BAB 57—BAGAIMANA ALLAH MELATIH PEKERJANYA

Tuhan mendisiplin pekerja-Nya, supaya mereka dapat siap mengisi tempat yang ditetapkan bagi mereka. Ia ingin melayakkan mereka untuk melakukan lebih banyak pelayanan yang baik. Orang yang ingin menjadi penguasa yang memerintah, memerlukan penyucian ketaatan. Allah mengadakan suatu pe-rubahan dalam kehidupan mereka. Boleh jadi Ia menaruh di hadapan mereka tugas dan kewajiban yang mereka tidak mau pilih. Jikalau mereka rela dibimbing-Nya, maka Ia akan memberi mereka kasih karunia dan kekuatan untuk melaksanakan kewajiban ini dengan roh yang taat serta penuh pertolongan. Demikianlah mereka diberi kemampuan untuk mengisi tempat berkarya dengan kemampuan melakukan sesuatu yang besar.PI 238.1

Ada orang yang dilatih Allah melalui kekecewaan yang tampak seperti kegagalan. Maksud-Nya ialah supaya mereka mempelajari kesulitan utama. Ia mengilhami mereka dengan suatu tekad untuk membuktikan setiap yang kelihatan berupa kegagalan adalah suatu sukses. Sering manusia berdoa dan menangis oleh sebab kesengsaraan dan rintangan yang mereka hadapi. Tetapi jika mereka mau memegang teguh keyakinan mereka yang semula sampai kesudahan, maka Allah akan membuat jalan mereka terang. Sukses akan diraih ketika mereka bergumul melawan yang tampaknya kesulitan yang tak dapat dilalui dan dengan sukses akan datang sukacita yang paling besar.PI 238.2

Suatu kehidupan yang monoton sangat tidak memajukan pertumbuhan rohani. Ada orang yang dapat mencapai standar kerohanian yang paling tingei hanya melalui suatu perubahan peraturan susunan sesuatu yang tetap. Apabila Allah di dalam perlindungan-Nya melihat bahwa perubahan itu diperlukan demi kemajuan pembangunan tabiat, hidup yang tenang-tenang itu diguncang-Nya. Ia melihat bahwa seorang pekerja perlu lebih dekat bergaul dengan Dia; dan untuk mendatangkan hal seperti ini, maka Ia memisahkannya dari antara para sahabat dan kenalan. Ketika Ia menyiapkan Elia untuk diangkat, Allah memindahkannya dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga nabi itu tidak dapat tinggal diam dengan tenang-tenang, karena keadaan yang tenangtenang seperti itu tidak mendatangkan kekuatan rohani. Allah merencanakan supaya pengaruh Elia menjadi suatu kuasa yang dapat menolong banyak jiwa untuk memperoleh suatu pengalaman yang lebih luas, pengalaman yang sangat membantu. Banyak yang tidak merasa puas melayani Allah dengan gembira di tempat yang telah ditetapkan-Nya bagi mereka, atau melakukan dengan tidak bersungut-sungut pekerjaan yang diserahkan-Nya ke tangan mereka. Memang baik juga merasa tidak puas atas cara kita melaksanakan tugas, akan tetapi kita tidak perlu merasa tidak puas terhadap tugas itu sendiri oleh sebab kita lebih suka melakukan sesuatu yang lain. Dalam perlindungan-Nya Allah menempatkan di hadapan manusia pekerjaan yang akan menjadi obat memulihkan pikiran mereka yang sakit. Begitulah la berusaha memimpin mereka untuk menyingkirkan sifat mementingkan diri, yang jika diberi tempat, akan membatalkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang disediakan-Nya bagi mereka. Jikalau mereka menerima dan melaksanakan pekerjaan ini, pikiran mereka akan menjadi sehat. Jikalau mereka menolaknya, mereka akan dibiarkan berselisih dengan diri mereka sendiri dan dengan orang lain.PI 238.3

Biarlah mereka yang tidak diizinkan tinggal tetap tenang, yang harus terus-menerus bergerak, memasang tenda mereka malam ini di satu tempat dan besok malam di tempat lain, mengingat bahwa Tuhan memimpin mereka dan bahwa inilah cara-Nya menolong mereka untuk membentuk tabiat yang sempurna. Dalam semua perubahan yang dituntut supaya mereka adakan, Allah harus diakui sebagai teman mereka, penuntun mereka, tempat mereka bergantung.PI 239.1