Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Di Tanah yang Baik

    Penabur itu tidak selalu menghadapi kekecewaan. Dari benih yang jatuh di tanah yang baik, Juruselamat berkata, “Ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” “Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”MKA 38.2

    Hati yang baik dan tekun yang dimaksudkan dalam perumpamaan ini, bukanlah hati yang tidak mempunyai dosa; karena Injil itu harus diberitakan kepada orang yang tersesat. Tuhan berkata, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” 28Markus 2:17; Orang yang mempunyai hati yang jujur menyerahkan diri kepada tuntunan Roh Kudus. Ia mengaku kesalahannya dan merasakan keperluannya akan pengasihan dan kasih Allah. Ia mempunyai keinginan yang ikhlas untuk mengetahui kebenaran, agar dapat ditaatinya. Hati yang baik adalah hati yang percaya, hati yang mempunyai iman dalam firman Allah. Tanpa iman adalah mustahil untuk menerima firman itu. “Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” 29Ibrani 11:6;MKA 38.3

    Inilah “orang yang mendengar firman itu dan mengerti.” Orang Farisi pada zaman Kristus menutup mata dan telinga mereka terhadap kebenaran; itu sebabnya kebenaran tidak dapat mencapai hati mereka. Mereka akan menderita pembalasan terhadap kebodohan yang mereka sengaja dan kebutaan yang dibuat sendiri. Tetapi Kristus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus membuka pikiran mereka kepada pengajaran dan bersedia untuk mempercayainya. Ia memberikan berkat kepada mereka sebab mereka melihat dan mendengar dengan mata dan telinga yang percaya.MKA 39.1

    Pendengar yang mempunyai landasan tanah yang baik menerima firman itu, “bukan sebagai perkataan manusia, tetapi, dan memang sungguh-sungguh demikian—sebagai firman Allah.” 301 Tes. 2:13; Hanya orang yang menerima Kitab Suci sebagai suara Allah yang berbicara kepada dirinya sendirilah, seorang pelajar yang benar. Ia gemetar di hadapan firman itu, karena baginya itu adalah suatu kenyataan yang hidup. Ia membuka pengertian dan hatinya untuk menerimanya. Para pendengar yang demikian adalah Komelius dan sahabat-sahabatnya, yang mengatakan kepada Rasul Petrus, “Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu.” 31Kisah 10:33;MKA 39.2

    Suatu pengetahuan akan kebenaran itu tidak bergantung begitu banyak atas kecakapan pikiran melainkan atas kemurnian maksud, kesederhanaan iman yang ikhlas dan taat. Bagi mereka yang di dalam kerendahan hatinya mencari tuntunan Ilahi, malaikat Allah datang dekat. Roh Kudus diberikan untuk membuka di hadapan mereka permata-permata kebenaran yang limpah.MKA 39.3

    Para pendengar yang terdiri dari tanah yang baik, setelah mendengar firman itu, menyimpannya. Setan beserta semua pembantu-pembantunya tidak dapat merebutnya.MKA 39.4

    Sekadar mendengar atau membaca firman itu tidak cukup. Orang yang ingin mendapat manfaat dari Kitab Suci harus merenungkan kebenaran yang telah dinyatakan kepadanya. Oleh perhatian yang sungguhsungguh dan pikiran penuh doa ia harus mempelajari arti dari kata-kata kebenaran dan banyak minum dari sabda Roh Tuhan yang kudus.MKA 39.5

    Allah memohon kita supaya mengisi kebenaran dengan pikiran-pikiran yang luhur, pikiran-pikiran yang suci. Ia ingin kita merenungkan kasih dan pengasihan-Nya, untuk mempelajari pekerjaan ajaib dalam rencana besar dari penebusan. Maka penglihatan kita semakin lama semakin jelas terhadap kebenaran, semakin tinggi, semakin suci keinginan kita untuk kemurnian hati dan kejernihan pikiran. Jiwa yang berdiam dalam suasana pikiran yang kudus akan diubah oleh persekutuan dengan Allah melalui penyelidikan terhadap Kitab Suci.MKA 39.6

    “Ia berbuah.” Orang yang mendengar firman itu, menyimpannya, akan mengeluarkan buah-buah penurutan. Firman Allah, yang diterima ke dalam jiwa, akan dinyatakan dalam perbuatan yang baik. Hasil-hasilnya akan terlihat dalam tabiat yang menyerupai tabiat dan kehidupan Kristus. Tuhan berkata tentang diri-Nya, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Aliahku; taurat-Mu ada dalam dada-Ku.” “Aku tidak menurut kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.” Dan Kitab Suci berkata, “Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” 32Mazmur 40:9; Yohanes 5:30; 1 Yohanes2:6;MKA 40.1

    Firman Allah sering datang bertabrakan dengan sifat keturunan manusia serta perangai dan tabiat yang dipelihara dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Tetapi pendengar yang berlandaskan tanah yang baik, menerima firman itu, menerima segala persyaratan serta tuntutannya. Perangai, kebiasaan dan perbuatannya ditaklukkan di bawah firman Allah. Dalam pandangannya perintah-perintah dari manusia yang fana dan cacat tenggelam tidak berarti di samping firman Allah yang kekal. Dengan segenap hati, dengan tujuan yang tidak terbagi-bagi, ia mencari hidup yang kekal, dan dengan menderita rugi sekalipun, aniaya atau kematian sendiri, ia akan menaati kebenaran.MKA 40.2

    Dan ia mengeluarkan buah “dengan tekun.” Tidak seorang pun yang menerima firman Allah bebas dari kesusahan dan pencobaan; tetapi bila kemalangan terjadi, orang Kristen yang sejati tidak menjadi gelisah, hilang percaya atau putus harap. Walau kita tidak dapat melihat kesudahan yang pasti dari peristiwa-peristiwa dunia, atau melihat maksud dari pimpinan Allah, janganlah kita membuang keyakinan kita. Sambil mengingat pengasihan yang lemah lembut dari Tuhan, kita harus meletakkan beban kita kepada-Nya dan dengan tekun menunggu penyelamatan-Nya.MKA 40.3

    Melalui pergolakan kehidupan kerohanian itu dikuatkan. Ujian-ujian yang dipikul akan menumbuhkan tabiat yang teguh serta rahmat rohani yang berharga. Buah yang sempurna dari iman, lemah lembut dan kasih sering paling baik menjadi matang di tengah badai awan dan kegelapan.MKA 40.4

    “Petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.” 33Yakobus 5:7;. Demikianlah umat Tuhan itu harus menunggu dengan sabar buah-buah dalam hidupnya, dari firman Allah. Sering bila kita berdoa memohonkan rahmat dari Roh itu, Allah bekerja untuk menjawab doa kita dengan menempatpatkan kita dalam suasana hendak mengeluarkan buah-buah itu; tetapi kita tidak memahami maksud-Nya dan heran serta kecewa. Namun tidak seorang pun dapat mempertumbuhkan rahmat itu kecuali melalui proses pertumbuhan dan mengeluarkan buah. Bagian kita adalah untuk menerima firman Allah dan memegangnya dengan teguh, menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pengendaliannya dan maksudnya kepada kita akan terlaksana.MKA 40.5

    “Jika seorang mengasihi Aku,” kata Kristus, “ia akan menuruti firmanKu dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” 34Yohanes 14:23 Tenaga dari pikiran yang lebih kuat dan lebih sempuma akan menaungi kita; karena kita mempunyai suatu hubungan yang hidup dengan sumber segala kekuatan yang abad i. Dalam kehidupan Ilahi kita akan dibawa tertawan kepada Kristus. Kita tidak akan hidup lebih lama dalam kehidupan biasa yang mementingkan diri, tetapi Kristus akan hidup dalam diri kita. Tabiat-Nya akan berbuah di dalam tabiat kita. Dengan demikian kita akan mengeluarkan buah-buah Roh Kudus” ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang seratus kali lipat.”MKA 41.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents