orang yang tidak pernah sembuh dari ketegangan jasmani yang hebat. Tidaklah luar biasa bagi seorang untuk jatuh di jalan, berdarah di mulut dan di hidung, dan kadang-kadang seorang yang bertanding akan jatuh mati bila hampir mendapat hadiah. Tetapi kemungkinan menderita seumur hidup atau mati tidak dipandang sebagai suatu risiko terlalu besar untuk kepentingan kehormatan yang dikaruniakan kepada seorang yang berhasil dalam pertandingan.KR 261.2

    Sementara pemenang mencapai tujuan, tepuk tangan orang banyak yang menonton membelah angkasa dan membangkitkan gema dari bukitbukit dan gunung-gunung yang mengelilinginya. Dalam pandangan penuh penonton-penonton, wasit mempersembahkan kepadanya lambanglambang kemenangan, suatu mahkota kemenangan dan suatu pelepah palem untuk diserahkan ke tangan kanannya. Kepujiannya dinyanyikan di seluruh negeri itu; orang tuanya menerima bagian kehormatan mereka; sedangkan kota di mana ia tinggal sangat dihormati karena telah meng-hasilkan seorang olahragawan yang begitu besar.KR 261.3

    Dalam mengutip tentang perlombaan-perlombaan ini sebagai suatu lambang peperangan Kristen, Paulus menekankan persiapan yang perlu untuk kemajuan orang-orang yang bertanding dalam perlombaan, disiplin pendahuluan, makanan yang bebas dari minuman keras, dan perlunya pertarakan. “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan,” ia menyatakan, “menguasai dirinya dalam segala hal.” Orang-orang yang berlari mengesampingkan setiap pemanjaan yang cenderung melemahkan kuasa badani, dengan disiplin yang keras dan terus-menerus melatih otot-otot mereka untuk menjadi kuat dan tahan lama, supaya bila hari pertandingan akan tiba, mereka boleh dikenakan beban yang paling berat kepada kekuatan mereka. Betapa lebih penting lagi orang Kristen, yang minatnya yang kekal dipertaruhkan, membawa selera dan hawa nafsu kepada penaklukan pertimbangan dan kehendak Allah! Tidak pernah ia mengizinkan perhatiannya dipisahkan oleh kepelesiran, kemewahan atau kesenangan. Segala tabiat dan hawa nafsunya harus dibawa ke dalam disiplin yang paling keras. Pertimbangan, diterangi oleh ajaran sabda Allah, dan dipimpin oleh Roh Kudus, harus memegang pengendalian hawa nafsu.KR 261.4

    Dan sesudah hal ini dilakukan, orang Kristen haruslah berusaha sedapat mungkin supaya memperoleh kemenangan. Dalam perlombaan-perlombaan orang Korintus langkah-langkah terakhir dari para peserta per-lombaan diusahakan agar supaya mencapai kecepatan yang tidak berkurang. Demikian juga dengan orang Kristen, sementara ia menghampiri tujuan, akan maju terus dengan semangat dan tekad yang lebih besar lagi daripada permulaan perjalanannya.KR 262.1

    Paulus mengemukakan perbandingan antara rangkaian bunga yang diterima oleh pemenang dalam perlombaan lari, dan mahkota yang tidak akan mati yang akan diberikan kepadanya yang berlari dengan kemenangan dalam perlombaan Kristen. ‘’Mereka berbuat demikian,” ia menjelaskan, “untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” Untuk memenangkan hadiah yang akan binasa, pelari-pelari Yunani tidak menghindarkan kerja keras atau disiplin. Kita bergumul untuk hadiah yang lebih berharga, yaitu mahkota hidup yang kekal. Betapa lebih teliti lagi seharusnya usaha kita, berapa banyak lagi kerinduan pengorbanan dan penyangkalan diri kita!KR 262.2

    Dalam suratan kepada orang Ibrani ditentukan maksud sepenuh hati yang harus menjadi ciri perlombaan orang Kristen untuk hidup kekal: “..Marilah kita meninggalkan semua beban dan dosa yang begitu merin-tangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita kepada kesempurnaan.... ” Ibrani 12:1,2. Cemburu, kebencian, sangka-sangka jahat, berbicara yang jahat, loba, inilah beban yang orang Kristen harus tinggalkan, kalau ia mau berlari dengan berhasil dalam perlombaan yang kekal. Setiap kebiasaan yang memimpin kepada dosa dan membawa malu kepada Kristus harus disingkirkan, apa pun pengorbanannya. Berkat surga tidak dapat menyertai seseorang yang melanggar prinsip-prinsip kebenaran yang kekal. Satu dosa yang disimpan dalam hati sudah cukup untuk merendahkan tabiat dan menyesatkan orang lain.KR 262.3

    “Dan jika tanganmu menyesatkan engkau,” Juruselamat mengatakan, “penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung daripada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tidak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka.” Markus 9:43, 45. Jika hendak menyelamatkan tubuh dari kematian, kaki dan tangan harus dipotong, atau mata bila perlu dicungkil, betapa seharusnya kesungguhan orang Kristen membuang dosa, yang membawa kematian kepada jiwa.KR 263.1

    Para peserta pertandingan pada zaman purba, telah tunduk kepada penyangkalan diri dan disiplin yang keras, tidak mengetahui dengan pasti apakah beroleh kemenangan atau tidak: Paulus berkata, “Tiadakah kamu mengetahui, bahwa mereka semua berlari dalam perlombaan itu, tetapi hanya seorang yang menerima hadiah? Walaupun keinginan mereka amat besar dan para pelari sungguh-sungguh berjuang tetapi hadiah hanya untuk seorang saja. Satu tangan hanya dapat menggenggam kalungan bunga yang dirindukan. Beberapa orang boleh berusaha dengan segenap kuat kuasanya untuk memperoleh hadiah, tetapi sementara mereka mengulurkan tangan untuk mencapai hadiah itu, seketika itu juga orang lain telah mendahului mereka, mungkin sudah menggenggam harta yang dirindukan itu.KR 263.2

    Bukan demikian halnya dengan orang Kristen. Tiada seorang pun yang menuruti syarat-syarat itu akan kecewa pada akhir perlombaan. Tidak ada seorang pun yang tekun akan gagal untuk mencapai sukses. Perlombaan itu bukan hanya untuk orang yang tangkas, atau cepat, atau bukan hanya peperangan untuk orang kuat. Orang saleh yang lemah, demikian juga orang yang kuat, boleh memakai mahkota kemuliaan yang kekal itu. Semua orang boleh mendapat kemenangan, melalui kuasa karunia Ilahi, dengan membawa kehidupan mereka sesuai dengan kehendak Kristus. Praktik dalam seluk-beluk kehidupan meletakkan dasar dalam prinsip-prinsip firman Allah, terlalu sering dipandang tidak terlalu perlu, suatu hal yang dianggap terlalu remeh untuk mendapat perhatian. Tetapi bila dipandang dari segi persoalan itu, sebenarnya tidak ada sesuatu yang patut dianggap remeh. Tiap-tiap tingkah laku dapat menolong atau menghalangi dalam skala yang menentukan pada kehidupan yang menang atau kalah. Upah diberikan kepada mereka yang menang akan sebanding kepada kekuatan dan kesungguhan dalam perjuangan yang mereka lakukan.Rasul itu telah membandingkan dirinya dengan seorang yang sedang berlari dalam suatu perlombaan, dikerahkan setiap urat saraf untuk memenangkan hadiah itu. “Sebab itu aku bukan berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melihat tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain jangan aku sendiri ditolak.” Bahwa dia bukan berlari tanpa tujuan atau secara serampangan dalam perlombaan orang Kristen, Paulus menundukkan dirinya dalam latihan yang keras. Kata-kata itu berbunyi: “Aku melatih tubuhku,” arti yang sesungguhnya ialah mengalahkan hawa nafsu, keinginan hati bahkan disiplin yang kuat.KR 263.3

    Paulus sendiri khawatir, setelah memberitakan Injil kepada orang lain, kalau-kalau dia sendiri harus ditolak. Dia telah menyadari bahwa jika dia tidak mengamalkan dalam kehidupannya prinsip-prinsip apa yang dia percayai dan telah khotbahkan, usahanya untuk menolong orang lain tidak membawa faedah bagi dia. Percakapannya, pengaruhnya, penolakannya untuk tidak menyerah terhadap memuaskan diri sendiri, harus pula ditunjukkan bahwa agamanya bukan sekadar profesi, tetapi suatu hubungan yang hidup kepada Allah setiap hari. Satu tujuan telah ditetapkan jauh sebelum di hadapannya, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapainya, “yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.” Filipi 3:9.KR 264.1

    Paulus menyadari bahwa peperangan melawan kejahatan belumlah tamat selama kehidupan belum berakhir. Sesungguhnya dia telah menge tahui perlunya menjaga diri dengan ketat, sehingga jangan keinginan-ke-inginan duniawi ini menaklukkan semangat kerohanian. Dengan segala kuat kuasanya dia teruskan untuk mengalahkan kecenderungan bawaan.... Pernah ditentukan di hadapannya idaman yang harus dicapai, dan dia berusaha dengan sekuat tenaganya untuk mencapai idaman itu dengan rela menurut hukum Allah. Kata-katanya, praktik kehidupannya, hawa nafsunya, kesemuanya ini telah diserahkan di bawah pengendalian Roh Allah.KR 264.2

    Paulus rindu melihat kenyataan dalam hidup orang-orang Kristen yang beriman akan kemenangan dalam perlombaan mencapai tujuan tunggal ialah kehidupan yang kekal. Dia telah mengetahui bahwa untuk mencapai idaman itu bagi mereka, terbentang di hadapan mereka pergumulan yang mana seorang pun tidak akan luput daripadanya. Paulus memohon dengan sangat supaya mereka berusaha sesuai dengan hukum, mencari pengasihan dan kebijaksanaan moral hari demi hari. Dia telah meminta untuk mengesampingkan tiap-tiap beban dan maju terus untuk mencapai tujuan kesempurnaan di dalam Kristus.KR 265.1

    Paulus menunjukkan kepada orang-orang Korintus akan pengalaman orang Israel dulu kala, atas berkat-berkat sebagai upah penurutan, dan pehukuman sebagai akibat pelanggaran-pelanggaran mereka. Dia mengingatkan mereka cara yang menakjubkan dalam mana orang-orang Ibrani telah dipimpin keluar dari Mesir di bawah pemeliharaan tiang awan pada siang dan tiang api pada malam hari. Dengan demikian mereka dipimpin menyeberang Laut Merah dengan selamat, sementara orang-orang Mesir mencoba menyeberang dengan cara yang sama, mereka semuanya hanyut tenggelam. Oleh pemeliharaan atau perbuatan ini Allah telah mengakui bangsa Israel sebagai sidang-Nya. Mereka ‘’semua telah memakan makanan rohani yang sama, dan semua sudah meminum minuman rohani yang sama; karena mereka telah meminum dari Batu Karang rohani yang mengikuti mereka, dan Batu Karang itu ialah Kristus.” Dalam semua perjalanan orang-orang Ibrani ini Kristus adalah pemimpin yang telah dilukai oleh karena pelanggaran-pelanggaran manusia, sebagai saluran agar keselamatan itu boleh dialirkan kepada semua orang.KR 265.2

    Sungguhpun demikian, Allah berkenan kepada semua bangsa Ibrani, namun karena keinginan mereka yang kuat terhadap kemewahan yang telah ditinggalkan di Mesir, dan oleh karena dosa dan pemberontakan mereka, sehingga pehukuman Allah menimpa mereka. Rasul itu memerintahkan orang-orang percaya di Korintus untuk mengindahkan pelajaran yang telah dialami bangsa Israel. “Sekarang segala perkara ini telah menjadi contoh bagi kita,” dia menyatakan, “dengan maksud supaya kita tidak bernafsu mengikuti perkara-perkara yang jahat, sebagaimana mereka itu telah bernafsu kuat.” Dia menunjukkan bahwa cinta kesenangan dan kepelesiran itu telah menyediakan jalan untuk dosa-dosa, panggilan menjadi suatu tanda penurutan kita yang sungguh-sungguh kepada Allah. Maka duduklah bangsa Israel untuk makan minum dan berpesta-pora, kemudian bangunlah mereka dan bersukaria, karena mereka telah melepaskan diri daripada takut akan Allah, demikian perasaan mereka pada waktu pemberian Taurat itu; dan dibuatlah patung seekor anak lembu melambangkan Allah, kemudian mereka menyembah patung itu. Setelah menikmati pesta-pora yang sangat mewah dalam hubungan menyembah dewa Baal, sehingga banyak orang-orang Ibrani yang telah terjerumus melalui sifat mereka yang tak bermoral. Murka Allah bangkit, dan atas perintah-Nya “dua puluh tiga ribu” tewas kena bala dalam sehari.KR 265.3

    Rasul meminta dengan sangat kepada orang-orang Korintus, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa dia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” Patutkah mereka menjadi sombong dan bergantung atas pikiran sendiri, menolak untuk berjaga-jaga dan berdoa, mereka akan jatuh dalam dosa yang keji, menurunkan kutuk daripada Allah kepada mereka. Paulus menghendaki agar mereka jangan menyerah kepada kemurungan atau kekecewaan. Dia memberikan kepada mereka kepastian: “Sebab Allah dan karena itulah Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan menjadi jalan keluar kepadamu, sehingga kamu dapat menanggungnya.”KR 266.1

    Paulus mendorong saudara-saudaranya agar mereka bertanya kepada diri mereka sendiri apakah pengaruh kata-kata dan perbuatan mereka itu kepada orang lain tidak berarti apa-apa, namun tidak terdapat kesalahan di dalamnya, yang mungkin seolah-olah menyetujui penyembahan berhala atau melukai hati yang syak dan yang mungkin orang lemah iman.” Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.”KR 266.2

    Kata-kata amaran Rasul kepada Jemaat Korintus dipakai setiap waktu khususnya pada zaman kita ini. Oleh menyembah berhala, berarti bukan hanya sekadar menyembah berhala-berhala, tetapi melayani diri sendiri, cinta kepelesiran, memanjakan selera dan hawa nafsu. Seorang yang nampaknya beriman dalam Kristus, seorang yang menyombongkan kebenaran, bukanlah membuat seseorang menjadi Kristen. Suatu agama yang hanya mencari kepuasan mata, telinga, dan selera, atau mendukung pemanjaan diri sendiri bukanlah agama Kristus.KR 267.1

    Oleh suatu perbandingan jemaat dengan tubuh manusia, rasul itu memberi gambaran yang tepat, hubungan yang erat dan serasi harus di antara semua anggota jemaat Kristus. Dia menuliskan, “Sebab dalam satu Roh ‘kita semua’, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minuman dari satu Roh. Karena tubuh itu juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.” Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh,” jadi benarlah bahwa dia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh,” jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” ... Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghargaan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh tetapi supaya anggota-anggota itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah anggota tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.”KR 267.2

    Dan kemudian, dalam kata-kata yang ada pada zaman itu hingga sekarang menjadi suatu sumber inspirasi dan dorongan kepada kaum pria dan wanita, Paulus menyatakan pentingnya kasih yang harus dihormati oleh para pengikut Kristus: “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki segala pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempuma untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.”KR 268.1

    Bagaimanapun tingginya pekerjaan seseorang, yang hatinya tidak dipenuhi kasih kepada Allah dan sesamanya manusia dia bukanlah murid Kristus yang benar. Walaupun dia mempunyai iman yang besar dan mempunyai kuasa untuk melakukan tanda-tanda ajaib, namun tanpa kasih imannya akan menjadi sia-sia. Dia mungkin menunjukkan kebaikan yang besar; tetapi seandainya dia, dari beberapa alasan yang lain daripada kasih sejati, menyerahkan seluruh hartanya untuk menjamu orang miskin, perbuatan yang demikian tidak menjadi alasan untuk memperkenankan Allah. Dalam semangatnya, dia mungkin menjadi seorang yang mati syahid, namun jika dia tidak digerakkan oleh kasih, dia akan dianggap oleh Allah sebagai seorang yang suka memperdaya diri sendiri atau seorang munafik yang berambisi.KR 268.2

    “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu; ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” Kesukaan yang mumi terpancar dari orang yang sangat rendah hati. Tabiat-tabiat yang kuat dan agung dibentuk di atas dasar kesabaran, kasih, dan penyerahan kepada kehendak Allah.KR 268.3

    “Kasih itu tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari ke-untungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan ia tidak menyimpan kesalahan orang lain.” Kasih seperti dimiliki Kristus itu menempatkan tafsiran yang sangat baik pada motif dan tingkah laku orang lain. Kasih itu tidak perlu membukakan kesalahan-kesalahan orang lain; ia tidak ingin mendengar laporan-laporan yang tidak baik, tetapi malah membawa kepada pikiran kualitas-kualitas yang baik dari orang-orang lain.KR 268.4

    Kasih itu, “tidak bersukacita karena ketidakadilan;” tetapi bersuka karena kebenaran; Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” Kasih itu, “tidak pernah gagal.” Nilainya tidak pernah hilang; itu adalah suatu sifat perlengkapan surgawi. Sebagai suatu harta yang berharga, kasih itu akan membawa pemiliknya masuk melalui gerbang kota Allah.KR 269.1

    “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”KR 269.2

    Dalam merosotnya standar moral di antara orang-orang percaya di Korintus, banyak yang sudah undur dari dasar kepercayaan mereka. Beberapa di antaranya telah menyimpang terlalu jauh sehingga menyangkal doktrin tentang kebangkitan. Paulus menghadapi orang-orang yang mempunyai pengajaran yang tidak masuk akal itu dengan suatu kesaksian yang jelas dari hal bukti kebangkitan Kristus yang tidak perlu diragukan. Dia menyatakan bahwa Kristus setelah kematian-Nya, “telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” Sesudah itu, Dia menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada keduabelas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus; kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir semuanya Ia menampakkan diri kepadaku. ”KR 269.3

    Dengan kuasa yang meyakinkan rasul itu menyatakan keagungan kebenaran tentang kebangkitan. “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati,” ia mendesak “maka Kristus juga tidak akan dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah juga kepercayaan kami. Lebih daripada itu kami ternyata berdusta kepada Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, pada hal Ia tidak membangkitkannya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu. Lebih daripada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya. Kalau benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jika kita hanya ingin saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang-orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.”KR 269.4

    Rasul itu telah membawa pikiran saudara-saudara di Korintus terhadap kemenangan-kemenangan yang diperoleh dalam persoalan kebangkitan, bila semua orang saleh telah dibangkitkan, sejak dari waktu itu mereka akan hidup selama-lamanya bersama Allah. Rasul itu menyatakan, “Sesungguhnya, aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua diubahkan, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubahkan. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut di manakah sengatmu?.... Tetapi syukurlah kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”KR 270.1

    Kemenangan yang mulia sedang menanti orang-orang yang setia, Rasul itu menyadari, kemungkinan-kemungkinan yang ada di hadapan orang-orang percaya di Korintus, ia harus mengangkat mereka dari mementingkan diri sendiri dan mengangkat mereka dari kebiasaan hawa nafsu, dan memuliakan kehidupan dengan pengharapan kehidupan kekal. Dengan sungguh-sungguh dia mendesak mereka supaya mereka setia terhadap panggilan yang mulia dalam Kristus. “Karena itu, saudarasaudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah tidak sia-sia.”KR 270.2

    Oleh sebab itu, rasul dengan cara yang sangat memastikan dan menge-sankan berusaha untuk memperbaiki pikiran yang salah dan berbahaya, dan praktik yang telah berlaku secara umum dalam sidang Kristus. Dia berbicara dengan terus terang, namun dalam kasih terhadap jiwa-jiwa mereka. Dalam pernya taan dan tegurannya, terang dari hadirat Allah sedang bersinar ke atas mereka, menyatakan dosa-dosa yang telah menodai kehidupan mereka. Bagaimanakah hal itu akan diterima?KR 271.1

    Setelah surat itu dikirimkan, Paulus merasa takut, jangan-jangan apa yang telah dituliskannya sangat melukai hati mereka yang dianggapnya beroleh keuntungan dari surat itu. Secara teliti disertai rasa takut ia mengasingkan diri dan kadang-kadang rindu mengingat kembali kata-katanya. Mereka sama seperti rasul yang telah merasakan suatu tanggung jawab mengasihi sidang-sidang atau lembaga-lembaga, dapat menghargai dengan sebaik-baiknya dari hal perasaan tertekan dan mempersalahkan diri sendiri. Hamba-hamba Allah yang menanggung beban karena pekerjaanNya pada zaman ini mengetahui pengalaman yang sama di bidang pekerjaan, pertentangan, dan kekhawatiran yang menimpa dengan berat kepada rasul yang agungitu. Dibebankan oleh perpisahan di dalam sidang, menghadapi orang-orang yang tidak berterima kasih dan pengkhianatan dari beberapa orang yang mencari simpati dan dukungan, menyadari bahaya yang mengancam sidang-sidang yang menyimpan kejahatan, dipaksakan membawa suatu kesaksian dan penyelidikan yang ketat untuk menegur dosa. Pada waktu yang sama dia tertekan dengan ketakutan yang mungkin ia telah memperlakukan terlalu keras. Dalam kegelisahan yang mencemaskan ini dia telah menunggu untuk menerima berkat sebagai jawaban penerimaan dari pekabarannya.KR 271.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents