Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 22—Berkata dan Berbuat

    Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: “Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.”MKA 206.1

    Dalam khotbah di atas bukit Kristus berkata, “Bukan setiap orang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam kerajaan surga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga” 1 Mat. 7:21; Ujian kesungguhsungguhan bukanlah terdapat dalam perkataan, melainkan dalam per-buatan. Kristus tidak mengatakan kepada seseorang, Apa yang kamu katakan lebih banyak dari orang lain? Tetapi, “Apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?” 2 Mat. 5:47, Perkataan-Nya penuh arti, “Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” 3Yoh. 13:17 Perka-taan tidak ada nilainya kecuali disertai dengan perbuatan yang tepat. Ini-lah pelajaran yang diajarkan dalam perumpamaan dari dua orang anak.MKA 206.2

    Perumpamaan ini dituturkan dalam kunjungan yang terakhir yang dilakukan Kristus ke Yerusalem sebelum kematian-Nya. Ia telah mengusir para pembeli dan penjual di bait Allah. Suara-Nya telah berbicara kepada hati mereka dengan kuasa Allah. Dalam keadaan tercengang dan terkejut, mereka menaati perintah-Nya tanpa dalih atau perlawanan.MKA 207.1

    Ketika kegaduhan mereka telah reda, para imam dan tua-tua, kembali ke kaabah, mendapatkan Kristus telah menyembuhkan orang yang sakit dan yang tengah sekarat. Mereka telah mendengar suara kegembiraan dan nyanyian pujian. Dalam kaabah itu sendiri anak-anak yang telah dipulihkan menjadi sehat melambai-lambaikan dahan palem dan menya-nyi hosana bagi Anak Daud. Suara anak-anak kecil mengucapkan pujian kepada Penyembuh yang penuh kuasa itu. Namun bagi para imam dan para penghulu semuanya ini tidak cukup untuk mengalahkan prasangka serta iri hati mereka.MKA 207.2

    Pada hari yang berikut, ketika Kristus mengajar dalam kaabah, imam besar dan tua-tua bangsa datang kepada-Nya dan berkata, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?”MKA 207.3

    Para imam dan tua-tua telah melihat bukti yang nyata dari kuasa Kristus. Ketika Ia membersihkan bait Allah mereka telah melihat kuasa surga berseri-seri dari wajah-Nya. Mereka tidak dapat melawan Dia yang memberi kuasa kepada-Nya berbicara. Sekali lagi dalam perbuatan-Nya yang ajaib menyembuhkan orang Ia telah menjawab pertanyaan mereka. Ia telah memberikan bukti mengenai kekuasaan-Nya yang tak dapat di-tentang. Tetapi bukan bukti yang diinginkan. Para imam dan tua-tua ingin agar Yesus memberitakan diri-Nya sebagai Mesias, agar mereka dapat menyalahgunakan perkataan-Nya dan menghasut orang banyak menen-tang Dia. Mereka ingin merusakkan pengaruh-Nya dan menjatuhkan hukuman mati atas-Nya.MKA 207.4

    Yesus tahu bahwa jika mereka tidak dapat mengenal Allah dalam Dia atau melihat bukti dari tabiat Ilahi-Nya dalam perbuatan-Nya; mereka ti- dak akan percaya kesaksian-Nya bahwa Ia adalah Kristus. Dalam jawabNya, Ia menghindari masalah yang mereka harapkan hendak ditimbulkan dan mengalihkan penghakiman itu terhadap diri mereka sendiri.MKA 207.5

    “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu,” kata-Nya, “jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?”MKA 208.1

    Para imam dan penghulu-penghulu menjadi bingung. “Mereka mem-perbincangkannya di antara mereka, dan berkata: Jikalau kita katakan: Dari surga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi. Lalu mereka menjawab Yesus: ‘Kami tidak tahu, Dan Yesus pun berkata kepada mereka: ‘Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepa-damu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.’”MKA 208.2

    “Kami tidak tahu.” Jawab ini adalah dusta. Tetapi para imam melihat kedudukan di mana mereka berada dan berdusta untuk melindungi diri mereka sendiri. Yohanes Pembaptis telah datang membawa kesaksian dari Oknum yang kuasa-Nya sekarang mereka tanyakan. Ia telah menun-jukkan Dia, berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” 4Yoh. 1:29;“Ia telah membaptiskan Dia dan sesudah baptisan, sementara Kristus berdoa, langit terbuka dan Roh Allah berupa merpati turun ke atas-Nya sementara sebuah suara dari surga terdengar berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan.” 5 Mat. 3:17;MKA 208.3

    Mengingat bagaimana Yohanes telah mengulangi nubuatan-nubuatan tentang Mesias, mengingat pemandangan pada baptisan Yesus, para imam dan para penguasa tidak berani mengatakan bahwa baptisan Yohanes adalah dari surga. Jika mereka mengakui Yohanes sebagai seorang nabi, sebagaimana yang dipercayainya, bagaimanakah mereka dapat menyangkal kesaksiannya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Putra Allah? Dan mereka tidak dapat mengatakan bahwa baptisan Yohanes adalah dari manusia, sebab orang banyak percaya Yohanes adalah seorang nabi. Oleh sebab itu mereka berkata, “Kami tidak tahu.”MKA 208.4

    Kemudian Kristus memberikan perumpamaan tentang seorang ayah dan dua orang anak laki-laki. Ketika bapa itu pergi kepada anak yang pertama, berkata, “Pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur,” anak itu segera menjawab, “Baik bapa,” tetapi ia tidak pergi.MKA 208.5

    Ketika bapa itu menjumpai anak yang kedua dan mengatakan yang demikian juga, anak itu menjawab, “Aku tidak mau.” Ia menolak untuk menurut dan memberikan dirinya kepada jalan dan pergaulan yang jahat. Tetapi sesudah itu ia bertobat dan mengikuti panggilan itu.MKA 208.6

    Dalam perumpamaan ini bapa mewakili Allah, kebun anggur adalah jemaat. Kedua anak menggambarkan dua golongan manusia. Anak yang menolak menaati perintah, mengatakan “aku tidak mau,” mewakili orang yang hidup dalam pelanggaran yang terang-terangan, yang tidak mengaku sebagai orang saleh, yang terang-terangan menolak untuk datang di bawah kuk pembatasan dan penurutan yang dikemukakan hukum Allah. Tetapi banyak dari antara orang ini kemudian bertobat dan menaati panggilan Allah. Bilamana Injil datang kepada mereka dalam pekabaran Yohanes Pembaptis, “Bertobatlah sebab kerajaan surga sudah dekat,“ 6Mat. 3:2; mereka bertobat dan mengaku dosa-dosanya.MKA 209.1

    Sedangkan anak yang berkata, “Baik Bapa,” padahal tidak pergi, menggambarkan tabiat orang Farisi. Seperti anak ini, para pemimpin Yahudi tidak menyesali dosa mereka dan merasa diri cukup baik. Kehi-dupan keagamaan bangsa Yahudi telah menjadi suatu cara untuk diper-tontonkan. Ketika hukum dinyatakan di atas Gunung Sinai oleh suara Allah, semua orang berjanji untuk menaatinya. Mereka berkata, “Baik bapa,” tetapi mereka tidak pergi. Ketika Kristus datang dalam bentuk manusia untuk menghadapkan kepada mereka asas-asas hukum, mereka menolak Dia. Kristus telah memberikan kepada para pemimpin Yahudi cukup bukti mengenai kekuasaan-Nya dan kuasa Ilahi, tetapi meski me-reka telah yakin, mereka tidak mau menerima bukti itu. Kristus telah menunjukkan kepada mereka bahwa mereka terus saja tidak percaya se-bab mereka tidak mempunyai roh yang memimpin kepada penurutan. Dia telah berkata kepada mereka, “Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri... percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perin-tah manusia.” 7 Mat. 15:6, 9;MKA 209.2

    Dalam kerumunan orang banyak di hadapan Yesus terdapat para ahli Taurat dan orang Farisi, imam-imam dan penguasa, dan sesudah mem-berikan perumpamaan tentang dua anak laki-laki itu Kristus mengajukan pertanyaan kepada para pendengar, “Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Sambil melupakan dirinya, orang Farisi menyahut, “yang terakhir.” Mereka katakan ini tanpa menyadari bahwa mereka sedang menjatuhkan hukuman ke atas diri mereka sendiri. Kemudian keluarlah kata-kata teguran dari bibir Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuanperempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam kerajaan Al- lah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepa-damu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”MKA 209.3

    Yohanes Pembaptis datang mengkhotbahkan kebenaran dan oleh khotbahnya orang berdosa menyesal dan bertobat. Mereka akan masuk ke dalam kerajaan surga terlebih dulu daripada orang yang merasa dirinya benar dan menolak amaran yang khidmat. Para pemungut cukai dan pe-rempuan sundal adalah bodoh, tetapi orang-orang yang terpelajar ini me-ngetahui jalan kebenaran. Namun mereka menolak untuk berjalan dalam jalan menuju ke Firdaus Allah. Kebenaran yang seharusnya menjadi bau hidup untuk kehidupan menjadi bau maut kepada kematian. Orang berdosa yang terang-terangan merasa dirinya keji telah menerima baptisan Yohanes; tetapi guru-guru itu adalah orang munafik. Hatinya yang keras merupakan rintangan kepada penerimaannya akan kebenaran. Mereka menolak keyakinan dari Roh Allah. Mereka menolak untuk menaati hukum-hukum Allah.MKA 210.1

    Kristus tidak mengatakan kepada mereka, kamu tidak bisa masuk ke dalam kerajaan surga; tetapi Ia menunjukkan bahwa rintangan yang menghalangi mereka masuk adalah karena perbuatan mereka sendiri. Pintu masih tetap terbuka kepada para pemimpin Yahudi ini; undangan masih disampaikan. Kristus ingin melihat mereka diyakinkan dan bertobat.MKA 210.2

    Para imam dan tua-tua Israel menghabiskan waktunya dalam upacara-upacara keagamaan, yang mereka anggap terlalu suci untuk dihu-bungkan dengan urusan duniawi. Oleh sebab itu hidup mereka dianggap sangat rohani. Tetapi mereka melakukan upacara-upacaranya untuk dilihat oleh manusia, agar mereka dianggap oleh dunia sebagai orang saleh dan penuh pengabdian. Sementara mereka mengaku taat, mereka menolak untuk menurut kepada Allah. Mereka bukanlah pelaku kebenaran yang mereka ajarkan.MKA 210.3

    Kristus menjelaskan tentang Yohanes Pembaptis sebagai salah seorang nabi yang terbesar dan Ia menunjukkkan kepada para pendengar-Nya bahwa mereka mempunyai cukup banyak bukti bahwa Yohanes adalah seorang jurukabar Allah. Perkataan dari pengkhotbah di padang belantara adalah dengan kuasa. Ia menyampaikan pekabarannya dengan tegas, menegur dosa-dosa para imam dan penguasa-penguasa dan mengemu-kakan kepada mereka pekerjaan dari kerajaan surga. Ia menunjukkan ke- pada mereka keadaan dosa yang tidak mempedulikan kekuasaan Bapa mereka, dalam menolak untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan ke-pada mereka. Ia tidak berkompromi dengan dosa dan banyak orang yang berbalik dari kekejian mereka.MKA 210.4

    Kalau saja pengakuan para pemimpin Yahudi itu tulen, mereka akan menerima kesaksian Yohanes dan menerima Yesus sebagai Mesias. Tetapi mereka tidak menunjukkan buah-buah pertobatan dan kebenaran. Orang yang justru mereka remehkan tengah masuk ke dalam kerajaan Allah mendahului mereka.MKA 211.1

    Dalam perumpamaan anak yang berkata, “Baik, Bapa,” menggambar-kan dirinya sebagai orang yang setia dan menurut; tetapi waktu membuk-tikan bahwa pengakuannya adalah tidak sungguh-sungguh. Ia tidak mempunyai kasih yang benar kepada bapanya. Demikianlah orang Farisi membanggakan diri karena kekudusannya, tetapi bila diuji, ternyata terlalu kurang. Jika itu adalah demi kepentingan mereka, mereka menjadikan tuntutan hukum sangat keras; tetapi bila penurutan dituntut dari mereka, dengan cara yang lihai mereka membuat dalih untuk mengalihkan tuntutan dari peraturan-peraturan Allah. Tentang mereka Kristus menjelaskan, “Janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi mereka tidak melakukannya.” 8Mat.23:3, Mereka tidak mempunyai kasih yang sejati kepada Allah atau kepada manusia. Allah memanggil mereka untuk menjadi pekerja bersama dengan Dia dalam membahagiakan dunia ini; tetapi sementara dalam pengakuan mereka menerima panggilan itu, dalam perbuatan mereka menolak untuk menurut. Mereka mengandalkan diri mereka sendiri dan membanggakan diri tentang kebaikan mereka sendiri; tetapi mereka menentang perintah Allah. Mereka menolak melakukan tugas yang ditetapkan Allah bagi mereka dan karena pelanggaran mereka Tuhan akan memisahkan diri-Nya dari bangsa yang tidak menurut itu.MKA 211.2

    Merasa diri benar bukanlah kebenaran sejati, dan orang yang menganut hal itu akan ditinggalkan untuk menanggung akibat dari memegang penipuan yang teramat berbahaya. Banyak orang sekarang yang mengaku menaati hukum-hukum Allah, tetapi di dalam hati mereka tidak ada kasih Allah yang mengalir kepada orang lain. Kristus memanggil mereka untuk bersatu dengan Dia dalam pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan dunia, tetapi mereka merasa puas terhadap diri mereka dengan berkata, “Baik, Bapa.” Namun mereka tidak pergi. Mereka tidak kerja sama dengan orang yang melayani Allah. Mereka adalah orang-orang yang tidak berbuat apa-apa. Seperti anak yang tidak setia, mereka meng- adakan janji-janji yang palsu kepada Allah. Dalam menerima ke atas dirinya janji yang khidmat dari jemaat, mereka telah menyerahkan diri dalam janji untuk menerima dan menaati sabda Allah, untuk mengabdikan diri kepada pelayanan Allah, tetapi mereka tidak melakukan itu. Dalam pengakuan, mereka mengaku menjadi anak-anak Allah, tetapi dalam kehidupan dan tabiat mereka menyangkal hubungan ini. Mereka tidak menyerahkan diri kepada kehendak Allah. Mereka menghidupkan suatu kebohongan.MKA 211.3

    Janji penurutan yang kelihatannya mereka penuhi hanya bilamana itu tidak menyangkut pengorbanan; tetapi jika penyangkalan diri serta pe_ ngorbanan diri diperlukan, bilamana mereka melihat salib ditinggikan mereka pun mundur. Dengan demikian keyakinan mengenai kewajibannya menjadi layu dan pelanggaran kepada hukum Allah menjadi kebiasaan. Telinga dapat mendengar sabda Allah, tetapi daya tangkap rohaninya telah tumpul. Hati dikeraskan, angan-angan hati menjadi kering.MKA 212.1

    Jangan mengira bahwa karena engkau tidak menunjukkan perlawanan yang jelas kepada Kris-tus berarti engkau melayani Dia. Kalau begitu kita menipu jiwa kita sendiri. Oleh menahan apa yang telah diberikan Allah kepada kita untuk digunakan dalam pelayanan-Nya, apakah itu waktu ataupun alat, atau pemberian lain yang dipercayakan-Nya, kita bekerja menentang Dia.MKA 212.2

    Setan menggunakan orang yang mengaku pengikut Tuhan, yang tidak suka mendengar, orang yang malas, orang yang suka mengantuk, untuk memperkuat per-tahanannya dan menarik jiwa-jiwa ke sisinya. Banyak orang yang merasa bahwa mereka berada di pihak Allah meskipun mereka tidak melakukan pekerjaan yang sebenarnya bagi Tuhan, mereka itu sedang memberi ke-sempatan kepada Setan untuk menguasai keadaan dan mendapat keun-tungan. Oleh karena kegagalan mereka menjadi para pekerja yang rajin bagi Tuhan, oleh meninggalkan kewajiban tidak dilaksanakan dan perka-taan kasih tidak diucapkan, mereka telah mengizinkan Setan untuk me-ngendalikan jiwa-jiwa yang se benarnya dapat ditarik kepada Kristus.MKA 212.3

    Kita tidak pernah dapat diselamatkan dalam kemalasan dan tanpa kegiatan. Tidak ada orang yang benar-benar bertobat menghidupkan suatu kehidupan yang tidak berpengharapan dan sia-sia. Adalah mustahil bagi kita dihanyutkan begitu saja masuk ke dalam surga. Tidak ada pema- las yang bisa masuk ke sana. Jika kita tidak berusaha mendapatkan jalan masuk ke surga, jika kita tidak sungguh-sungguh berusaha untuk belajar apa yang mencakup undang-undang, kita tidak cocok untuk mendapat bagian di dalamnya. Orang yang menolak bekerja sama dengan Allah di dunia, tidak akan bekerja sama dengan Dia dalam surga. Tidaklah aman untuk membawa mereka ke surga.MKA 212.4

    Lebih banyak pengharapan bagi pemungut cukai dan orang berdosa daripada orang yang mengenal sabda Allah tetapi menolak menaatinya. Orang yang melihat dirinya sebagai seorang berdosa, tanpa menutupi dosanya, yang tahu bahwa ia adalah jiwa, tubuh dan roh yang rusak di hadapan Allah, menjadi sadar kalau tidak niscaya dia akan terpisah se-lama-lamanya dari kerajaan surga. Ia menyadari keadaannya yang sakit dan mencari kesembuhan dari Tabib yang besar yang telah berkata, “Ba-rangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” 9 Yoh.6:37 Jiwa-jiwa ini dapat digunakan Tuhan sebagai pekerja-pekerja dalam kebun anggur-Nya.MKA 213.1

    Anak laki-laki yang menolak untuk taat kepada perintah bapanya tidak dicela oleh Kristus, tidak pula dipuji. Golongan yang bertindak seperti anak yang menolak tidak mendapatkan keuntungan karena pendirian ini. Keterusterangannya janganlah dianggap sebagai suatu kebajikkan. Disucikan oleh kebenaran dan kekudusan, ia akan menjadikan orang saksi-saksi yang berani buat Kristus; tetapi jika digunakan oleh orang berdosa, itu adalah penghinaan dan perlawanan dan mendekati kepada penghujatan. Fakta bahwa seseorang bukanlah seorang munafik tidak menjadikan dia sesungguhnya kurang berdosa. Bila seruan Roh Kudus datang ke hati, satu-satunya keamanan terletak dalam memberikan sambutan kepadanya tanpa menunda-nunda. Bila panggilan datang, “pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur,” janganlah menolak undangan itu. “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.” 10Ibr. 4:7; Adalah tidak aman untuk menunda penurutan. Engkau tidak akan pemah dengar undangan itu lagi.MKA 213.2

    Dan janganlah seorang pun mengoceh dirinya bahwa dosa-dosa yang didambakan untuk suatu ketika lamanya dapat dengan mudah ditinggal-kan kemudian. Tidaklah begitu keadaannya. Setiap dosa yang didamba-kan melemahkan tabiat dan memperkuat kebiasaan; dan akibatnya ada-lah kerusakan fisik, mental serta akhlak. Engkau boleh bertobat atas kesa-lahan yang telah kau perbuat dan menempatkan kakimu di jalan yang benar tetapi lumut dari pikiranmu dan kemesraanmu dengan kejahatan akan menyulitkan bagimu untuk membedakan antara perkara yang benar dan salah. Melalui kebiasaan-kebiasaan salah yang dibentuk, Setan akan menyerang berulang-ulang.MKA 213.3

    Dalam perintah, “Pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggurku,” ujian kesungguh-sungguhan dibawa kepada setiap jiwa. Adakah perbuatan sesuai dengan ucapan? Apakah orang yang dipanggil mengerahkan segenap pengetahuan yang dipunyainya, bekerja dengan setia, dengan ikhlas, bagi Pemilik kebun anggur itu?MKA 214.1

    Rasul Petrus mengajarkan kepada kita untuk membuat rencana untuk apa yang harus kita kerjakan. “Kasih karunia dan damai sejahtera melim-pahi kamu,” katanya, “oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus Tuhan kita. Karena kuasa Ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. De-ngan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang mem-binasakan dunia. “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.” 112 Ptr. 1:2-7; MKA 214.2

    Jika dengan setia engkau mengerjakan kebun anggur jiwamu, Allah menjadikanmu mitra kerja-Nya. Dan engkau akan mempunyai suatu pe-kerjaan yang bukan hanya dilakukan bagi dirimu sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Dalam menggambarkan jemaat sebagai kebun anggur, Kristus tidak mengajarkan bahwa kita harus membatasi simpati dan pekerjaan kepada kalangan kita saja. Kebun anggur Tuhan harus diperluas. Dalam seluruh bagian dunia Ia ingin agar kebun anggur itu diperluas. Bila kita menerima pengajaran serta karunia Allah, kita harus membagikan kepada orang lain suatu pengetahuan mengenai bagaimana untuk memelihara tanaman-tanaman yang berharga. Dengan demikian kita dapat memper-luas kebun anggur Tuhan. Allah menantikan bukti bagi iman, kasih dan kesabaran kita. Ia memandang untuk melihat jika kita menggunakan se-tiap keuntungan rohani untuk menjadi pekerja-pekerja yang cakap dalam kebun anggur-Nya di dunia, agar kita boleh masuk dalam Firdaus Allah, rumah Firdaus dari sana Adam dan Hawa dikeluarkan karena pelanggaran.MKA 214.3

    Allah berdiri di hadapan umat-Nya dalam hubungan sebagai seorang bapa, dan Ia mempunyai tuntutan seorang bapa atas pelayanan kita yang setia. Pikirkan kehidupan Kristus. Berdiri sebagai pemimpin umat manusia, melayani Bapa-Nya, Ia adalah teladan akan Anak yang menurut dengan segenap hati. Penurutan yang ditunjukkan Kristus, dituntut Allah dari setiap manusia sekarang ini. Ia melayani Bapa-Nya dengan kasih dalam kerelaan dan kebebasan. “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku,” kata-Nya: “Taurat-Mu ada dalam dada-Ku.” 12Mzm. 40:9; Bagi Kristus tidak ada pengorbanan yang terlalu besar, tidak ada pekerjaan yang terlalu berat, untuk melaksanakan pekerjaan yang sengaja didatangi untuk dilakukan-Nya. Pada waktu berumur dua belas tahun Ia berkata, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” 13Luk. 2:49; Ia telah mendengar panggilan dan telah menerima pekerjaan itu. “Makanan-Ku,” kata-Nya “ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan me-nyelesaikan pekerjaan-Nya.” 14Yoh. 4:34;MKA 214.4

    Demikianlah kita harus melayani Allah. Ia hanya melayani orang yang berbuat menurut ukuran penurutan yang tertinggi. Semua orang yang mau menjadi anak-anak Allah harus membuktikan diri sebagai mitra kerja Allah dan Kristus serta malaikat-malaikat surga. Inilah ujian bagi setiap jiwa. Tentang orang yang melayani Dia dengan setia Tuhan berkata, “Me-reka akan menjadi milik kesayangan-Ku. . . pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anak-nya yang melayani dia.” 15Mal. 3:17;MKA 215.1

    Tujuan Allah yang besar dalam melaksanakan tindakan-tindakan Yang Mahakuasa adalah untuk menguji manusia, untuk memberikan kesempatan kepada mereka guna mengembangkan tabiat. Begitulah Ia menguji apakah mereka itu menurut atau tidak kepada perintah-perintahNya. Pekerjaan yang baik tidak membeli kasih Allah, tetapi itu menun-jukkan bahwa kita memiliki kasih. Jika kita menyerahkan kemauan kita kepada Allah, kita tidak akan bekerja untuk mendapat upah kasih Allah. Kasih-Nya sebagai anugerah yang cuma-cuma akan diterima ke dalam jiwa dan dari kasih kepada-Nya kita akan bersukacita untuk mengikuti hukum-hukum-Nya.MKA 215.2

    Hanya ada dua golongan dalam dunia ini dan hanya dua golongan yang akan diakui dalam pehukuman—mereka yang melanggar hukum Allah dan mereka yang menaatinya. Kristus memberikan ayat untuk menguji kesetiaan atau ketidaksetiaan kita. “Jikalau kamu mengasihi Aku,” kata-Nya, “kamu akan menuruti segala perintah-Ku.... Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.... Barangsiapa tidak mengasihi Aku ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.” “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” 16 Yoh. 14:15-24; 15:10.MKA 215.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents