Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pelayan Injil - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    BAB 34—HATI-HATI DALAM PERGAULAN DAN PAKAIAN

    Pendeta harus mengingat bahwa kesan-kesan menyenangkan atau tidak menyenangkan dibuat terhadap para pendengarnya atas tingkah lakunya di mimbar, sikapnya, caranya berbicara dan berpakaian. Ia harus menumbuhkan sikap sopan dan lemah lembut, dan harus memantulkan keagungan yang anggun sehubungan dengan panggilannya yang tinggi. Ketenangan dan kewibawaan saleh tertentu bercampur dengan kelemahlembutan, haruslah menjadi ciri-ciri kelakuannya. Kekasaran dan ketidaksopanan tidak boleh dibiarkan dalam perjalanan kebiasaan hidup, sama sekali tidak boleh dibiarkan dalam pekerjaan pelayanan. Sikap pendeta harus sesuai dengan kebenaran kudus yang diberitakannya. Kata-katanya dalam setiap hal harus bersungguh-sungguh dan dipilih dengan sebaik-baiknya.PI 152.1

    Para pendeta tidak mempunyai hak untuk bertindak di meja sama seperti pemain sandiwara, bersikap maupun menyatakan pernyataan hanya sekadar mencari efek. Mereka bukan bintang film, melainkan guru kebenaran. Tindakan yang tidak patut dan ribut tidak memberi kekuatan kepada kebenaran yang diucapkan; sebaliknya, itu semua menjijikkan pria dan wanita yang mempunyai pertimbangap yang tenang dan pandangan yang benar.PI 152.2

    Pendeta yang sudah belajar tentang Kristus selalu akan sadar bahwa ia adalah seorang utusan Allah, yang ditugaskan-Nya untuk melakukan suatu pekerjaan yang merupakan pengaruh yang akan bertahan sepanjang zaman yang kekal. Tidak boleh ada sebagian dalam tujuannya untuk menarik perhatian kepada diri sendiri, pelajarannya, atau kesanggupannya. Segenap tujuannya adalah membawa orang berdosa kepada pertobatan, mengarahkan mereka baik dengan hukum maupun dengan teladan, kepada Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ia harus berbicara sebagai orang yang sadar memiliki kuasa dan wibawa dari Allah. Ceramah-ceramahnya harus memiliki kuasa dan wibawa dari Allah. Ceramah-ceramahnya harus memiliki suatu kesungguh-sungguhan, semangat, suatu kuasa membujuk, yang akan menuntun orang berdosa berlindung dalam Kristus.PI 152.3

    Berhati-hati dalam berpakaian adalah suatu pertimbangan yang penting Pendeta harus berpakaian dengan suatu cara yang cocok dengan keagungan jabatannya. Beberapa pendeta gagal dalam hal ini. Dalam beberapa kasus bukan hanya soal kurangnya selera dan pengaturan yang rapih dalam berpakaian, tetapi pakaian tidak rapi dan tidak karu-karuan.PI 152.4

    Allah yang di surga, yang menggerakkan dunia dengan tangan-Nya, yang memberi kita hidup dan menunjang kesehatan kita , dihormati atau tidak dihormati oleh pakaian mereka yang bertugas dalam kehormatan-Nya. Kepada Musa ia memberi petunjuk khusus mengenai segala sesuatu yang menyangkut acara kemah sembahyang, dan Ia menentukan pakaian yang harus dipakai oleh mereka yang melayani di hadapan-Nya. “Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan” (Keluaran 28:2), adalah petunjuk yang diberikan kepada Musa. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pakaian dan tingkah laku para imam haruslah sedemikian rupa untuk memberi kesan kepada orang yang melihat dengan perasaan kesucian Allah, kekudusan perbaikan-Nya, dan kesucian yang dituntut dari mereka yang datang ke hadirat-Nya.PI 153.1

    Para imam tidak diizinkan memasuki kemah sembahyang (kaabah) dengan memakai sepatu di kaki mereka; karena benda-benda kecil seperti debu yang melekat di sepatu itu akan menajiskan tempat yang kudus itu. Mereka harus meninggalkan sepatu mereka di halaman sebelum memasuki kaabah itu, dan juga harus mencuci tangan dan kaki mereka sebelum bertugas di dalam kaabah atau di mezbah korban bakaran. Begitulah pelajaran terus diajarkan supaya semua kenajisan harus disingkirkan dari mereka yang akan datang ke hadirat Allah.PI 153.2

    Pengaruh pendeta, yang lalai dalam soal berpakaian tidak berkenan pada Allah, dan kesan yang dibuat terhadap para pendengarnya ialah bahwa ia memandang pekerjaan di mana ia terlibat sebagai pekerjaan yang tidak lebih kudus dan pada pekerjaan biasa. Dan bukan hanya ini, tetapi gantinya menunjukkan kepada mereka pentingnya kesopanan dan selera dalam berpakaian, ia memberi mereka suatu contoh tentang kemalasan dan ketidakrapian, yang sebagian orang cepat menirunya.PI 153.3

    Allah mengharapkan para pelayan-Nya, dalam etiket mereka dan dalam cara berpakaian mereka, untuk memberikan gambaran yang pantas tentang prinsip kebenaran dan kekudusan tugas mereka. Mereka harus memberikan contoh yang akan menolong pria dan wanita mencapai suatu standar yang tinggi.PI 153.4

    Manusia mempunyai kuasa untuk memadamkan Roh Allah; kuasa memilih ada di tangan mereka. Mereka diizinkan bebas bertindak. Mereka dapat menjadi taat melalui nama dan kasih karunia Penebus kita, atau mereka dapat menjadi tidak taat, dan menyadari akan akibat-akibatnya.PI 153.5

    Manusia bertanggung jawab untuk menerima atau menolak kebenaran yang kudus dan kekal. Roh Allah senantiasa meyakinkan, dan jiwa-jiwa memutuskan untuk menerima atau* menentang kebenaran itu. Jadi, betapa pentingnya setiap tindakan hidup harus sedemikian rupa sehingga itu tidak perlu disesali, khususnya di antara para duta Kristus, yang bertindak sebagai pengganti-Nya!PI 154.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents