Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Talenta-talenta Dikembalikan

    “Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.” Ketika Tuhan mengadakan perhitungan dengan hamba-hamba-Nya, pengembalian setiap talenta akan diteliti. Pekerjaan yang dilaksanakan menunjukkan tabiat pekerja itu.MKA 278.1

    Orang yang telah menerima lima dan dua talenta mengembalikan kepada Tuan itu pemberian yang telah dipercayakan dengan ketekunannya. Dalam berbuat hal ini mereka tidak menuntut sesuatu bagi dirinya. Talentanya adalah apa yang sudah diberikan kepada mereka itu; mereka telah memperoleh talenta-talenta yang lain lagi, tetapi tidak akan ada perolehan lain tanpa modal. Mereka melihat bahwa mereka hanya melakukan kewajibannya. Modal itu adalah kepunyaan Tuhan; perkembangannya adalah milik-Nya. Kalau Juruselamat tidak menganugerahkan ke atas mereka kasih dan karunia-Nya, mereka akan bangkrut untuk selamalamanya.MKA 278.2

    Tetapi bilamana Tuhan menerima talenta-talenta itu, Ia berkenan memberi pahala kepada pekerja-pekerja itu seolah pahala itu adalah sama sekali miliknya sendiri. Wajah-Nya penuh kesukaan dan kegembiraan. Ia penuh dengan sukacita sehingga Ia dapat mencurahkan berkat-berkat kepada mereka. Untuk setiap pelayanan dan setiap pengorbanan Ia membalasnya, bukan karena itu adalah utang yang dipinjam-Nya, melainkan karena hati-Nya limpah dengan kasih dan kelembutan.MKA 278.3

    “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia kataNya; “engkau telah setia dalam perkara kecil Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”MKA 278.4

    Adalah kejujuran, kesetiaan kepada Allah, pelayanan penuh kasih sayang yang diperkenan Ilahi. Setiap dorongan Roh Kudus yang memimpin manusia kepada kebajikan dan kepada Allah, dicatat dalam kitab surga dan pada hari Allah para pekerja melalui siapa Ia bekerja akan dihargai.MKA 278.5

    Mereka akan masuk ke dalam kesukaan Tuhan sementara mereka melihat dalam kerajaan-Nya orang yang telah ditebus melalui usaha mereka. Dan mereka mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam pekerjaan di sana, sebab mereka telah memperoleh kelayakan oleh ikut serta dalam pekerjaan-Nya di sini. Bagaimana keadaan kita di surga nanti adalah me- rupakan pantulan dari bagaimana keadaan kita sekarang dalam tabiat dan pekerjaan yang kudus. Kristus berkata kepada diri-Nya, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” 23Mat.20:28; Ini, pekerjaan-Nya di atas bumi, adalah pekerjaan-Nya di dalam surga. Dan pahala kita untuk bekerja dengan Kristus dalam dunia ini adalah kuasa yang lebih besar dan kesempatan yang lebih luas bekerja dengan Dia dalam dunia yang akan datang.MKA 278.6

    “Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana Tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan itu di dalam tanah: Ini terimalah kepunyaan Tuan!”MKA 279.1

    Demikianlah caranya orang memaafkan kelalaiannya terhadap anugerah Allah. Mereka memandang Allah kejam dan sewenang-wenang, memata-matai kesalahan mereka dan mendatangi mereka dengan pehukuman. Mereka mendakwa Dia menuntut apa yang tidak pernah diberikanNya dengan menuai di tempat di mana Ia tidak menabur.MKA 279.2

    Banyak orang yang dalam hatinya mendakwa Allah sebagai Tuan yang kejam sebab Ia menuntut kepunyaan dan pelayanan mereka. Tetapi kita tidak dapat membawa apa-apa yang bukan menjadi milik-Nya. “Sebab dari pada-Mulah segala-galanya,” kata Raja Daud, “dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.” 241 Taw. 29:14; Segala sesuatu adalah milik Allah, tidak saja oleh penciptaan, tetapi oleh penebusan. Segala berkat kehidupan ini dan dari kehidupan yang akan datang, disampaikan kepada kita dicap dengan salib Golgota. Oleh sebab itu tuduhan bahwa Allah adalah tuan yang kejam, menuai di mana Ia tidak menabur, adalah tuduhan yang palsu.MKA 279.3

    Tuan itu tidak menyangkal tuduhan dari hamba yang jahat meski tuduhannya tidak benar; tetapi atas dasar tuduhannya itu ia menunjukkan bahwa tiada maaf bagi perbuatannya itu. Cara dan alat telah diberikan dengan mana talenta itu dapat dilipatgandakan bagi keuntungan yang empunya talenta itu. “seharusnya,” katanya “uangku itu kau berikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.”MKA 279.4

    Bapa kita di surga menuntut tidak lebih dan tidak kurang dari apa kesanggupan yang telah diberikan-Nya untuk dapat dilakukan. Ia tidak memberikan beban yang tak dapat dipikul oleh hamba-hamba-Nya. “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.” 25Mzm. 103:14; Segala suatu yang dituntut-Nya dari kita dapat kita berikan melalui karunia Ilahi.MKA 279.5

    “Kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” 26Luk. 12:48; Secara perseorangan kita akan diminta pertanggungan jawab untuk melakukan satu noktah kurang dari apa yang sanggup kita perbuat. Tuhan mengukur setiap kemungkinan untuk melayani dengan amat tepatnya. Kecakapan-kecakapan yang tidak digunakan akan diperhitungkan sama banyaknya dengan apa yang telah dikembangkan. Untuk segala sesuatu yang kita bisa lakukan perantaraan penggunaan yang tepat dari talenta kita akan diminta Allah pertanggungan jawab dari kita. Kita akan dihakimkan sesuai dengan apa seharusnya kita dapat perbuat, tetapi tidak melaksanakannya sebab kita tidak menggunakan kekuatan kita untuk memuliakan Allah. Bahkan jika kita tidak kehilangan jiwa-jiwa kita, kita akan menyadari dalam kekekalan akibat dari talenta-talenta yang tidak digunakan. Atas segala pengetahuan dan kesanggupan yang dapat kita peroleh tetapi tidak memperolehnya, akan terjadi kerugian untuk selama-lamanya.MKA 280.1

    Tetapi bila kita menyerahkan diri kita seluruhnya kepada Allah, di dalam pekerjaan kita mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya, Ia menjadikan diri-Nya bertanggung jawab untuk pelaksanaannya. Ia tidak mau meraba-raba keberhasilan dari usaha kita yang jujur. Janganlah sekali saja kita memikirkan tentang kegagalan. Kita harus bekerja sama dengan Dia yang tidak mengenal kegagalan.MKA 280.2

    Janganlah kita berbicara tentang kelemahan dan ketidaksanggupan kita. Ini adalah bukti tidak percaya kepada Allah, suatu penyangkalan terhadap sabda-Nya. Bila kita bersungut karena beban-beban kita, atau menolak tanggung jawab yang diletakkan-Nya di atas bahu kita, sebenarnya kita mengatakan bahwa Ia adalah Tuan yang kejam, bahwa Ia menuntut apa yang tidak diberikan kuasa kepada kita untuk melaksanakannya.MKA 280.3

    Roh hamba yang malas itu sering kita sebut sebagai sikap rendah hati. Tetapi kerendahan hati yang sejati jauh berbeda dari padanya. Supaya menjadi rendah hati tidak berarti bahwa kita harus menjadi kerdil dalam pikiran, kurang dalam cita-cita dan pengecut dalam hidup, menolak beban jangan-jangan kita gagal untuk melaksanakan dengan sukses. Kerendahan hati yang sesungguhnya memenuhi maksud Allah oleh bergantung kepada kekuatan-Nya.MKA 280.4

    Allah bekerja melalui orang yang dikehendaki-Nya. Kadang-kadang Ia memilih alat yang paling hina untuk melakukan pekerjaan yang paling besar; karena kuasa-Nya dinyatakan melalui manusia yang lemah. Kita mempunyai ukuran kita dan dengan ukuran itu kita mengatakan satu hal sebagai besar dan hal yang lain sebagai kecil; tetapi Allah tidak mengukur orang menurut ukuran kita. Janganlah kita menganggap apa yang besar kepada kita haruslah besar bagi Allah, atau apa yang kecil kepada kita harus kecil bagi Dia. Tidaklah menjadi kewajiban kita menghakimkan atas talenta kita sendiri atau memilih pekerjaan kita. Kita harus memikul beban yang sudah ditetapkan Allah, memikulnya demi nama-Nya dan senantiasa datang kepada Dia untuk berteduh. Apa pun pekerjaan kita, Allah dimuliakan oleh pelayanan dengan segenap hati dan sukacita. Ia berkenan bila kita menerima kewajiban kita dengan syukur, bersukacita bahwa kita dianggap berharga untuk menjadi pekerja-pekerja bersama dengan Dia.MKA 280.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents