Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 2—Seorang Penabur dan Benih

    Dengan perumpamaan seorang penabur, Kristus melukiskan hal-hal kerajaan surga dan pekerjaan Petani agung itu bagi umat-Nya. Seperti seorang penabur di ladang, Ia datang menabur benih kebenaran surga. Dan ajaran perumpamaanNya itu sendiri adalah benih yang mengandung kebenaran dari karunia-Nya yang ditaburkan. Karena kesederhanaannya perumpamaan tentang seorang penabur itu tidak dinilai sebagaimana mestinya. Dari benih yang ditabur di atas tanah, Kristus ingin memimpin pikiran kita kepada benih kebenaran, penaburan yang berhasil membawa manusia kembali kepada kesetiaannya terhadap Allah. Dia yang telah memberikan perumpamaan dengan benih yang kecil adalah Pemerintah surga, dan hukum yang sama yang memerintah penaburan benih di bumi juga memerintah penaburan benih kebenaran.MKA 19.1

    Di tepi Danau Galilea serombongan orang telah berkumpul hendak melihat dan mendengarkan Yesus-suatu rombongan orang yang dipenuhi kerinduan dan harapan. Orang sakit terdapat di sana berbaring di atas tikarnya, menunggu untuk menyatakan keluh kesah mereka kepadaNya. Adalah hak yang diberikan Allah kepada Kristus untuk menyembuhkan penderitaan suatu umat yang berdosa, dan sekarang Ia menghardik penyakit kemudian memancarkan di sekeliling-Nya kehidupan, kesehatan dan damai.MKA 20.1

    Karena orang banyak terus bertambah, mereka berdesak-desak di sekeliling Kristus sampai tidak ada lagi tempat untuk menerima mereka. Kemudian dengan mengatakan sepatah kata kepada nelayan yang berada di dalam perahu mereka, Ia melangkah masuk ke dalam perahu yang telah menunggu untuk membawa Dia ke seberang danau serta meminta kepada murid-murid-Nya agar perahu menjauh sedikit dari darat, lalu Ia berbicara kepada orang banyak yang berada di tepi pantai.MKA 20.2

    Di tepi danau itu terbentang lembah Genesaret yang indah, di baliknya menjulang bukit-bukit, dan di atas lembah-lembah serta ladang-ladang, baik penabur maupun penyabit sedang sibuk, ada yang sedang menabur benih dan ada pula yang sedang menuai hasil pertama ladangnya. Dengan memperhatikan pemandangan ini, Kristus berkata:MKA 20.3

    “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.” 1Matius 13:4; “Sebagian jatuh di tanah yang berbatubatu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah; ada yang seratus kali lipat ada yang enam puluh kali lipat ada yang tiga puluh kali lipat.”MKA 20.4

    Tugas Kristus tidak dipahami orang pada zaman-Nya. Cara kedatangan-Nya tidak sesuai dengan pengharapan mereka. Tuhan Yesus adalah dasar dari seluruh pemerintahan bangsa Yahudi. Upacara-upacara yang mengagumkan yang mereka adakan adalah atas petunjuk Ilahi. Yaitu direncanakan untuk mengajarkan kepada bangsa itu bahwa pada waktu yang telah ditetapkan ada Seorang yang akan datang, yang kepadanya upacara-upacara itu ditujukan. Tetapi orang Yahudi telah mengagungkan bentuk-bentuk upacara itu, lalu kehilangan pandangan terhadap maksud tujuannya. Adat kebiasaan, lambang-lambang, dan peraturan-peraturan manusia menudungi pelajaran-pelajaran yang hendak disampaikan Allah. Lambang-lambang dan adat istiadat yang diagung-agungkan itu telah menjadi suatu rintangan kepada pengertian dan praktik mereka mengenai keagamaan yang besar. Dan ketika kenyataan yang sesungguhnya datang, yakni Kristus, mereka tidak mengenal di dalam Dia kegenapan segala lambang-lambang keupacaraan mereka, inti dari segala bayangannya. Mereka menolak yang asli, lalu berpaut kepada lambang-lambang serta upacara-upacara yang sia-sia. Putra Allah telah datang, tetapi mereka tetap saja meminta suatu tanda. Berita, “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” 2Matius 3:2; dijawab dengan permintaan tanda mukjizat. Injil Kristus merupakan batu sandungan bagi mereka sebab mereka menuntut tanda-tanda gantinya seorang Juruselamat. Mereka mengharapkan Mesias supaya membuktikan pengakuanNya dengan tindakan-tindakan yang gagah perkasa, untuk mendirikan kerajaan-Nya di atas reruntuhan kerajaan-kerajaan dunia. Harapan-harapan seperti ini dijawab Kristus dalam bentuk perumpamaan seorang penabur. Bukan dengan kekuatan angkatan bersenjata, bukan pula dengan kekerasan, kerajaan Allah dimenangkan, melainkan dengan jalan menanamkan prinsip yang baru dalam hati manusia.MKA 20.5

    “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia.” 3Matius 13:37; Kristus telah datang, bukan sebagai seorang raja, tetapi sebagai seorang penabur; bukan untuk menumbangkan kerajaan-kerajaan dunia, melainkan untuk menyebarkan benih; bukan untuk menunjukkan kepada pengikut-pengikut-Nya kemenangan-kemenangan duniawi dan kebesaran bangsa, melainkan suatu penuaian yang akan dikumpulkan sesudah bekerja dengan sabar serta melalui kerugian dan kekecewaan.MKA 21.1

    Orang Farisi mengerti makna perumpamaan Kristus; tetapi mereka tidak menyukainya. Mereka pura-pura tidak mengerti. Bagi orang banyak ini merupakan rahasia yang lebih besar lagi dari maksud Guru yang baru ini, perkataan-Nya dengan aneh sekali menggerakkan hati mereka dan amat mengecewakan ambisi mereka. Murid-murid itu sendiri tidak mengerti perumpamaan itu, namun demikian perhatian mereka telah dibangkitkan. Mereka datang kepada Kristus secara sendiri-sendiri dan meminta penjelasan.MKA 21.2

    Inilah kerinduan yang hendak dibangunkan Kristus, agar Dia dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas lagi. Ia menerangkan perumpamaan itu kepada mereka, sebagaimana Ia akan menjelaskan firman-Nya dengan sederhana kepada semua orang yang mencari Dia dengan hati ikhlas. Orang yang mempelajari firman Allah dengan hati yang terbuka terhadap penerangan Roh Kudus tentang makna firman itu, tidak akan tinggal dalam kegelapan; “ Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya,” kata Kristus, “ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.” 4Yohanes 7:17; Semua orang yang datang kepada Kristus untuk memperoleh pengetahuan yang lebih jelas mengenai kebenaran, akan menerimanya. Ia akan membukakan kepada mereka rahasiarahasia kerajaan surga dan rahasia-rahasia ini akan dipahami oleh hati yang rindu mengetahui kebenaran. Terang surga akan bersinar ke dalam jiwa dan akan dinyatakan kepada orang lain seperti cahaya sinar lampu di jalan yang gelap.MKA 21.3

    “ Seorang penabur keluar untuk menabur.” 5Matius 13:4; Di sebelah Timur keadaan pemerintahan tidak menentu, dan ada bahaya terjadinya kekerasan, sehingga sebagian besar orang tinggal di kota-kota yang dikelilingi tembok dan para petani setiap hari pergi ke tempat pekerjaannya di luar tembok. Demikianlah Kristus, Penabur semawi, pergi untuk menabur. Ia meninggalkan rumah-Nya yang aman dan sejahtera, meninggalkan kemuliaan yang dimiliki-Nya bersama Bapa, sebelum dunia ada, Dia meninggalkan kedudukan-Nya di atas takhta alam semesta. Ia pergi, merasakan derita dan pencobaan, keluar seorang diri, untuk menabur dengan tangis, menyiram dengan darah-Nya, benih kehidupan bagi dunia yang sudah tersesat.MKA 22.1

    Demikian pulalah hamba-hamba-Nya harus pergi untuk menabur. Tatkala dipanggil menjadi seorang penabur benih kebenaran, Abraham disuruh, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” “Lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju.” 6Kejadian 121; Ibrani 11:8;Demikian pula Rasul Paulus, ketika berdoa di bait suci Yerusalem, datang kabar dari Allah, “Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.” 7Kisah 22:21; Oleh sebab itu orang yang dipanggil untuk bersatu dengan Kristus harus meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Dia. Ikatan-ikatan lama harus diputuskan, rencana-rencana hidup harus di-tinggalkan, harapan-harapan duniawi dilepaskan. Dalam pekerjaan berat dan diiringi air mata, dalam kesunyian dan melalui pengorbanan, benih itu harus ditabur.MKA 22.2

    “ Penabur itu menabur firman.” Kristus datang untuk menabur dunia ini dengan kebenaran. Sejak kejatuhan manusia, Setan menabur benihbenih kejahatan. Pertama kali ia dapat menguasai umat manusia dengan suatu dusta dan ia masih tetap berusaha untuk menumbangkan kerajaan Allah di dunia dan membawa manusia di bawah kuasanya. Kristus datang menabur benih kebenaran, seorang penabur dari dunia yang lebih tinggi. Dia yang telah berdiri dalam majelis Allah, yang telah tinggal di tempat yang mahasuci bait suci Yang Kekal, dapat membawa kepada manusia prinsip-prinsip kebenaran yang mumi. Sejak kejatuhan manusia, Kristus telah menjadi Oknum yang menyatakan kebenaran kepada dunia! Melalui Dialah benih yang baka itu, “firman Allah yang hidup dan yang kekal,“ 81 Petrus 1:23; disampaikan kepada manusia. Dalam janji pertama yang diucapkan kepada leluhur kita yang jatuh ke dalam dosa di Taman Eden, Kristus menaburkan benih Injil. Tetapi adalah tugas-Nya secara pribadi bekerja di antara manusia, dan terhadap pekerjaan yang didirikan-Nya khususnya yang dimaksudkan dalam perumpamaan seorang penabur itu.MKA 22.3

    Firman Allah adalah benih itu. Setiap benih memiliki benih dasar. Di dalamnya kehidupan tanaman itu dibungkus. Demikianlah terdapat kehidupan dalam firman Allah. Kristus berkata, “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” “Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal.” 9Yohanes 6:63; 5:24; Dalam setiap perintah dan dalam setiap janji dari firman Allah adalah kuasa, kehidupan Allah, yang olehnya perintah itu digenapi dan janji itu menjadi kenyataan. Orang yang menerima firman itu dengan iman berarti menerima hidup dan tabiat Allah.MKA 23.1

    Setiap benih mengeluarkan buah sesuai dengan jenisnya. Taburlah benih itu dengan persyaratan yang benar, maka akan ditumbuhkannya kehidupannya sendiri di dalam tanaman itu. Jika benih firman yang baka itu dimasukkan dalam batin, ia akan mengeluarkan tabiat dan kehidupan sesuai dengan tabiat dan kehidupan Allah.MKA 23.2

    Guru-guru orang Israel tidak menabur benih firman Allah. Pekerjaan Kristus sebagai seorang guru kebenaran amat berbeda dengan kebenaran para rabi pada zaman-Nya. Mereka bersandar pada tradisi, atas teori-teori dan spekulasi manusia. Sering mereka menggantikan kebenaran dengan apa yang diajarkan dan ditulis manusia tentang firman itu. Ajaran mereka tidak mempunyai kuasa untuk memberi hidup kepada jiwa. Pokok ajaran dan khotbah Kristus adalah firman Allah. Ia memberikan jawaban yang sederhana kepada para penanya, “Ada tertulis,” “Bagaimana menurut Kitab Suci?” “Apa yang tertulis?” Dalam setiap kesempatan, bila satu perhatian digerakkan baik oleh sahabat maupun oleh musuh, ia menabur benih firman itu. Ia yang menjadi jalan, kebenaran dan hidup, adalah Firman Hidup itu Sendiri, menunjuk kepada Kitab Suci, sambil “Kitabkitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.” Dan “mulai dari kitabkitab Musa dan kitab segala nabi-nabi,” Ia membuka kepada muridmurid-Nya “apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci.” 10Yohanes 5:39; Lukas 24:27;MKA 23.3

    Hamba-hamba Kristus haruslah melakukan pekerjaan yang sama. Dalam masa kita ini, seperti pada zaman dulu, kebenaran-kebenaran yang teramat penting dari firman Allah dikesampingkan untuk memberi tempat kepada teori dan spekulasi manusia. Banyak orang yang mengaku umat Allah tidak menerima seluruh Kitab Suci sebagai firman yang diilhamkan. Seorang yang pintar menolak sebagian, orang lain meragukan bagian yang lain. Mereka mengadakan penilaian seolah-olah pertimbangan mereka lebih unggul dari firman itu; dan Kitab Suci yang diajarkannya bergantung atas kekuasaannya sendiri. Keaslian Keilahiannya dirusakkan. Dengan demikian benih-benih pendurhakaan telah ditabur; orang menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dipercayai. Ada banyak keyakinan yang tidak patut dicerna pikiran ini. Pada zaman Kristus para rabi mendirikan bangunan mistik yang dipaksakan di atas banyak bagian Kitab Suci. Sebab ajaran yang sederhana dari firman Allah mencela perbuatan mereka, mereka berusaha untuk merusakkan kekuatannya. Hal yang sama dilakukan sekarang. Firman Allah dibuat sedemikian rupa agar kelihatan aneh dan tidak jelas untuk memaafkan pelanggaran terhadap hukum-Nya. Yesus menegur perbuatan-perbuatan ini pada zaman-Nya. Ia mengajarkan bahwa firman Allah harus dipahami semua orang. Ia menunjuk kepada Kitab Suci sebagai kekuasaan yang tidak boleh diragukan dan kita harus berbuat hal yang sama. Kitab Suci harus dinyatakan sebagai firman Allah yang kekal, sebagai akhir dari segala perten-tangan dan sebagai dasar iman.MKA 24.1

    Kuasa Kitab Suci telah dirampas dan akibat-akibatnya terlihat dalam menurunnya kehidupan rohani. Dalam kebanyakan khotbah dari mimbar sekarang ini tidak ada pernyataan Ilahi yang membangkitkan hati nurani dan yang membawa kehidupan kepada jiwa. Para pendengar tidak lagi mampu berkata, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara kepada kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” 11Lukas 24:32; Banyak orang yang berseru kepada Allah yang hidup, menginginkan kehadiran Ilahi. Teori-teori filsafat atau tulisan-tulisan sastra, betapapun gemilangnya, tidak dapat memuaskan hati. Pernyataan dan penemuan manusia tidak berguna. Biarlah firman Allah berbicara kepada manusia. Biarlah orang yang hanya mendengarkan tradisi dan teori manusia dan perkara-perkara yang hebat mau mendengar suara-Nya yang bisa membarui jiwa orang kepada hidup yang kekal.MKA 24.2

    Yang sangat disukai Kristus ialah kelemahlembutan orangtua dan rahmat Allah yang melimpah; Ia banyak menyinggung tentang kesucian tabiat dan hukum-Nya; Ia menyatakan diri-Nya kepada manusia sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Hendaklah ini menjadi pokok pikiran umat Tuhan. Nyatakanlah kebenaran sebagaimana adanya di dalam Kristus. Jelaskan dengan sederhana tuntutan hukum serta Injil. Ceritakan kepada orang mengenai kehidupan Kristus, tentang penyangkalan diri dan pengorbanan; tentang kerendahan hati dan kematian-Nya; tentang kebangkitan dan kenaikan-Nya; tentang pengantaraan-Nya bagi mereka di kaabah Allah; tentang janji-Nya, “Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku.” 12Yohanes 14:3; Gantinya memperbincangkan teori yang salah atau berusaha untuk melawan penentang-penentang Injil, ikutilah teladan Kristus. Biarkan kebenaran-kebenaran yang segar dari rumah perbendaharaan Allah bersinar ke dalam hidup. “Beritakanlah Firman.” “Menabur di segala tempat di mana terdapat air.” “Siap sedialah baik atau tidak baik waktunya.” “Nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar. Apakah sangkut paut jerami dengan gandum? demikianlah Firman Tuhan.” Semua firman Allah adalah mumi ... jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.” 132 Tim. 4:2; Yes. 32:20; Yer. 23:28; Amsal 30:5, 6;MKA 25.1

    “Penabur menabur firman itu.” Di sini dinyatakan asas besar yang harus menggarisbawahi semua pekerjaan pendidikan. “Benih itu adalah firman Allah.” Tetapi di dalam kebanyakan sekolah dewasa ini firman Allah disingkirkan. Pelajaran-pelajaran yang lain memenuhi pikiran. Mempelajari buku-buku yang ditulis orang yang tidak beriman memegang peranan besar dalam sistem pendidikan. Perasaan-perasaan bimbang dibaurkan dalam bahan-bahan buku sekolah. Penelitian ilmu pengetahuan menjadi menyesatkan, sebab penemuan-penemuan disalahtafsirkan dan diselewengkan. Firman Allah dibandingkan dengan ajaran yang dianggap sebagai ajaran ilmu pengetahuan dan dibuat seolah-olah tampak tidak menentu dan tidak dapat dipercayai. Demikianlah benihbenih kebimbangan ditanamkan dalam pikiran orang-orang muda, dan pada masa pencobaan ia akan muncul. Bilamana iman kepada firman Allah telah hilang, maka jiwa itu tidak mempunyai penuntun, tidak ada pelindung. Anak-anak muda ditarik ke dalam jalan yang jauh dari Allah dan kehidupan yang kekal.MKA 25.2

    Karena dari sinilah, bertolak sebagian besar kejahatan yang semakin meluas di dunia kita kini. Bilamana firman Allah dikesampingkan, kuasa- nya untuk menahan hawa nafsu yang jahat dari hati manusia telah ditolak. Manusia menabur kepada hawa nafsu dan dari hawa nafsu mereka menuai kejahatan.MKA 25.3

    Dan di sini pula, penyebab utama kelemahan mental serta tidak berdaya guna. Dengan berpaling dari firman Allah lalu mencerna tulisantulisan orang yang tidak diilhami, pikiran menjadi kerdil dan dangkal. Tulisan yang demikian tidak membawa ke kedalaman dan keluasan prinsip-prinsip kebenaran yang kekal. Pengertian itu menyelaraskan dirinya sendiri terhadap pemahaman hal-hal yang lumrah, dan dengan mengabdikannya kepada perkara-perkara yang fana ia menjadi lemah, kekuatannya mengendur, dan beberapa waktu kemudian tidak sanggup lagi berkembang.MKA 26.1

    Semuanya ini adalah pendidikan yang palsu. Tugas setiap guru haruslah mengikat pikiran anak-anak muda pada kebenaran-kebenaran firman yang agung dan diilhamkan itu. Inilah pendidikan yang perlu untuk kehidupan ini dan untuk kehidupan yang akan datang.MKA 26.2

    Dan janganlah beranggapan bahwa ini bermaksud mencegah mempelajari ilmu pengetahuan, atau mengakibatkan nilai pendidikan yang rendah. Pengetahuan akan Allah sama tingginya dengan surga dan sama luasnya dengan alam semesta. Tidak ada yang lebih mulia dan meninggikan serta menguatkan lebih daripada belajar tema-tema agung yang menyangkut kehidupan kita yang kekal. Hendaklah orang muda berusaha memegang teguh segala kebenaran yang diberikan Allah ini, dan pikiran mereka akan bertambah luas dan tumbuh kuat dalam usaha itu. Hal ini akan membawa setiap pelajar, yang menjadi pelaku firman itu ke dalam pikiran yang lebih luas, dan memberikan kepadanya pengetahuan kekal yang limpah.MKA 26.3

    Pendidikan yang diperoleh dengan menyelidiki Kitab Suci merupakan pengetahuan akan rencana keselamatan yang eksperimental. Suatu pendidikan yang demikian akan memulihkan peta Allah dalam jiwa. Akan menguatkan dan melindungi pikiran terhadap pencobaan, dan melayakkan si pelajar untuk menjadi orang yang bekerja sama dengan Allah dalam tugas pengasihan-Nya ke dunia ini. Itu pulalah yang akan menjadikan dia seorang anggota keluarga surga dan menyiapkan dia untuk membagikan pusaka orang-orang kudus dalam terang.MKA 26.4

    Tetapi guru kebenaran yang kudus hanya dapat memberikan apa yang diketahuinya sendiri melalui pengalaman. Si penabur menabur “benihnya.” Kristus mengajarkan kebenaran sebab Ia adalah kebenaran. PikiranNya sendiri, tabiat-Nya, pengalaman hidup-Nya, terkandung dalam ajaran-Nya. Begitu jugalah dengan hamba-hamba-Nya; mereka yang ingin mengajarkan firman itu harus menjadikan firman itu miliknya sendiri melalui suatu pengalaman pribadi. Mereka harus mengetahui apa artinya Kristus memberikan hikmat dan kebenaran dan penyucian serta penebusan. Dalam mempersembahkan firman Allah itu kepada orang lain, janganlah membuatnya seperti seandainya begitu, atau mungkin begitu. Mereka harus berkata bersama Rasul Petrus, “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami mem-beritahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.” 142 Petrus 1:16; Setiap pekerja Kristus dan setiap guru harus dapat mengatakan bersama Yohanes yang kekasih, “Hidup itu telah dinyatakan dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.” 151 Yohanes 1:2;MKA 26.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents