Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pelayan Injil - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    BAB 11—ORANG MUDA SELAKU PEMIKUL BEBAN

    “Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat” (I Yohanes 2:14).PI 58.1

    Supaya pekerjaan itu dapat maju di semua cabangnya, Allah memerlukan kekuatan, keperkasaan, dan keberanian orang muda. Ia memilih orang muda untuk membantu memajukan pekerjaan-Nya. Merencanakan dengan pikiran yang jernih dan melaksanakan dengan tangan yang berani menuntut tenaga yang segar dan tidak lumpuh. Kaum pemuda dan pemudi diundang untuk menyerahkan kekuatan muda mereka kepada Allah, sehingga melalui pengerahan kekuatan mereka, melalui pemikiran yang tajam dan tindakan yang perkasa, mereka dapat membawa kemuliaan pada-Nya dan keselamatan kepada sesama manusia .PI 58.2

    Dalam pemandangan panggilan mereka yang mulia, orang muda di antara kita tidak boleh mencari-cari hiburan atau hidup untuk menyenangkan diri sendiri. Keselamatan jiwa haruslah menjadi motif yang mengilhami mereka untuk bertindak. Di dalam kekuatan mereka yang diberikan Allah mereka harus bangkit di atas kebiasaan yang memperbudak dan merendahkan derajat. Mereka harus mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya jalan-jalan kaki mereka, sambil mengingat bahwa di mana kaki mereka melangkah, orang lain akan mengikut.PI 58.3

    Tidak ada orang yang bisa hidup sendiri; semuanya mengeluarkan pengaruh demi kebaikan atau untuk kejahatan. Oleh sebab itu, maka rasul itu menasihati orang muda supaya berpikiran sehat. Bagaimanakah mereka dapat kelihatan sebaliknya bilamana mereka ingat bahwa mereka harus menjadi teman sekerja dengan Kristus, ikut serta mengambil bagian dengan Dia dalam penyangkalan diri dan pengorbanan-Nya, ketabahan dan kebaikan-Nya yang penuh kemurahan?PI 58.4

    Kepada orang muda masa kini, sama pastinya seperti kepada Timotius, perkataan diucapkan, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama.” “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (II Timotius 2:15, 22; I Timotius 4:12).PI 58.5

    Para pemikul beban di antara kita sedang berguguran, ditimpa kematian. Banyak dari mereka yang tadinya sangat kuat dalam melaksanakan pembaruan-pembaruan yang kita selenggarakan sebagai suatu umat, kini telah meliwati usia senja, dan telah menyusut dalam kekuatan tubuh dan pikiran. Dengan keprihatinan yang paling dalam timbullah pertanyaan, Siapakah yang akan mengisi tempat mereka? Kepada siapakah kepentingan jemaat yang vital harus diserahkan bilamana para pembawa kebenaran dewasa ini jatuh? Kita tidak dapat hanya melihat dengan resah kepada orang muda dewasa ini karena merekalah yang harus memikul beban ini, dan ke atas siapa tanggung jawab ini harus dipundakkan. Orang-orang ini harus mengambil alih pekerjaan yang ditinggalkan orang lain, dan jalan mereka akan menentukan apakah akhlak, agama, dan kesalehan yang penting akan berhasil, atau apakah kemerosotan akhlak dan ketidaksetiaan akan merusak dan menghancurkan semua yang berharga.PI 59.1

    Mereka yang lebih tua harus mendidik orang muda, dengan peraturan dan teladan, untuk melaksanakan tuntutan yang masyarakat dan Khalik yang dibebankan ke atas mereka. Ke atas orang-orang muda ini tanggung jawab yang berat diletakkan. Pertanyaan adalah, Sanggupkah mereka mengatur diri mereka sendiri, dan berdiri teguh dalam kesucian kedewasaan yang dikaruniakan Allah kepada mereka, membenci segala sesuatu yang berbau kejahatan?PI 59.2

    Belum pernah keadaan seperti telur di ujung tanduk, belum pernah hasilhasil yang begitu hebat bergantung atas suatu generasi sebagaimana kepada orang ini yang sekarang akan tampil di atas panggung tindakan. Tidak sejenak pun orang muda sampai mengira bahwa mereka secara layak dapat mengisi setiap posisi yang dipercaya tanpa memiliki suatu tabiat yang baik. Tepat sama baiknya mereka boleh berharap untuk mengumpulkan buah anggur dari antara duri dan buah ara dari antara onak-duri.PI 59.3

    Tabiat yang baik harus dibangun dari hari ke hari. Sifat tersebut yang akan menyanggupkan orang muda bekerja dengan sukses dalam pekerjaan Allah, harus diperoleh dengan rajin melatih talenta mereka, dengan meningkatkan setiap keuntungan Pemeliharaan yang diberikan kepada mereka, dan dengan menghubungkan diri kepada Sumber segala hikmat. Mereka harus merasa puas dengan standar yang tidak rendah. Tabiat Yusuf dan Daniel merupakan model yang baik untuk mereka ikuti, dan dalam kehidupan Juruselamat mereka memiliki pola yang sempurna.PI 59.4

    Semua diberi kesempatan membangun tabiat. Semua dapat mengisi tempat mereka yang ditentukan dalam rencana besar Allah. Tuhan menerima Samuel ketika ia masih sangat kecil, oleh sebab hatinya suci. Ia diserahkan kepada Allah, sebagai persembahan yang diserahkan, dan Tuhan menjadikan dia saluran terang Jika orang muda dewasa ini mau menyerahkan diri mereksendiri sebagaimana Samuel, maka Tuhan akan menerima mereka dan meng. gunakan mereka dalam pekerjaan-Nya. Akan hal hidup mereka dapatlah mereka mengatakan, “Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku: dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib” (Mazmur 71:17).PI 60.1

    Perlunya Pekerja yang TerdidikPI 60.2

    Orang muda harus segera memikul beban yang sedang ditanggung para pekerja yang sudah tua sekarang. Kita telah kehilangan waktu dengan lalai memberi pendidikan yang kuat dan praktis kepada orang muda. Pekerjaan Allah dengan tetap mengalami kemajuan, dan kita harus menurut perintah, Maju terus. Diperlukan pemuda dan pemudi yang tidak akan diombangambingkan oleh keadaan, yang berjalan dengan Allah, yang banyak berdoa, dan yang mengerahkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menghimpun semua terang yang dapat mereka himpun.PI 60.3

    Pekerja bagi Allah harus mengerahkan kekuatan mental dan moral tertinggi dengan mana sifat, pengembangan, dan kasih karunia telah diberikan Allah padanya; tetapi kemajuannya akan ditentukan oleh taraf penyerahan dan pengorbanan diri di mana pekerjaannya diselesaikan, bukan dengan secara alami atau amal yang diperoleh. Usaha yang sungguh-sungguh dan tidak berkesudahan untuk memperoleh kemampuan yang berdaya guna memang perlu; tetapi kecuali Allah bekerja dengan manusia, tidak ada perkara yang baik yang dapat diselesaikan. Kasih karunia Ilahi adalah unsur besar kuasa menyelamatkan; tanpa itu semua upaya manusia sia-sia adanya.PI 60.4

    Kapan saja Tuhan mempunyai pekerjaan untuk dilakukan, Ia bukan hanya memanggil pucuk pimpinan yang memerintah, tetapi memanggil semua pekerja. Dewasa ini Ia memerlukan pemuda dan pemudi yang kuat dan giat dalam pikiran dan tubuh. Ia rindu membawa mereka kepada peperangan melawan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa serta roh-roh jahat di udara dengan kekuatan otak, tulang, dan otot mereka yang sehat dan segar. Tetapi mereka harus memiliki persiapan yang diperlukan. Beberapa orang muda memaksakan cara mereka masuk ke dalam pekerjaan yang mereka tidak cocok untuk itu. Mereka tidak mengerti bahwa mereka perlu diajar sebelum mereka dapat mengajar. Mereka menunjuk kepada orang yang dengan sedikit persiapan, telah bekerja dengan banyak sukses. Tetapi jika orang ini memang sukses, itu adalah oleh sebab mereka mengabdikan hati dan jiwa dalam pekerjaan itu. Dan alangkah jauh lebih banyak berhasilnya pekerjaan mereka sekiranya pada mulanya mereka menerima pendidikan yang pantas.PI 60.5

    Pekerjaan Allah memerlukan orang yang berdaya guna. Pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan sebagai persiapan penting untuk kehidupan bisnis; dan alangkah jauh lebih penting persiapan yang cermat untuk pekerjaan menyampaikan pekabaran terakhir tentang kemurahan kepada dunia. Pelati han ini tidak dapat dicapai hanya semata-mata dengan mendengarkan khotbah. Di sekolah sekolah kita orang muda kita harus memikul beban untuk Allah. Mereka harus menerima suatu pendidikan yang cermat di bawah guru yang yang berpengalaman. Mereka harus berbuat yang terbaik menggunakan waktu mereka dalam belajar, dan mempraktikkan pengetahuan yang mereka peroleh. Belajar keras dan bekerja keras dituntut untuk menjadikan seorang pendeta berhasil atau seorang pekerja berhasil pada setiap cabang pekerjaan Allah. Tidak ada yang kurang daripada pengembangan tetap yang akan membangun nilai karunia yang telah dikaruniakan Allah untuk peningkatan yang bijaksana.PI 61.1

    Suatu kekeliruan besar sering dilakukan orang muda kita dengan membiarkan mereka mulai berkhotbah ketika mereka tidak memiliki cukup pengetahuan tentang Kitab Suci untuk menyatakan iman kita dengan suatu cara yang bijaksana. Beberapa orang yang memasuki ladang merupakan orang baru terhadap Kitab Suci. Dalam hal-hal lain mereka juga tidak dapat diandaikan dan tidak memuaskan. Mereka tidak dapat membaca Kitab Suci tanpa tersendat-sendat, salah mengucapkan kata, dan mencampuradukkannya sedemikian rupa sehingga firman Allah itu menyimpang. Mereka yang tidak dapat membaca dengan baik, harus belajar membaca dengan betul, dan harus menjadi patut untuk mengajar, sebelum mereka mencoba berdiri di muka umum.PI 61.2

    Para guru di sekolah kita berkewajiban untuk menerapkan pada dirinya sendiri belajar tekun, sehingga mereka dapat bersedia untuk mengajar orang lain. Guru-guru ini belum dapat diterima sebelum mereka lulus ujian saringan, dan kemampuan mereka untuk mengajar sudah diuji oleh para penguji yang bertanggung jawab. Syarat-syarat yang tidak kurang harus digunakan dalam ujian terhadap para pendeta; yaitu mereka yang hendak memasuki pekerjaan suci mengajarkan kebenaran Alkitab kepada dunia, harus diuji dengan cermat oleh orang-orang setia yang berpengalaman.PI 61.3

    Pengajaran di sekolah kita tidak boleh sama dengan yang di perguruan tinggi dan seminari-seminari lain. Pengajaran itu bukan yang bertaraf rendah; yaitu pengetahuan penting untuk menyediakan suatu umat berdiri pada hari besar Allah yang harus dijadikan tema penting di atas segala-galanya. Para mahasiswa harus dilayakkan untuk melayani Allah, bukan hanya dalam kehidupan sekarang, tetapi dalam kehidupan di masa depan. Tuhan menuntut supaya sekolah kita melayakkan para pelajar untuk kerajaan itu yang olehnya mereka terikat. Dengan demikian mereka akan bersedia berbaur dalam keharmonisan umat tebusan yang kudus dan berbahagia....PI 62.1

    Biarlah mereka yang telah dididik untuk melayani sekarang cepat mengambil tempat mereka dalam pekerjaan Tuhan. Para pekerja dari rumah ke rumah diperlukan. Tuhan memerlukan usaha yang menentukan untuk dikerahkan di tempat-tempat di mana orang belum mengetahui apa-apa tentang kebenaran Alkitab. Menyanyi dan berdoa serta membaca Alkitab diperlukan di rumah-rumah orang banyak. Sekarang, sekaranglah waktunya, untuk menuruti perintah, “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu” (Matius 28:20). Mereka yang melakukan pekeriaan ini harus memiliki pengetahuan yang mapan terhadap Kitab Suci. “Adalah tersurat,” harus menjadi senjata mereka untuk membela diri. Allah telah memberi kita terang pada firman-Nya, supaya kita dapat memberikan terang ini kepada sesama manusia kita. Kebenaran yang diucapkan oleh Kristus akan mencapai hati. Ihwal “Demikianlah firman Tuhan” akan jatuh ke atas telinga dengan kuasa, dan buahnya akan kelihatan di mana saja pelayanan juiur dilakukan -Counsels to Teachers, hlm. 535-540.PI 62.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents