Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Di Tengah Semak Duri

    “Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”MKA 32.1

    Benih Injil itu sering jatuh di tengah duri dan semak yang merusak; dan bila tidak ada perubahan akhlak dalam hati manusia, jika kebiasaankebiasaan dan perbuatan-perbuatan yang lama dan kehidupan lama yang penuh dosa tidak ditinggalkan, jika perangai Setan tidak dikeluarkan dari jiwa itu, maka tanaman gandum itu akan terhimpit. Duri-duri akan menjadi hasil tanah dan akan mematikan gandum itu.MKA 32.2

    Rahmat hanya bisa tumbuh subur dalam hati yang selalu dipersiapkan untuk benih-benih kebenaran yang berharga. Duri-duri dosa akan bertumbuh di tanah yang mana saja; ia tidak perlu dipelihara; tetapi rahmat harus dipelihara dengan saksama. Semak dan duri selalu siap sedia untuk tumbuh dan pekerjaan penyucian harus maju terus-menerus. Jika hati itu tidak dipelihara di bawah pengendalian Allah, jika Roh Kudus tidak bekerja terus-menerus untuk membersihkan dan meninggikan tabiat itu, kebiasaan-kebiasaan yang lama akan menunjukkan dirinya dalam hidup. Orang boleh mengaku percaya kepada firman Allah; tetapi kecuali mereka disucikan oleh firman Allah, pengakuan mereka adalah sia-sia. Jika mereka tidak mendapat kemenangan atas dosa, maka dosa memperoleh kemenangan atas mereka. Duri-duri yang telah dibabat tetapi tidak dicabut akarnya akan tumbuh pesat, sampai tanah itu penuh dengan onak berduri.MKA 32.3

    Kristus menyebutkan hal-hal yang berbahaya terhadap jiwa. Sebagaimana yang dicatat oleh Markus, Ia menyebutkan kekhawatiran akan dunia ini, tipu-daya kekayaan dan nafsu terhadap hal-hal yang lain. Lukas menyebutkan mengenai, kekhawatiran, kekayaan dan kepelesiran hidup ini. Inilah yang menghimpit firman itu, benih rohani yang sedang bertumbuh. Jiwa itu berhenti menarik makanan dari Kristus dan mati secara rohani dari dalam hati.MKA 32.4

    “Kekhawatiran dunia ini.” Tidak ada golongan manusia yang bebas dari pencobaan kepada kekhawatiran dunia. Bagi orang miskin, kerja keras serta hal-hal yang tidak dinikmati dan takut akan kekurangan membawa kebingungan dan beban. Kepada orang kaya datang rasa takut rugi serta banyak kekhawatiran yang lain lagi. Banyak dari para umat Allah lupa kepada pelajaran yang telah diminta kepada kita supaya belajar dari bunga di padang. Mereka tidak percaya kepada pengawasan-Nya yang tetap. Tuhan tidak dapat memikul beban mereka, sebab mereka tidak menyerahkan beban itu kepada-Nya. Oleh sebab itu kekhawatiran hidup, yang harus mendorong mereka kepada Juruselamat untuk memperoleh pertolongan dan penghiburan, memisahkan mereka dari Dia.MKA 32.5

    Banyak orang yang bisa berguna dalam pekerjaan Allah menjadi cenderung untuk memperoleh kekayaan. Seluruh tenaganya diserap dalam usaha-usaha perdagangan dan mereka terpaksa melalaikan hal-hal yang bersifat rohani. Dengan demikian mereka memisahkan dirinya dari Allah. Kita diperintahkan dalam Kitab Suci agar tidak “kerajinanmu kendur.” 20Roma 12:11; Kita harus bekerja supaya kita dapat memberi kepada orang yang susah. Umat beragama harus bekerja, mereka harus melibatkan diri dalam pekerjaan dan mereka dapat melakukan ini tanpa berbuat dosa. Tetapi banyak orang menjadi terlalu sibuk dalam pekerjaan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk berdoa, tidak ada waktu untuk mempelajari Kitab Suci, tidak ada waktu untuk mencari dan menyembah Allah. Sewaktu-waktu kerinduan jiwa itu mencari kesucian dan surga; tetapi tidak ada waktu untuk meninggalkan pekerjaan yang hiruk-pikuk dari dunia ini untuk mendengar tentang kebesaran dan penurutan yang penuh kuasa dari Roh Allah. Perkara-perkara yang kekal dianggap lebih rendah, sedang perkara-perkara dunia dianggap lebih penting. Adalah mustahil bagi benih firman itu untuk mengeluarkan buah; karena kehidupan jiwa itu dipersiapkan untuk memberi makan duri-duri keduniawian.MKA 33.1

    Dan banyak orang yang bekerja dengan tujuan yang berbeda-beda, jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Mereka bekerja untuk kebaikan orang lain; kewajiban mereka menekan, tanggung jawab mereka begitu banyak dan mereka mengizinkan pekerjaan mereka begitu banyak sehingga menyingkirkan kebaktian. Berhubungan dengan Allah perantaraan doa dan belajar firman-Nya dilalaikan. Mereka lupa bahwa Tuhan berkata, “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” 21Yohanes 15:5; Mereka berjalan terpisah dari Allah, hidup mereka tidak diisi oleh rahmat-Nya dan ciri-ciri mementingkan diri tampak nyata. Pelayanan mereka dirintangi oleh keinginan mencari keunggulan, dan sifat-sifat yang kasar serta sikap yang tidak disukai dari hati yang belum ditaklukkan. Di sinilah salah satu rahasia utama dari kegagalan dalam pekerjaan keagamaan. Itulah sebab- nya hasil-hasil yang diperoleh sangat sedikit. ‘Tipu daya kekayaan. Cinta akan kekayaan mempunyai kuasa merangsang, kuasa menipu. Terlalu sering orang yang memiliki harta dunia lupa bahwa Tuhanlah yang memberikan kepada mereka kuasa untuk mendapatkan kekayaan. Katanya, “Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.” 22Ulangan 8:17;Kekayaan mereka, gantinya membangkitkan syukur kepada Allah, membawa kepada pengagungan diri sendiri. Mereka kehilangan kesadaran terhadap ketergantungannya pada Allah serta kewajibannya terhadap sesama manusia. Gantinya menganggap kekayaan itu sebagai suatu talenta yang harus digunakan bagi kemuliaan Allah dan untuk mengangkat umat manusia, mereka memandangnya sebagai suatu cara untuk melayani dirinya sendiri. Gantinya mengembangkan dalam diri manusia sifat-sifat Allah, kekayaan yang digunakan menumbuhkan sifat-sifat Setan di dalam dirinya. Benih firman itu terhimpit di tengahtengah duri.MKA 33.2

    “Dan kepelesiran hidup ini.” Sementara mereka memuaskan kepelesiran dan pengagungan diri sendiri di sana terdapat bahaya. Segala kebiasaan memanjakan diri yang melemahkan kekuatan fisik, yang menggelapkan pikiran, atau yang menumpulkan penglihatan rohani, adalah “keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. ‘ 231 Petrus 2:11;MKA 34.1

    “Dan keinginan-keinginan yang lain lagi.” Ini tidak selalu perkaraperkara yang berdosa dalam diri mereka, tetapi sesuatu yang diutamakan ganti kerajaan Allah. Apa pun yang menyimpangkan pikiran dari Allah, adalah musuh bagi jiwa itu.MKA 34.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents