Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 25—Talenta-talenta

    Di atas Bukit Zaitun Kristus telah membicarakan kepada murid-murid tentang kedatangan-Nya yang kedua kali ke dunia ini. Ia telah merinci tanda-tanda tertentu yang akan menandakan bila kedatangan-Nya sudah dekat dan telah meminta kepada murid-murid-Nya supaya berjaga dan bersedia. Sekali lagi Ia mengulangi amaran itu, “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” Lalu Ia menunjukkan apa artinya berjaga akan kedatangan-Nya. Waktu harus digunakan, bukan dengan menunggu bermalas-malas, tetapi dengan rajin bekerja. Pelajaran ini diajarkan-Nya dalam perumpamaan mengenai talentatalenta.MKA 248.1

    “Kerajaan surga,” kata-Nya “sama se perti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.”MKA 248.2

    Orang yang mengadakan perjalanan ke negeri yang jauh menggambar-kan Kristus, yang ketika menuturkan perumpamaan ini, tidak lama lagi akan meninggalkan dunia ini menuju surga. “Hamba-hamba,” atau pela-yan-pelayan, dari perumpamaan ini, menggambarkan para pengikut Kristus. Diri kita bukan milik kita sendiri. Kita telah “dibeli,” bukan “dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus,” “supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” 21 Kor. 6:20; 1 Ptr. 1:18,2 Kor. 5:15;MKA 249.1

    Semua orang telah dibeli dengan harga yang baka. Oleh mencurahkan seluruh perbendaharaan surga ke dalam dunia ini, oleh memberikan ke-pada kita segenap surga dalam Kristus, Allah telah membeli kemauan, kasih sayang pikiran, jiwa, setiap makhluk manusia. Apakah itu orang beriman atau orang yang tidak beriman, semua orang adalah milik Tuhan. Semua dipanggil untuk melayani Dia dan terhadap sikap mereka meng-hadapi tuntutan ini, semua orang diwajibkan memberi pertanggungja-waban pada hari pehukuman yang besar.MKA 249.2

    Tetapi tuntutan Allah tidak diakui oleh semua orang. Ada orang yang mengaku menerima pelayanan Kristus, yang dalam perumpamaan ini digambarkan sebagai hamba-hamba-Nya sendiri.MKA 249.3

    Para pengikut Kristus telah ditebus untuk melayani. Tuhan mengajar-kan bahwa tujuan kehidupan ini yang sebenarnya ialah melayani. Kristus sendiri adalah seorang pekerja dan kepada semua pengikut-Nya membe-rikan hukum mengenai pelayanan kepada Allah dan kepada sesama ma-nusia. Di sini Kristus menyatakan kepada dunia suatu pengertian yang le-bih tinggi mengenai kehidupan dari apa yang pernah diketahui-Nya. Oleh hidup untuk bekerja bagi orang lain, manusia dibawa ke dalam hubungan dengan Kristus. Hukum mengenai pelayanan menjadi rantai penghubung yang mengikat kita kepada Allah dan kepada sesama kita manusia.MKA 249.4

    Kepada hamba-hamba-Nya Kristus menyerahkan “harta-Nya,“—se-suatu yang harus digunakan bagi-Nya. Ia memberikan “masing-masing menurut kesanggupannya.” Masing-masing mempunyai tempatnya dalam rencana kekekalan surga. Masing-masing harus bekerja sama dengan Kristus untuk keselamatan jiwa-jiwa. Tidak lebih pasti tempat kita disedi- akan dalam rumah surgawi daripada tempat yang istimewa yang ditetapkan di dunia di mana kita harus bekerja bagi Allah.MKA 249.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents