Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kejadian 2: 25: Pakaian Terang dan Kemuliaan

    Ellen White menggambarkan Adam dan Hawa ketika mereka diciptakan dengan mengenakan “pakaian terang kemuliaan.” 13White, Patriarchs and Prophets, 45. Apakah wawasan ini hanya ada dalam tulisan Ellen White, atau sudah tersirat dalam Alkitab? Dalam Kejadian 2: 25 Musa menggambarkan Adam dan Hawa saat penciptaan sebagai “telanjang”. Kata untuk “telanjang” dalam ayat ini adalah ‘arom, yang di tempat lain dalam Alkitab sering merujuk pada seseorang yang tidak berpakaian lengkap atau tidak berpakaian dengan cara yang normal. 14Misalnya, dalam 1 Samuel 19: 24 istilah “digunakan seseorang, setelah melepas mantelnya, hanya dibalut jubahnya” (Wilhelm Gesenius, Gesenius’ Hebrew and Chaldee Lexicon to the Old Testament Scriptures, trans. Samuel P. Tregelles, ed. 1857 [Grand Rapids: Eerdmans, 1949], 653). Sekali lagi, dalam Yesaya 20: 2, rujukannya adalah pada seseorang yang “hanya mengenakan aq saja” (KBL, 735; bdk. Yoh. 21: 7). Perikopperikop lain menggunakan istilah ini dalam arti “berpakaian kasar, berpakaian buruk” (Ayb. 22: 6; 24: 7, 10; Yes. 58: 7; Gesenius, 653). The Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testamen (HALOT) (Leiden: Brill, 1994—2001), 883, mengidentifikasi banyak bagian Perjanjian Lama di mana ‘arom menunjukkan “berpakaian tipis” (Yes. 20: 2, 4; 58: 7; Mi. 1: 8; Ayb. 22: 6; 24: 6, 7, 10) dan satu perikop di mana istilah ini menunjuk pada manusia yang telanjang (Amos 2: 16). Kejadian 2: 25 tidak secara eksplisit menunjukkan dengan cara apa Adam dan Hawa tidak memiliki pakaian dalam arti normal (“normal” dari perspektif pasca-kejatuhan).KN 189.1

    Tetapi perincian lebih lanjut semacam itu dapat disimpulkan dari kisah pen-ciptaan besar lainnya dalam Alkitab: Mazmur 104. Mazmur ini bergerak melalui tujuh hari penciptaan dalam urutan yang sama persis seperti dalam Kejadian 1, kecuali bahwa ia mengisi banyak detail yang tidak disebutkan dalam Kejadian 1. 15Richard M. Davidson, “Creation in the Psalms: Psalm 104,” dalam He Spoke and It Was: Divine Creation in the Old Testament, ed. Gerald A. Klingbeil (Nampa, Idaho: Pacific Press®, 2015), 85-105. Bdk. Disertasi Jacques Doukhan yang diterbitkan The Literary Structure of the Genesis Creation Story, , Andrews University Seminary Doctoral Dissertation Series, vol. 5 (Berrien Springs, Mich.: Andrews University Press, 1978), 81—88, yang menunjukkan bagaimana Mazmur 104 mengikuti urutan yang persis sama dengan kisah penciptaan di buku Kejadian, dan yang menganalisis paralel-paralel poin-demi-poin antara kedua bagian. Mazmur 104 memberikan deskripsi puitis tentang karya kreatif Allah, dan juga memberikan setidaknya satu indikasi dari penampilan-Nya, atau lebih tepatnya, “pakaian”-nya. Perhatikan ayat 1 dan 2, yang sejajar dengan penciptaan cahaya dalam Kejadian 1: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Aliahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain.” Jika Tuhan digambarkan berpakaian terang kemuliaan saat penciptaan, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia pertama, yang diciptakan dalam gambar dan keserupaan dengan Allah baik dalam penampilan luar maupun karakter (seperti dibahas di atas), adalah berpakaian yang sama. Mereka tidak berpakaian dengan “cara normal” dari perspektif pasca-kejatuhan, tetapi mereka agak berpakaian seperti Dia yang gambar/rupa mereka dibuat. Deskripsi Ellen White pakaian Adam dan Hawa sebelum kejatuhan karena itu dapat secara logis dideduksi dari Alkitab data saja, ketika seseorang memeriksa terminologi bahasa Ibrani untuk ketelanjangan dan hubungan antarteks antara narasi penciptaan Kejadian dan Mazmur 104.KN 189.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents