Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Kehidupan Abadi - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 18—Ke Semua Jalan dan Lintasan

    Juruselamat menjadi seorang tamu dalam pesta seorang Farisi. Ia menerima undangan dari orang kaya maupun dari orang miskin dan menurut kebiasaan-Nya, Ia menjalin pemandangan di hadapan-Nya dengan pelajaran-pelajaran kebenaran. Di antara orang Yahudi pesta yang kudus itu dihubungkan dengan segala pesta raya nasional dan keagamaan. Bagi mereka ini merupakan suatu lambang dari berkat-berkat kehidupan yang kekal. Pesta raya di mana mereka akan duduk bersama Abraham, Ishak dan Yakub, sementara orang kafir berdiri di luar dan memandang dengan mata yang penuh keinginan, adalah suatu tema yang suka mereka renungkan. Pelajaran amaran dan pengajaran yang ingin diberikan Kristus, sekarang dilukiskan dengan perumpamaan jamuan yang besar. Orang Yahudi bermaksud hendak membatasi berkat-berkat Allah, baik untuk yang sekarang dan untuk kehidupan masa mendatang, pada diri mereka sendiri saja. Mereka menolak rahmat Allah kepada orang kafir. Oleh perumpamaan itu Kristus menunjukkan bahwa mereka sendirilah, pada saat ini yang menolak undangan rahmat, panggilan kepada kerajaan Allah. Ia menunjukkan bahwa undangan yang telah dianggap remeh harus dikirim kepada orang yang tidak mereka pedulikan, dari orang-orang yang kalau bertemu dengan mereka, mereka menanggalkan jubah mereka, seolah-olah orang-orang itu adalah orang yang berpenyakit kusta yang harus dijauhkan.MKA 166.1

    Dalam memilih tamu-tamu untuk menghadiri pestanya, orang Farisi mengikuti kepentingan dirinya sendiri. Kristus berkata kepadanya,” Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”MKA 167.1

    Di sini Kristus mengulangi pengajaran yang telah diberikan-Nya kepada bani Israel melalui Musa. Dalam pesta-pestanya yang suci Tuhan telah memimpin bahwa “orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang.”MKA 167.2

    Perjamuan ini haruslah menjadi pelajaran yang praktis bagi bani Israel. Kepada mereka diajarkan mengenai kegembiraan sikap suka menerima tamu yang baik, sepanjang tahun orang perlu merawat orang yang berdukacita dan miskin. Dan pesta-pesta ini mengandung pelajaran yang lebih luas. Berkat-berkat rohani yang diberikan kepada Israel bukan untuk mereka sendiri saja. Allah telah memberikan roti hidup kepada mereka agar mereka dapat membagikannya ke dunia ini.MKA 167.3

    Tugas ini tidak dipenuhi mereka. Perkataan Kristus adalah merupakan suatu teguran kepada sifat mereka yang mementingkan diri sendiri. Kepada orang Farisi perkataan-Nya tidak sedap didengar. Dengan pengharapan hendak mengalihkan percakapan ke bidang yang lain, salah seorang dari mereka, dengan nada khidmat berkata, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Orang ini berbicara dengan kepastian betul, seolah-olah ia sendiri sudah pasti punya tempat dalam kerajaan itu. Sikapnya adalah sama dengan sikap orang yang bersukacita bahwa mereka diselamatkan oleh Kristus, sedangkan mereka tidak menaati sya-rat-syarat janji keselamatan itu. Rohnya adalah seperti yang ada pada Bileam ketika ia berdoa, “Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!” 2Bil. 23:10; Orang Farisi tidak memi-kirkan mengenai kelayakannya sendiri untuk masuk surga, melainkan memikirkan tentang apa yang diharapkan untuk dinikmati dalam surga. Ucapannya dimaksudkan untuk mengalihkan pikiran para tamunya dalam pesta itu dari pokok pelajaran kewajibannya yang praktis. Ia bermaksud hendak mengalihkan mereka dari kehidupan yang kini kepada masa yang jauh di depan tentang kebangkitan orang yang benar.MKA 167.4

    Kristus membaca hati orang yang berpura-pura itu, dan sambil menatap kepada orang itu, Ia membeberkan di hadapan mereka tabiat serta nilai dari kesempatan-kesempatan mereka sekarang. Ditunjukkan-Nya kepada mereka bahwa mereka mempunyai suatu bagian yang harus dilaksanakan pada saat itu, agar dapat ikut serta dalam kebahagiaan masa depan.MKA 168.1

    “Ada seorang,” kata-Nya, “mengadakan perjamuan besar dan ia me-ngundang banyak orang.” Ketika saat pesta diadakan sudah tiba, tuan rumah mengirimkan hambanya kepada tamu yang diundang dengan berita yang kedua, “Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.” Tetapi suatu sikap tidak peduli telah ditunjukkan. “Tetapi mereka bersama-sama me-minta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi menco-banya; aku minta dimaafkan. Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.”MKA 168.2

    Tidak ada satu pun dari dalih-dalih ini berdasar pada keperluan yang sungguh-sungguh. Orang yang “harus pergi melihat” sebidang ladang, tanah itu sudah dibelinya. Pergi dalam keadaan tergesa-gesa untuk melihat dan membuktikan bahwa perhatiannya sepenuhnya diserap dalam barang yang dibelinya. Lembu itu juga telah dibawa. Ini membuktikan bahwa ia hanyalah hendak memuaskan kepentingannya. Dalih yang ketiga merupakan alasan yang tidak berbeda pula. Fakta bahwa tamu yang diundang itu telah kawin tidak perlu merintangi kehadirannya dalam pesta itu. Istrinya juga akan disambut. Tetapi ia mempunyai rencana sendiri untuk bersenang-senang, dan tampaknya ini baginya lebih baik daripada pesta yang telah dijanjikan akan dihadirinya. Ia telah belajar untuk mencari kepelesiran dalam lingkungan masyarakat yang lain daripada lingkungan tamunya. Ia tidak meminta untuk dimaafkan, malah tidak menunjukkan sopan santun dalam penolakannya. Ucapan “tidak dapat’ hanyalah suatu selubung menutupi kebenaran,—”Saya tidak peduli.”MKA 168.3

    Segala dalih menunjukkan pikiran yang sudah dipenuhi terlebih dulu. Bagi tamu-tamu yang dimaksudkan ini kepentingan-kepentingan lain telah menyerap pikiran mereka. Undangan yang telah dijanjikan untuk hadir disisihkan dan sahabat yang berhati murah itu terhina oleh sikap mereka yang tidak peduli.MKA 169.1

    Dengan perjamuan besar itu, Kristus menggambarkan berkat-berkat yang dipersembahkan melalui Injil. Persediaannya tidak kurang yaitu Kristus sendiri. Ia adalah roti yang turun dari surga dan dari Dia menglirlah sungai keselamatan itu. Jurukabar Tuhan telah memberitakan kepa-da orang Yahudi kedatangan Juruselamat; mereka telah merujuk kepada Kristus sebagai “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” 3Yoh. 1:29 Dalam pesta yang telah disediakan-Nya, Allah mempersembahkan kepada mereka pemberian yang terbesar yang dapat dianugerahkan sorga— anu-gerah yang tak terbilang. Kasih Allah telah melengkapi pesta yang mahal ini dan telah menyediakan perkara-perkara yang abadi. “Jikalau seorang makan dari roti ini,” kata Kristus, “ia akan hidup selama-lamanya.” 4Yoh. 6:51;MKA 169.2

    Akan tetapi untuk menerima undangan menghadiri pesta Injil ini mereka harus menjadikan kepentingan duniawi lebih rendah dari satu maksud untuk menerima Kristus dan kebenaran-Nya. Allah memberikan segala sesuatu bagi manusia dan Ia meminta untuk menempatkan pe-kerjaan-Nya di atas setiap pertimbangan dunia dan kepentingan diri. Ia tidak dapat menerima hati yang terbagi. Hati yang diserap dalam cinta keduniawian tidak dapat diberikan kepada Allah.MKA 169.3

    Pelajaran ini untuk segala zaman. Kita harus mengikuti Anak domba Allah ke mana pun Ia pergi. Tuntunan-Nya harus dipilih, persahabatanNya dihargai, di atas persahabatan teman-teman di dunia. Kata Kristus, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” 5Mat. 10:37;MKA 169.4

    Di tengah keluarga yang makan, ketika membagikan roti sehari-hari-nya, banyak orang pada zaman Kristus mengulangi perkataan, “Berba-hagialah orang yang akan dijamu dalam kerajaan Allah.” Tetapi Kristus menunjukkan betapa sulitnya mencari tamu-tamu untuk menghadapi meja yang disediakan dengan biaya yang luar biasa. Orang yang mendengarkan perkataan-Nya tahu bahwa mereka telah meremehkan undangan rahmat. Bagi mereka harta duniawi, kekayaan dan kepelesiran semuanya itu memenuhi dirinya. Dengan kesepakatan yang sama mereka membuat dalih.MKA 169.5

    Begitulah keadaannya sekarang ini. Dalih-dalih yang didesakkan untuk menolak undangan ke pesta meliputi segenap alasan untuk menolak undangan Injil. Orang mengaku bahwa mereka tidak dapat membahayakan masa depan duniawi oleh memberikan perhatian kepada tuntutan Injil. Mereka menganggap kepentingan duniawi itu lebih berharga daripada perkara-perkara yang kekal. Berkat-berkat yang telah diterimanya dari Allah menjadi suatu perintang untuk memisahkan jiwa-jiwa mereka dari Khalik dan Penebus. Mereka tidak akan gusar dalam mengejar keduniawian dan mereka mengatakan kepada jurukabar yang menaruh kasihan, “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau’ 6Kis. 24:25; Orang lain mengemukakan kesulitan-kesulitan yang akan timbul dalam hubungan sosialnya jika mereka menuruti panggilan Allah. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak sanggup untuk memutuskan hubungan dengan keluarga dan kenalan mereka. Dengan demikian mereka membuktikan dirinya menjadi pelakon-pelakon yang diterangkan dalam perumpamaan ini. Tuan rumah pesta ini menganggap dalih-dalihnya yang dibuat-buat sebagai menunjukkan sifat remeh atas undangan-Nya itu.MKA 170.1

    Orang yang berkata, “Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang,” menggambarkan segolongan besar. Banyak orang yang mem-biarkan istri atau suaminya menghalangi mereka mendengarkan panggilan Allah. Sang suami berkata, “Aku tidak dapat mengikuti kewajiban imanku karena istriku menentangnya. Pengaruhnya akan sangat menyulitkan aku berbuat demikian.” Sang istri mendengar panggilan yang manis, “Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap,” dan ia menjawab, “Aku tidak dapat datang. Suamiku menolak undangan rahmat. Ia mengatakan bahwa urusannya menghalangi dia. Aku harus pergi bersama suamiku, dan oleh sebab itu aku tidak bisa datang.” Hati anak-anak menjadi terkesan. Mereka ingin datang. Tetapi mereka mengasihi ayah dan ibunya dan karena mereka tidak memperhatikan panggilan Injil, anakanak mengira bahwa mereka tidak diharapkan untuk datang. Mereka juga berkata, “Tolong maafkan aku.”MKA 170.2

    Semuanya menolak panggilan Juruselamat sebab mereka takut akan terjadi perpecahan dalam lingkungan keluarga. Mereka mengira bahwa dengan menolak untuk menaati Allah mereka menjamin kedamaian dan kemakmuran rumah tangga, tetapi ini adalah suatu penipuan. Orang yang menabur sifat mementingkan diri akan menuai sifat mementingkan diri. Dalam menolak kasih Kristus mereka menolak satu-satunya perkara yang dapat memberikan kemurnian serta keteguhan pada cinta manusia. Mereka tidak saja akan kehilangan surga, tetapi akan gagal menikmati kegembiraan sejati yang untuknya surga telah berkorban.MKA 170.3

    Dalam perumpamaan ini, penyelenggara pesta itu mengetahui bagai-mana undangannya diperlukan dan “murkalah tuan rumah itu dan ber-kata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.”MKA 171.1

    Tuan rumah beralih dari orang yang tidak mempedulikan undangan-nya yang megah, lalu mengundang segolongan orang yang lapar, yang tidak memiliki rumah dan tanah. Ia mengundang orang yang miskin dan lapar dan yang mau menerima kedermawanan hati yang telah disediakan. “Sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal,” kata Kristus, “akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 7 Mat. 21:31; Betapapun melarat makhluk manusia sehingga orang menghina dan menjauhkan diri dari padanya, mereka itu tidak begitu keji, begitu malang, bagi perhatian dan” kasih Allah. Kristus rindu orang-orang yang penuh beban, letih, dan tertindas datang kepada-Nya. Ia hendak mem-berikan kepada mereka terang dan kesukaan serta kedamaian yang tidak akan ditemukan di tempat lain. Orang-orang yang paling berdosa adalah sasaran kasih-Nya yang dalam dan sungguh-sungguh. Ia mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk membujuk mereka dengan lemah lembut, berusaha menarik mereka datang kepada-Nya.MKA 171.2

    Hamba yang membawa masuk orang miskin dan buta melaporkan kepada tuan rumahnya, “Apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksana-kan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.” Di sini Kristus menunjukkan kepada pekerjaan Injil di luar lingkungan orang Yahudi, di jalan dan lintasan dunia ini.MKA 171.3

    Dengan menaati perintah ini, Paulus dan Bamabas berkata kepada orang Yahudi, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bang-sa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak me-ngenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi. Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.” 8 Kis. 13:46-48;Pekabaran Injil yang diberikan oleh murid-murid Kristus adalah pemberitahuan dari hal kedatangan-Nya yang pertama ke dunia ini. Ia membawa kepada manusia kabar kesukaan mengenai keselamatan perantaraan iman dalam Dia. Yaitu menunjukkan lebih lanjut pada kedatangan-Nya yang kedua kali dalam kemuliaan untuk menebus umat-Nya dan ini menampilkan di hadapan manusia pengharapan, perantaraan iman dan penurutan, dengan membagikan warisan orang-orang kudus dalam terang. Pekabaran ini diberikan pada manusia sekarang ini dan pada saat ini digabungkan dengan pemberitaan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali yang sudah dekat itu. Tanda-tanda yang telah diberikan-Nya sendiri mengenai kedatangan-Nya telah dipenuhi dan melalui pengajaran firman Allah kita dapat mengetahui bahwa Tuhan sudah di muka pintu.MKA 171.4

    Yohanes dalam buku Wahyu menubuatkan pemberitaan dari peka-baran Injil sejenak sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. Ia melihat seorang malaikat terbang “di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum dan ia berseru dengan suara nyaring: Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya.” 9Why.l4:6,7;MKA 172.1

    Dalam nubuatan ini amaran mengenai pehukuman, dengan pekabaran yang berhubungan dengannya, diikuti dengan kedatangan Anak manusia di awang-awang. Pemberitaan mengenai pehukuman adalah suatu pemberitahuan tentang kedatangan Kristus yang kedua kali sudah dekat. Dan pekabaran ini disebut Injil yang kekal. Oleh sebab itu khotbah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, pemberitahuan tentang dekatnya masa itu, ditunjukkan menjadi suatu bagian yang penting dari Injil kebe-naran.MKA 172.2

    Alkitab mengatakan bahwa pada akhir zaman manusia akan larut dalam mengejar keduniawian, dalam kepelesiran dan untuk memperoleh uang. Mereka akan menjadi buta kepada kenyataan-kenyataan yang kekal. Kristus berkata, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, de-mikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab seba-gaimana mereka pada zaman sebelum Air Bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum Air Bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada keda-tangan Anak Manusia.” 10Mat. 24:37-39;MKA 172.3

    Demikianlah keadaannya sekarang ini. Manusia berlomba-lomba mencari keuntungan dan pemanjaan diri seolah-olah tidak ada Allah, tidak ada surga, tidak ada kehidupan di balik ini. Pada zaman Nuh amaran mengenai Air Bah disampaikan untuk menyadarkan manusia akan kejahatannya dan berseru kepada mereka untuk bertobat. Demikianlah pekabaran kedatangan Kristus yang segera dimaksudkan untuk memba-ngunkan manusia dari kesibukannya dalam perkara-perkara duniawi. Ia bermaksud untuk membangunkan mereka pada kesadaran mengenai kenyataan-kenyataan yang kekal, agar mereka mau mendengar undangan ke meja perjamuan Tuhan.MKA 173.1

    Undangan Injil harus disampaikan ke seluruh dunia,—”kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.” 11Why. 14:6: “Pekabaran terakhir dari amar-an dan pengasihan untuk menerangi seluruh dunia dengan kemuliaannya. Ia harus menjangkau semua golongan masyarakat, kaya dan miskin, tinggi dan rendah. “Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.”MKA 173.2

    Dunia ini tengah binasa karena kekurangan Injil kebenaran. Ada bala kelaparan akan firman Allah. Ada beberapa orang yang mengkhotbahkan firman itu tanpa dicampuradukkan dengan tradisi manusia. Meski manusia mempunyai Alkitab dalam tangannya, mereka tidak menerima berkat yang telah ditempatkan Allah bagi mereka itu. Tuhan memanggil kepada hamba-hamba-Nya untuk menyampaikan pekabaran-Nya kepada manusia. Firman dari kehidupan yang kekal harus disampaikan kepada orang yang tengah binasa dalam dosa-dosanya.MKA 173.3

    Dalam perintah untuk pergi ke semua jalan dan lintasan, Kristus me-nampilkan pekerjaan semua orang yang telah dipanggil-Nya untuk bekerja dalam nama-Nya. Seluruh dunia adalah ladang bagi para pekerja Kristus. Seluruh keluarga umat manusia melingkupi perhimpunan ini. Tuhan ingin agar firman rahmat-Nya disampaikan kepada setiap jiwa.MKA 173.4

    Sebagian besar hal ini harus dilaksanakan oleh pekerjaan pribadi. Ini adalah metode Kristus. Pekerjaan-Nya sebagian besar terdiri dari wawancara pribadi. Ia mempunyai perhatian yang setia kepada hadirin yang terdiri dari satu jiwa. Perantaraan satu jiwa itu pekabaran ini acapkali disebarluaskan kepada ribuan orang.MKA 173.5

    Janganlah kita menunggu jiwa-jiwa datang kepada kita; kita harus mencari mereka di mana mereka berada. Bilamana firman itu telah dikhot- bahkan di mimbar, pekerjaan baru saja dimulai. Banyak orang yang tidak akan terjangkau oleh pekabaran Injil kecuali pekabaran ini dibawa kepada mereka.MKA 173.6

    Undangan ke pesta mula-mula diberikan kepada bangsa Yahudi, bangsa yang telah dipanggil untuk berdiri sebagai guru-guru dan pemimpin-pemimpin di antara manusia, di tangan mereka gulungan-gulungan nubuatan itu menubuatkan kedatangan Kristus dan kepada siapa diserah-kan upacara-upacara simbolis yang membayangkan tugas-Nya. Kalau saja para imam serta bangsa itu mendengar panggilan, mereka akan ber-satu dengan para jurukabar Kristus dalam memberikan undangan Injil kepada dunia. Kebenaran dikirimkan kepada mereka agar mereka dapat memberikannya. Ketika mereka menolak panggilan itu, panggilan itu di-sampaikan kepada orang miskin, orang lumpuh, orang timpang dan orang buta. Pemungut cukai dan orang berdosa menerima undangan itu. Bilamana panggilan Injil itu disampaikan kepada bangsa-bangsa yang lain, ada rencana yang sama yang bekerja. Pekabaran terlebih dulu diberi-kan “di jalan,“—kepada orang yang mempunyai bagian yang aktif dalam pekerjaan dunia, kepada guru-guru dan pemimpin-pemimpin bangsa.MKA 174.1

    Hendaklah para juru kabar Tuhan mengingat hal ini. Kepada gembala domba, guru-guru yang diangkat Ilahi, pekabaran itu harus datang sebagai firman yang harus diperhatikan. Orang yang termasuk lingkungan masyarakat atas harus didekati dengan kasih sayang yang lembut dan de-ngan sifat persaudaraan. Para pedagang, yang mempunyai kedudukan tinggi, orang yang mempunyai kecakapan berkarya dan mempunyai wawasan ilmu, orang yang pandai, guru-guru Injil yang pikirannya belum dipanggil kepada kebenaran yang istimewa untuk zaman ini— merekalah harus terlebih dulu mendengar panggilan itu. Kepada mereka undangan itu harus disampaikan.MKA 174.2

    Ada suatu pekerjaan yang harus dilakukan bagi orang kaya. Mereka harus dibangunkan terhadap tanggung jawab mereka sebagai orang yang dipercayakan dengan karunia-karunia surga. Mereka perlu diingatkan bahwa mereka harus bertanggung jawab kepada Dia yang akan menghakimkan yang hidup dan yang mati. Orang kaya memerlukan peker-jaanmu dalam kasih dan takut akan Allah. Ia terlalu sering berharap dalam kekayaan dan tidak menyadari bahayanya. Mata pikirannya perlu ditarik kepada perkara-perkara yang tahan lama. Ia perlu mengakui kekuasaan kebajikan yang sejati, yang berkata, “Marilah kepada-Ku, se-mua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan ke-padamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenang-an. Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” 12Mat. 11:28-30;MKA 174.3

    Orang yang berdiri tinggi dalam dunia karena pendidikannya, keka-yaannya, atau panggilannya, jarang dihubungi secara pribadi sehubungan dengan kepentingan jiwanya. Banyak pekerja Kristen ragu-ragu untuk mendekati lapisan masyarakat ini. Tetapi ini tidak seharusnya begitu. Jika orang sedang tenggelam, kita tidak akan berdiri dan melihat dia binasa sebab dia adalah seorang pengacara, seorang pedagang, atau seorang hakim. Jika kita melihat orang cepat-cepat menuju ke tepi jurang kita tidak akan ragu-ragu untuk menahan dia, apa pun kedudukan atau panggilan-nya. Kita pun tidak perlu ragu-ragu untuk memberi amaran kepada manusia mengenai bahaya jiwa itu.MKA 175.1

    Tidak seorang pun boleh dilalaikan sebab pengabdiannya yang nyata kepada perkara-perkara duniawi. Banyak orang dalam kedudukan sosial yang tinggi hancur hatinya dan jemu akan kehampaan. Mereka rindu akan kesejahteraan yang tidak dimilikinya. Dalam tingkat masyarakat yang tertinggi ada orang yang lapar dan dahaga akan keselamatan. Banyak orang akan menerima pertolongan jika pekerja-pekerja Tuhan mau mendekati mereka secara perorangan, dengan tingkah laku yang manis, hati yang lemah lembut dengan kasih Kristus.MKA 175.2

    Keberhasilan dari pekabaran Injil tidak bergantung atas pembicaraan-pembicaraan yang teratur, kesaksian-kesaksian yang fasih, atau bantahan-bantahan yang tangkas. Ia bergantung atas kesederhanaan pekabaran itu dan penyesuaiannya kepada jiwa-jiwa yang lapar akan roti hidup. Ribuan orang dapat dicapai dengan cara yang paling sederhana dan bersahaja. Orang yang paling pandai, orang yang dipandang dunia sebagai lelaki dan perempuan yang bertalenta, seringkali disegarkan oleh kata-kata sederhana dari orang yang mengasihi Allah dan yang dapat berbicara tentang kasih itu dengan biasa seperti orang dunia berbicara tentang perkara-perkara yang paling menarik perhatiannya.MKA 175.3

    Sering kata-kata yang disediakan dan dipelajari dengan baik mempu-nyai pengaruh yang kecil. Tetapi tutur kata yang benar, jujur dari seorang putra atau putri Allah, yang diucapkan dengan kesederhanaan biasa mempunyai kuasa untuk membuka pintu kepada hati yang sejak lama telah ditutup terhadap Kristus dan kasih-Nya.MKA 175.4

    Hendaklah pekerja bagi Kristus mengingat agar dia tidak bekerja dengan kekuatannya sendiri. Hendaklah dia memegang takhta Allah dengan iman dalam kuasa-Nya untuk menyelamatkan. Hendaklah dia bergumul dengan Allah dalam doa dan kemudian bekerja dengan segala kecakapan yang telah diberikan Allah kepadanya. Roh Kudus disediakan untuk menguatkannya. Malaikat-malaikat yang bekerja akan berada di sisinya untuk memberi kesan kepada hati manusia. Jika pemimpin dan guru-guru di Yerusalem telah menerima kebenaran yang dibawa Kristus, maka kota itu akan menjadi suatu pusat misionaris. Israel yang murtad akan ditobatkan. Suatu pasukan besar akan dihimpunkan bagi Tuhan. Dan betapa cepatnya mereka dapat membawakan Injil ke seluruh bagian dunia ini. Oleh sebab itu sekarang, jika orang-orang yang berpengaruh dan yang bertalenta dapat ditarik kepada Kristus, maka melalui mereka pekerjaan yang besar dapat dilaksanakan dalam mengangkat orang yang jatuh, mengumpulkan orang yang terbuang dan menyebarkan kabar selamat jauh dan luas. Dengan segera undangan dapat disampaikan dan tamu-tamu bisa dikumpulkan di meja perjamuan Tuhan.MKA 176.1

    Tetapi janganlah kita hanya memikirkan orang-orang besar dan yang pandai, lalu melalaikan tingkat masyarakat miskin. Kristus mengajarkan pada juru kabar-Nya supaya pergi juga ke jalan-jalan dan lintasan-lintasan, kepada orang miskin dan hina di dunia ini. Dalam istana dan lorong-lorong dari kota-kota yang besar, di jalan simpang yang sepi dari desa, terdapat keluarga-keluarga dan perorangan—barangkali orang asing di negeri yang asing—yang tidak mempunyai hubungan dengan jemaat dan yang, dalam kesunyiannya, merasa bahwa Allah telah melupakan mereka itu. Mereka tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan supaya dapat diselamatkan. Banyak orang yang tenggelam dalam dosa. Banyak orang berada dalam kesedihan. Mereka tertekan oleh penderitaan, kemiskinan, tidak percaya, tawar hati. Segala macam penyakit menimpa mereka, baik dalam tubuh maupun dalam jiwa. Mereka ingin mencari tempat yang teduh bagi kesusahan-kesusahan mereka dan Setan mencobai mereka untuk mencarinya dalam hawa nafsu dan kepelesiran yang membawa kehancuran dan kematian. Ia memberikan kepada mereka buah-buah Sodom, yang akan menjadi ampas-ampas pada bibirnya. Mereka menggunakan uang mereka kepada perkara yang bukan roti dan pekerjaan mereka untuk perkara yang tidak memuaskannya.MKA 176.2

    Dalam diri orang-orang yang sengsara ini kita harus melihat kepada siapa Kristus datang untuk membawakan keselamatan. Undangan-Nya kepada mereka adalah, “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air dan hai orang yang tidak mempunyai uang marilah! Teri-malah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah juga anggur dan susu tanpa bayaran!... Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku, dengarkanlah maka kamu akan hidup!” 13Yes. 55:1-3;MKA 176.3

    Allah telah memberikan perintah yang istimewa bahwa kita harus memperhatikan orang asing, orang buangan dan jiwa-jiwa yang patut dikasihani yang lemah dalam akhlak. Banyak orang yang kelihatan sama sekali tidak peduli kepada perkara-perkara rohani tetapi dalam hatinya merindukan perhentian dan ketenteraman. Walau mereka telah tenggelam sampai ke dasar kedalaman dosa, masih ada kemungkinan untuk menyelamatkan mereka.MKA 177.1

    Hamba-hamba Kristus harus mengikuti teladan-Nya. Bila ia mengun-jungi satu tempat ke tempat lain, Ia menghibur orang sengsara dan me-nyembuhkan orang sakit. Kemudian ia menempatkan di hadapan mereka kebenaran-kebenaran yang besar mengenai kerajaan-Nya. Inilah pekerja-an para pengikut-Nya. Manakala engkau meringankan penderitaan tubuh, engkau akan menemukan cara-cara untuk melayani keperluan jiwa itu. Engkau dapat menunjuk kepada Juruselamat yang ditinggikan dan menceritakan dari hal kasih Tabib Besar, yang mempunyai kuasa untuk menyembuhkan.MKA 177.2

    Beritahukan kepada orang-orang yang tawar hati yang telah tersesat bahwa mereka tidak perlu putus asa. Meskipun mereka telah berbuat kesalahan, dan belum membangun tabiat yang benar, Allah mempunyai kesukaan untuk memulihkan mereka, bahkan kesukaan akan keselamatanNya. Ia senang menerima masalah yang kelihatan tidak berpengharapan, yang dari dalam mereka Setan bekerja, lalu menjadikan mereka sasaran rahmat-Nya. Ia suka melepaskan mereka dari murka yang akan datang kepada orang yang tidak menurut. Beritahukan kepada mereka adanya kesembuhan, penyucian bagi setiap jiwa. Bagi mereka ada tempat yang tersedia di meja perjajnuan Tuhan. Ia menunggu untuk menerima mereka dengan tangan yang terbuka.MKA 177.3

    Orang yang pergi ke jalan dan lintasan akan menemukan orang-orang yang amat jauh perbedaan karakternya, yang dilayani. Ada orang yang hidup sampai pada puncak terang yang dimilikinya dan melayani Allah dengan cara yang terbaik yang diketahuinya. Tetapi mereka menyadari bahwa ada pekerjaan yang besar yang harus dilaksanakan bagi diri mere- ka sendiri dan bagi orang yang ada di sekelilingnya. Mereka merindukan pengetahuan yang lebih banyak tentang Allah, namun mereka baru saja mulai melihat kerlipan dari terang yang lebih besar. Mereka berdoa dengan air mata agar Allah mengirimkan berkat bagi mereka yang oleh iman dapat dilihatnya di kejauhan. Di tengah-tengah kejahatan kota-kota besar banyak dari antara jiwa-jiwa ini harus ditemukan. Banyak di antara mereka berada dalam suasana yang sangat bersahaja dan karenanya mereka tidak diperhatikan dunia. Ada banyak dari antara mereka yang tidak diketahui oleh para pendeta dan jemaat. Tetapi di tempat yang hina dan sengsara mereka adalah saksi-saksi Tuhan. Mereka mungkin mempu-nyai sedikit terang dan beberapa kesempatan untuk latihan kehidupan beragama; tetapi di tengah-tengah ketelanjangan, kelaparan dan dingin mereka berusaha untuk bekerja bagi orang lain. Hendaklah penatalayan rahmat Allah yang limpah mencari jiwa-jiwa ini, melawat rumah-rumah mereka dan melalui kuasa Roh Kudus bekerja untuk keperluan mereka. Pelajarilah Kitab Suci bersama-sama mereka dan berdoa dengan mereka dengan kesederhanaan yang diilhami Roh Kudus. Kristus akan memberikan hamba-hamba-Nya suatu pekabaran yang akan menjadi seperti roti dari surga kepada jiwa itu. Berkat yang indah itu akan dibawa dari hati ke hati, dari keluarga kepada keluarga.MKA 177.4

    Perintah yang diberikan dalam perumpamaan itu, untuk “memaksa orang,” acapkali disalahtafsirkan. Ia dianggap mengajar dengan memaksa orang untuk menerima Injil itu. Tetapi hal itu menunjukkan betapa mendesaknya undangan itu dan kemantapan bujukan yang dipersem-bahkan. Injil tidak pernah menggunakan paksaan untuk membawa orang kepada Kristus. Pekabarannya adalah, “Ayo, hai semua orang yang haus marilah dan minumlah air.” “Roh dan pengantin perempuan itu berkata, “Marilah... dan barangsiapa yang mau hendaklah ia mengambil air kehi-dupan dengan cuma-cuma.’” 14Yes. 55:1; Why. 22:17; Kuasa kasih dan rahmat Allah menarik kita untuk datang.MKA 178.1

    Juruselamat berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama dengan Aku.” 15Why. 3:20; Ia tidak ditolak dengan ejekan atau ditolak dengan ancaman, tetapi terus-menerus mencari orang yang tersesat, dengan berkata, “Masakan Aku membiarkan engkau?” 16Hos. 11:8; Meski kasih-Nya ditolak oleh hati yang keras, Ia kembali memohon dengan permohonan yang lebih mendesak, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok.” Kuasa kemenangan kasih-Nya memaksa jiwa-jiwa itu supaya datang. Dan kepada Kristus mereka berkata, “kemurahan-Mu membuat aku besar.” 17Mzm. 18:3MKA 178.2

    Kristus akan memberikan kepada para jurukabar-Nya undangan kasih yang sama dengan yang dipunyai-Nya dalam mencari orang yang tersesat. Kita tidak sekadar berkata, “Marilah”. Ada orang yang mendengar panggilan itu, tetapi telinga mereka terlalu tuli untuk menerima maknanya. Mata mereka terlalu buta untuk melihat sesuatu yang baik yang tersedia bagi mereka. Banyak orang menyadari kemerosotannya. Katanya, saya tidak layak untuk ditolong, biarkan aku sendiri. Tetapi para pekerja tidak boleh berhenti. Dengan kasih yang lemah lembut, peganglah orang yang putus asa dan yang tidak berdaya. Berikanlah keberanian kepada mereka, pengharapanmu, kekuatanmu. Dengan keramahan ajaklah mereka datang. “Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang raguragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api.” 18Yud. 22, 23;MKA 179.1

    Jika hamba-hamba Allah mau berjalan dengan Dia dalam iman, Ia akan memberikan kuasa kepada pekabaran yang disampaikan mereka. Mereka akan diberi kesanggupan untuk menyatakan kasih-Nya dan bahayanya bila menolak rahmat Allah, sehingga orang akan tertarik untuk menerima Injil. Kristus akan mengadakan mukjizat-mukjizat kalau saja manusia mau melakukan bagiannya yang diberikan Allah dalam hati manusia sekarang suatu perubahan besar akan terjadi seperti belum pernah terjadi pada generasi-generasi yang silam. John Bunyan ditebus dari kenajisan dan pesta pora, John Newton dari masalah perbudakan, untuk memberitakan Juruselamat yang ditinggikan. Seorang Bunyan dan Newton mungkin ditebus dari antara banyak orang sekarang ini. Perantaraan tenaga-tenaga manusia yang bekerja sama dengan Ilahi, banyak orang yang terbuang akan ditarik, dan dalam pengembaliannya akan berusaha untuk memulihkan peta Allah dalam manusia. Ada orang yang memiliki sedikit kesempatan, yang telah berjalan dalam jalan yang salah sebab mereka tidak mengetahui jalan yang lebih baik lagi, yang kepadanya sinar terang akan memancar. Seperti sabda Kristus datang kepada Zakheus, “Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu,“ 19Luk. 19:5; agar sabda itu datang kepadanya; dan orang yang dianggap akan menjadi orang berdosa yang keras kepala ternyata mempunyai hati yang lembut seperti seorang anak sebab Kristus telah memperhatikan mereka.MKA 179.2

    Banyak orang akan datang dari kesalahan dan dosa yang paling besar dan akan mengambil tempat orang lain yang telah mendapat kesempatan, tetapi tidak menggunakannya. Mereka akan terhitung sebagai yang dipilih Allah, terpilih, berharga dan bila Kristus akan datang dalam kerajaan- Nya, mereka akan berdiri di sisi takhta-Nya.MKA 179.3

    Tetapi “jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman.” 20Ibr. 12:25; Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun dari orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” Mereka telah menolak undangan itu dan tidak seorang pun dari antara mereka akan diundang lagi. Oleh menolak Kristus, orang Yahudi mengeraskan hatinya dan menyerahkan dirinya ke dalam kuasa Setan, sehingga mustahil bagi mereka menerima rahmatNya. Demikianlah pula sekarang ini. Bila kasih Allah tidak diterima dan tidak menjadi asas yang hidup, untuk melembutkan dan menaklukkan jiwa itu, kita sama sekali hilang. Tuhan tidak dapat memberikan bukti yang lebih besar dari kasih-Nya dari apa yang telah diberikan-Nya. Jika kasih Yesus tidak menaklukkan hati, tidak ada jalan yang bisa dilalui untuk menjangkau kita.MKA 180.1

    Setiap kali engkau menolak untuk mendengar pekabaran pengasihan, engkau semakin menguatkan diri dalam hal tidak percaya. Setiap kali eng-kau gagal untuk membuka pintu hatimu kepada Kristus, makin lama semakin tidak rela untuk mendengar suara-Nya yang berbicara. Engkau mengurangi kesempatanmu untuk menyambut seruan pengasihan yang terakhir. Janganlah tertulis mengenai engkau, seperti mengenai Israel kuno, “Efraim bersekutu dengan berhala-berhala, biarkanlah dia.” 21Hos. 4:17; Janganlah Kristus meratapimu seperti Ia meratapi Kota Yerusalem, dengan kata-kata, “Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anak, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.” 22Luk. 13:34,35.MKA 180.2

    Kita hidup dalam suatu masa di mana pekabaran pengasihan yang terakhir, undangan yang terakhir, terdengar kepada anak-anak manusia. Perintah, Pergilah ke semua jalan dan lintasan,” sedang mencapai kegenapannya yang terakhir. Kepada setiap jiwa undangan Kristus akan di-berikan. Juru kabar itu berkata, “Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.” Malaikat-malaikat sorga masih tetap bekerja sama dengan tenaga manusia. Roh Kudus mempersembahkan setiap bujukan untuk menarik engkau supaya datang. Kristus menunggu beberapa tanda yang akan menjadi tanda untuk membuka pintu hatimu supaya Dia masuk. Malai-kat-malaikat menunggu untuk membawa kabar ke surga bahwa seorang berdosa yang tersesat lainnya telah ditemukan. Penghuni surga menunggu, siap sedia untuk memetik kecapinya dan menyanyikan sebuah lagu kesukaan bahwa satu jiwa yang lain telah menerima undangan ke pesta Injil.MKA 180.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents