Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 23—Kebun Anggur Tuhan

    Bangsa Yahudi

    Perumpamaan tentang dua anak laki-laki diikuti dengan perumpamaan kebun anggur. Dalam perumpamaan yang satu, Kristus membentangkan di hadapan para guru Yahudi pentingnya penurutan. Dalam perumpamaan yang berikut, Ia menunjukkan berkat yang limpah yang dianugerahkan kepada bangsa Israel dan dalam hal ini menunjukkan tuntutan Allah akan penurutan mereka. Ia membentangkan ke hadapan mereka kemuliaan maksud Allah, yang melalui penurutan mereka maksud itu dapat dipenuhi. Dengan menarik kembali tirai dari masa depan, Ia menunjukkan bagaimana oleh kegagalan untuk menggenapi mak- sud-Nya, seluruh bangsa, telah kehilangan berkat-Nya dan mendatangkan kehancuran ke atas diri mereka sendiri.MKA 217.1

    “Adalah seorang tuan tanah,” kata Kristus, “membuka kebun anggur menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menye-wakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.”MKA 218.1

    Satu keterangan mengenai kebun anggur itu diberikan oleh Nabi Ye-saya: “Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggumya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lubang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik.”MKA 218.2

    Petani itu memilih sebidang tanah dari padang belantara; ia memagari-nya, membersihkannya dan mengerjakannya dan menanamnya dengan anggur pilihan, mengharapkan suatu penuaian yang limpah. Tanah yang sebidang ini, dalam keadaannya yang unggul dengan semak belukar yang tidak ditanami, ia berharap menjadikan tanah itu subur dengan hasil-hasil perawatan dan pekerjaan untuk menumbuhkan tanaman. Demikian Allah telah memilih satu bangsa dari dunia ini untuk dilatih dan dididik oleh Kristus. Kata nabi itu, “Sebab kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaranNya.” Di atas bangsa ini Allah telah mencurahkan kesempatan-kesempatan yang besar, memberkati mereka dengan kebaikan-Nya yang berlimpah-limpah. Ia mengharapkan agar mereka memuliakan Dia dengan jalan menghasilkan buah. Mereka harus menyatakan asas-asas kerajaan-Nya. Di tengah-tengah dunia yang berdosa, dunia yang jahat, mereka harus mewakili tabiat Allah.MKA 218.3

    Sebagai kebun anggur Tuhan mereka harus mengeluarkan buah yang sama sekali berbeda dari bangsa-bangsa kafir. Bangsa-bangsa yang me-nyembah berhala ini telah menyerahkan dirinya kepada perbuatan ke-jahatan. Kekejaman dan kejahatan, tamak, penindasan dan perbuatanperbuatan yang paling jahat, dimanjakan tanpa batas. Kejahatan, keme-rosotan dan kesengsaraan adalah buah-buah dari pohon yang jahat. Yang harus jelas berbeda ialah buah-buah yang dihasilkan oleh anggur yang ditanam Allah.MKA 218.4

    Adalah merupakan kesempatan dari bangsa Yahudi untuk menggam barkan tabiat Allah sebagaimana yang telah dinyatakan kepada Musa. Dalam menjawab doa Musa, “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku,” janji Tuhan, “Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu.” “Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.” 3Kel. 33:15, 19; 34:6,7 Inilah buah yang Allah inginkan bagi umat-Nya. Dalam kemurnian tabiatnya, dalam kesucian hidupnya, dalam pengasihannya serta kasih sayang serta pengasihannya, mereka harus menunjukkan bahwa “Taurat Tuhan itu sempuma, menyegarkan jiwa.” 4Mzm. 19:7; MKA 218.5

    Melalui bangsa Yahudi, Allah bermaksud memberikan berkat-berkat yang limpah kepada semua bangsa. Melalui bangsa Israel jalan harus dise-diakan untuk memancarkan terang-Nya ke seluruh dunia. Bangsa-bangsa di dunia, dengan praktik-praktik yang jahat, telah kehilangan pengetahuan akan Allah. Namun dalam pengasihan-Nya Allah tidak menghapuskan mereka dari perwujudannya. Ia bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengenal Dia melalui jemaat-Nya. Ia merencanakan agar asas-asas yang dinyatakan melalui umat-Nya harus menjadi alat-alat untuk memulihkan gambar akhlak Allah dalam manusia.MKA 219.1

    Untuk melaksanakan tujuan inilah Allah telah memanggil Abraham keluar dari sanak keluarganya yang penyembah berhala dan meminta dia supaya tinggal di negeri Kanaan. “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,” kata-Nya, “dan Aku akan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” 5Kej. 12:2; MKA 219.2

    Keturunan Abraham, Yakub dan keturunannya, dibawa ke Mesir, agar di tengah bangsa yang besar dan jahat itu mereka dapat menyatakan asasasas kerajaan Allah. Kejujuran Yusuf dan pekerjaannya yang luar biasa dalam memelihara hidup bangsa Mesir, adalah suatu penggambaran mengenai kehidupan Kristus. Musa dan banyak orang lain adalah saksisaksi bagi Allah.MKA 219.3

    Dalam mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, sekali lagi Tuhan me-nunjukkan kuasa dan pengasihan-Nya. Pekerjaan-Nya yang ajaib dalam kelepasan mereka dari perbudakan dan perlakuan Tuhan kepada mereka dalam perjalanan mereka melalui padang belantara, bukanlah untuk ke-untungan mereka sendiri. Ini haruslah menjadi suatu pokok pelajaran kepada bangsa-bangsa yang berada di sekeliling mereka. Tuhan menyata-kan diri-Nya sebagai Allah di atas segala kekuasaan dan kebesaran manu- sia. Tanda-tanda dan keajaiban yang dilakukan demi umat-Nya menun-jukkan kuasa-Nya di atas alam dan di atas segala sesuatu yang terbesar dari orang yang menyembah alam. Allah berjalan melalui negeri angkuh dari Mesir sebagaimana Ia akan berjalan melalui dunia ini pada akhir zaman. Dengan api dan badai, gempa bumi dan kematian AKU yang agung itu menebus umat-Nya. Ia mengeluarkan mereka dari tanah perhambaan. Ia memimpin mereka melalui “padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang.” Ia mengeluarkan air bagi mereka dari “gunung batu yang keras,” dan memberi makan “gandum dari langit.” 6UI. 8:15; Mzm. 78:24; Tetapi kata Musa, “bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagiNya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyang bangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah Tuhan sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.” 7UI. 32:9-12; Dengan demikian Ia membawa mereka kepada-Nya, agar mereka dapat tinggal di bawah naungan Yang Mahatinggi.MKA 219.4

    Kristus adalah pemimpin bangsa Israel dalam pengembaraan mereka di padang gurun. Dikelilingi oleh tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari, Ia memimpin dan menuntun mereka. Ia memelihara mereka dari bahaya-bahaya di padang belantara, Ia membawa mereka masuk ke dalam Tanah Perjanjian dan dalam pemandangan segala bangsa yang tidak mengakui Allah Ia mendirikan Israel sebagai milik pilihanNya sendiri, kebun anggur Tuhan.MKA 220.1

    Kepada bangsa ini diserahkan sabda Allah. Mereka dipagari sekeli-lingnya oleh peraturan-peraturan hukum-Nya, asas-asas kebenaran yang kekal, keadilan dan kemurnian. Penurutan kepada asas-asas ini harus menjadi perlindungan mereka, karena itu akan menyelamatkan mereka dari merusakkan dirinya sendiri oleh perbuatan-perbuatan dosa. Dan sebagai menara dalam kebun anggur, Allah menempatkan di tengah negeri itu kaabah-Nya yang suci.MKA 220.2

    Kristus adalah guru mereka. Sebagaimana Ia telah berada bersama mereka, dalam padang gurun, demikian Ia masih tetap menjadi guru dan penuntun mereka. Di mezbah dan di kaabah kemuliaan-Nya berdiam dalam Shekinah kudus yang di atas dan tutupan grafirat. Demi mereka itu Ia selalu menunjukkan kekayaan kasih dan kesabaran-Nya.MKA 220.3

    Allah ingin menjadikan umat-Nya bangsa Israel suatu pujian dan ke- muliaan. Setiap kesempatan rohani diberikan kepada mereka. Allah tidak menahan apa-apa bagi mereka yang dapat menyumbang pem bentukan tabiat yang akan menjadikan mereka wakil-wakil-Nya sendiri.MKA 220.4

    Penurutan mereka kepada undang-undang Allah akan menjadikan mereka keajaiban dari kemakmuran di hadapan bangsa-bangsa di dunia. Ia dapat memberikan mereka hikmat dan kepandaian dalam segala peker-jaan yang sulit yang akan terus menjadi guru mereka dan akan memulia-kan dan mengangkat mereka melalui penurutan kepada undang-undangNya. Jika menurut, mereka akan dipelihara dari penyakit-penyakit yang menimbulkan bencana kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan di-berkati dengan kesegaran intelek. Kemuliaan Allah, keagungan dan kuasa-Nya, harus ditunjukkan dalam segala kemajuan. Mereka harus menjajadi sebuah kerajaan imam-imam dan raja-raja. Allah melengkapi mereka dengan setiap perlengkapan supaya menjadi bangsa yang termulia dalam dunia ini.MKA 221.1

    Dalam cara yang pasti Kristus melalui Musa telah menyatakan di hadapan mereka maksud Allah dan telah menjelaskan syarat-syarat ke-berhasilan mereka. “Engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Aliahmu,” kata-Nya “engkaulah yang dipilih oleh Tuhan, Aliahmu dari segala bangsa di atas muka bumi.... Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa Tuhan, Aliahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.... Jadi berpeganglah pada perintah, yakni ketetapan dan peraturan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini untuk dila-kukan. Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau, Tuhan, Aliahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. Engkau akan diberkati lebih daripada segala bangsa, . . . Tuhan akan menjauhkan segala penyakit dari padamu dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kau kenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu. ” 8UI. 7:6,9,11-15; MKA 221.2

    Jika kamu mau memelihara hukum-hukum-Nya, Allah berjanji untuk memberikan gandum yang terbaik, dan memberikan madu dari batu gunung. Ia akan memuaskan mereka dengan umur panjang dan menunjuk kan kepada mereka penyelamatan-Nya.MKA 221.3

    Oleh pelanggaran kepada perintah Allah, Adam dan Hawa telah kehilangan Firdaus dan dosa telah menyebabkan seluruh bumi terkutuk. Tetapi jika umat Allah mengikuti pengajaran-Nya, negeri mereka akan dipulihkan menjadi subur dan elok. Allah sendiri memberikan kepada mereka petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan tanah dan mereka harus bekerja sama dengan Dia dalam pemulihannya. Demikianlah seluruh negeri, di bawah pengendalian Allah, akan menjadi suatu pelajaran yang praktis dari hal kebenaran rohani. Sebagaimana penurutan kepada un-dang-undang alam-Nya bumi harus mengeluarkan hasilnya, demikianlah pula dalam penurutan kepada undang-undang akhlak-Nya hati manusia harus memantulkan sifat-sifat tabiat-Nya. Bahkan orang kafir akan me-ngenal keunggulan orang yang melayani dan menyembah Allah yang hidup.MKA 222.1

    “Ingatlah,” kata Musa, “aku telah mengajarkan ketetapan dan pera-turan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Aliahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?” 9UI. 4:5-8; MKA 222.2

    Anak-anak Israel harus menduduki segenap bidang yang telah dite-tapkan Allah kepada mereka. Bangsa-bangsa yang menolak berbakti dan melayani Allah yang benar, harus diusir. Tetapi adalah merupakan maksud Allah bahwa dengan pernyataan tabiat-Nya melalui bangsa Israel manusia akan ditarik kepada-Nya. Undangan Injil harus disampaikan ke seluruh dunia. Melalui pengajaran dari hal upacara persembahan korban, Kristus harus ditinggikan di hadapan bangsa-bangsa dan semua orang yang akan memandang kepada-Nya akan hidup. Semua orang, seperti Rahab bangsa Kanaan, dan Rut orang Moab, berpaling dari penyembahan berhala kepada penyembahan Allah yang benar, harus menyatukan dirinya dengan umat pilihan-Nya. Karena jumlah bangsa Israel bertambah banyak, mereka harus meluaskan daerahnya sampai kerajaannya melingkupi seluruh dunia.MKA 222.3

    Allah rindu membawa semua bangsa berada di bawah pemerintahan pengasihan-Nya. Ia ingin agar dunia dipenuhi dengan damai dan sejahtera. Ia menciptakan manusia supaya hidup bahagia, dan Ia rindu mengisi hati manusia dengan damai dari surga. Ia ingin agar setiap keluarga di dunia akan menjadi sebuah lambang dari keluarga yang besar di surga.MKA 223.1

    Tetapi bangsa Israel tidak memenuhi maksud Allah. Tuhan berharap “Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh mumi. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar!” “Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya,“ 10Yer. 2:21; Hos 10:1; “Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh putri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab . . . dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.” 11Yes.5:3-7; MKA 223.2

    Melalui Musa Tuhan telah membentangkan di hadapan umat-Nya akibat-akibat dari ketidaksetiaan mereka. Oleh menolak memelihara perjanjian-Nya, mereka akan memutuskan dirinya dari Allah dan berkat-Nya tidak bisa turun ke atas mereka: “Hati-hatilah,” kata Musa, “supaya jangan engkau melupakan Tuhan, Aliahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak dan segala yang ada padamu bertambah ba-nyak, jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan Tuhan, Aliahmu, . . . Maka janganlah kau katakan dalam hatimu: kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.... Jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Aliahmu dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa, seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan Tuhan di hadapanmu, kamu pun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Aliahmu.” 12UI. 8:11,14,17,19,20; MKA 223.3

    Amaran tidak dihiraukan oleh bangsa Yahudi. Mereka melupakan Allah dan kehilangan pandangan mengenai kesempatan mereka yang tinggi sebagai wakil-wakil-Nya. Berkat-berkat yang telah diterima mereka tidak membawa berkat kepada dunia ini. Semua keuntungan mereka hanya untuk kemuliaan diri mereka sendiri. Mereka merampok Allah dari pelayanan yang dituntut-Nya dari mereka dan mereka merampok sesama manusia dari bimbingan kerohanian dan teladan yang suci. Seperti pen-duduk bumi sebelum Air Bah, mereka mengikuti setiap bayangan hatinya yang jahat. Dengan begitu mereka menjadikan perkara-perkara yang suci kelihatan suatu jenaka, seraya berkata, “Ini bait Tuhan,“ 13Yer. 7:4; sedang pada waktu yang sama mereka menyalahgambarkan tabiat Allah, menghujat nama-Nya dan mencemarkan kaabah-Nya.MKA 224.1

    Para petani (penggarap) yang telah diberi tanggung jawab untuk mengerjakan kebun anggur Tuhan tidak setia terhadap kewajiban mereka. Para imam dan guru-guru adalah pengajar-pengajar yang tidak setia. Mereka tidak melaksanakan kebaikan dan pengasihan serta tuntutan-Nya terhadap kasih dan pelayanan mereka. Para penggarap ini berusaha untuk memuliakan diri mereka. Mereka ingin memiliki buah-buah kebun anggur itu. Mereka berusaha menarik perhatian dan penghormatan kepada diri mereka sendiri.MKA 224.2

    Kesalahan para pemimpin di Israel tidaklah serupa dengan kesalahan orang berdosa yang biasa. Orang-orang ini berdiri di bawah kewajiban yang teramat khidmat kepada Allah. Mereka telah membuat janji kepada dirinya sendiri untuk mengajarkan “Demikianlah firman Tuhan,” dan mengadakan penurutan yang ketat dalam kehidupannya sehari-hari. Gantinya melakukan hal ini mereka menyelewengkan Kitab Suci. Mereka meletakkan beban yang berat atas manusia, memaksakan upacara-upacara yang mencakup setiap gerak liku kehidupan ini. Orang hidup dalam kegelisahan yang terus-menerus; karena mereka tidak dapat menggenapi tuntutan-tuntutan yang dibuat oleh para rabi. Manakala mereka melihat ketidakmungkinan untuk melaksanakan hukum-hukum buatan manusia, mereka menjadi lalai memelihara hukum-hukum Allah.MKA 224.3

    Tuhan telah memberikan petunjuk kepada umat-Nya bahwa Dialah pemilik kebun anggur itu dan semua milik mereka telah diberikan kepada mereka dengan harapan supaya digunakan bagi-Nya. Tetapi para imam dan guru-guru tidak melaksanakan tugasnya yang kudus sebagaimana layaknya milik Allah. Mereka merampok Dia secara beruntun dari alatalat dan perlengkapan yang dipercayakan kepada mereka untuk memaju- kan pekerjaan-Nya. Ketamakan, keserakahan mereka menyebabkan mereka tidak diindahkan bahkan oleh bangsa kafir sekalipun. Dengan de-mikian dunia kekafiran telah diberi kesempatan menyalahtafsirkan tabiat Allah dan hukum-hukum kerajaan-Nya.MKA 224.4

    Dengan hati seorang bapa, Allah menanggung bersama umat-Nya. Ia memohon kepada mereka dengan memberikan pengasihan dan penga-sihan ditarik kembali. Dengan sabar Ia memaparkan dosa-dosa mereka di hadapan mereka dan dengan panjang sabar menunggu pengakuan mereka. Nabi-nabi serta juru kabar-juru kabar dikirim untuk mendesakkan tuntutan Allah kepada para penggarap; tetapi gantinya mereka itu diterima, mereka diperlakukan sebagai musuh. Para penggarap itu menganiaya dan membunuh mereka. Allah tetap mengirim juru kabar-juru kabar yang lain, tetapi mereka menerima perlakuan yang sama seperti yang pertama, penggarap-penggarap itu malah menunjukkan kebencian yang lebih besar lagi.MKA 225.1

    Sebagai jalan yang terakhir, Allah mengirim Putra-Nya, dengan berkata, ” Anak-Ku akan mereka segani.” Tetapi perlawanan mereka menunjukkan keinginan membalas dendam dan mereka berkata satu sama lain, “Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh Dia, supaya warisan-Nya menjadi milik kita.” Kita akan dibiarkan mengurus kebun anggur ini, dan kita dapat memperlakukan hasilnya sesuka hati kita.MKA 225.2

    Para pemimpin Yahudi tidak mengasihi Allah; oleh sebab itu mereka memutuskan hubungannya dari Allah dan menolak semua tawaran-Nya untuk suatu penyelesaian yang adil. Kristus, yang dikasihi Allah, datang untuk menyatakan tuntutan Pemilik kebun anggur; tetapi para penggarap memperlakukan Dia dengan sikap remeh secara terang-terangan, mereka berkata, “Kita tidak mau orang ini memerintah kita.” Mereka cemburu terhadap keindahan tabiat Kristus. Cara mengajar-Nya jauh lebih unggul dari cara mereka, dan mereka iri hati atas kesuksesan-Nya. Ia mencela mereka, membuka kedok kemunafikan mereka, dan menunjukkan kepada mereka akibat-akibat yang pasti dari tindak-tanduk perbuatan mereka. Ini menimbulkan kemarahan mereka. Mereka merasa kesal atas celaancelaan yang tak dapat mereka diamkan. Mereka membenci ukuran kebe-naran yang tinggi yang senantiasa dikemukakan-Nya. Mereka melihat bahwa ajaran-Nya membuka kedok sifat mementingkan diri mereka dan mereka memutuskan untuk membunuh Dia. Mereka membenci teladanNya yang jujur dan saleh dan kerohanian yang ditinggikan terlihat dalam segala perkara yang dibuat-Nya. Seluruh kehidupan-Nya adalah suatu te-guran kepada sifat mementingkan diri mereka dan ketika ujian yang ter- akhir datang, ujian yang berarti penurutan sampai kepada hidup yang kekal atau pelanggaran sampai kepada kematian yang kekal, mereka menolak Yang Kudus dari Israel. Ketika mereka ditanyai untuk memilih di antara Kristus dan Barabas, mereka berteriak, “lepaskanlah Barabas bagi kami!” Dan ketika Pilatus bertanya, “Apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus?” mereka berteriak kejam, “Ia harus disalibkan.” “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” tanya Pilatus, dan para imam serta pemimpin-pemimpin Yahudi menjawab, “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada kaisar.” Ketika Pilatus membasuh tangannya, lalu berkata “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini,” para imam bergabung dengan orang banyak yang bodoh seraya berkata dengan geram, “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami.” 14Luk.23:18; Mat.27:22; Yoh.l9:15; Mat.27:24,25; MKA 225.3

    Demikianlah pemimpin-pemimpin Yahudi mengadakan pilihan mereka. Keputusan mereka dicatat dalam kitab yang dilihat Yohanes dalam tangan Dia yang duduk di atas takhta, kitab yang tak dapat dibuka seorang pun. Akibat dari keputusan ini akan tampil di hadapan mereka pada hari bilamana kitab ini akan dibuka meterainya oleh Singa dari suku Yehuda.MKA 226.1

    Bangsa Yahudi mendambakan ide bahwa mereka adalah kesayangan surga dan mereka selalu harus ditinggikan sebagai jemaat Allah. Mereka adalah anak-anak Abraham, katanya, dan begitu kuat dasar keturunannya yang tampak sehingga mereka menentang bumi dan surga untuk merampasi mereka dari hak-haknya. Oleh kehidupan yang tidak setia mereka menyiapkan pehukuman surga dan perpisahan dari Allah.MKA 226.2

    Dalam perumpamaan tentang kebun anggur, setelah Kristus melukiskan di hadapan para imam puncak kejahatan mereka, Ia menyampaikan pertanyaan, “Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Para imam telah mengikuti cerita itu dengan perhatian yang mendalam dan tanpa memi-kirkan hubungan pelajaran itu kepada diri mereka sendiri mereka turut serta bersama orang banyak menjawab, “Ia akan membinasakan orangorang jahat itu dan kebun anggumya disewakannya kepada penggarappenggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.”MKA 226.3

    Tanpa disadari mereka telah menjatuhkan hukuman ke atas diri mereka sendiri. Yesus memandang mereka, dan di balik pandangan-Nya yang menyelidik mereka tahu bahwa Ia membaca rahasia-rahasia hati mereka. Keilahian-Nya melintas di hadapan mereka dengan kuasa yang nyata. Pada para penggarap itu mereka melihat gambaran mengenai diri mereka sendiri dan dengan sendirinya mereka berkata, “Allah melarang!”MKA 226.4

    Dengan khidmat dan penuh penyesalan Kristus bertanya, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukangtukang bangunan telah menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepa-damu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberi-kan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. (Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk).”MKA 227.1

    Kristus akan mengalihkan kebinasaan atas bangsa Yahudi jika bangsa itu menerima Dia. Tetapi dengki dan cemburu menjadikan mereka tidak dapat dibujuk. Mereka memutuskan bahwa mereka akan menerima Yesus dari Nazaret sebagai Mesias. Mereka menolak Terang Dunia dan kemudian hidup mereka dilingkungi dengan kegelapan tengah malam. Kebinasaan yang telah diramalkan menimpa bangsa Yahudi. Hawa nafsu kejam mereka sendiri, tak terkendalikan membawa kemusnahannya. Dalam keberangan mereka yang buta mereka saling membinasakan satu dengan yang lain. Pemberontakan mereka; kecongkakan yang keras kepala membawa ke atas diri mereka murka dari kaisar Romawi. Yerusalem dimusnahkan, kaabah hancur lebur dan tempatnya dibajak seperti sebi-dang ladang. Bangsa Yehuda binasa dalam bentuk kematian yang paling mengerikan. Jutaan orang dijual, menjadi budak bagi bangsa-bangsa yang lain.MKA 227.2

    Sebagai satu bangsa, orang Yahudi telah gagal memenuhi maksud Allah dan kebun anggur itu diambil kembali dari mereka. Kesempatankesempatan yang telah dirusakkan, pekerjaan yang telah diremehkan, dipercayakan kepada orang lain.MKA 227.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents