Teladan Kita Satu-satunja

Saja melihat bahwa banjak orang mengukur dirinja diantara mereka bersama, serta membandingkan hidupnja dengan hidup orang-orang lain. Inilah tidak sepatutnja. Tiada suatu orang melainkan al-Maseh diberikan kepada kita sebagai teladan. Ialah Teladan kita jang benar, dan masing-masing kita harus melebihi satu sama lain dalam meniru Dia. Adalah kita pengerdja-pengerdja bersama dengan al-Maseh, atau pengerdja-pengerdja bersama dengan musuh. Kita boleh mengumpulkan dengan al-Maseh atau mentjerai-beraikan. Kita adalah orang-orang Kristen jang berpendirian teguh dan sungguh, atau tidak semata-mata. Al-Maseh berkata: “Hai djikalau kiranja sedjuk engkau atau panas! Tetapi sebab engkau suam, bukan sedjuk, bukan panas, maka engkau akan Kuludahkan dari dalam mulutKu.” Wahju 3 : 15, 16.PN 26.1

Saja melihat bahwa sebahagian orang masih belum mengetahui arti penjangkalan diri atau pengorbanan, ataupun apakah jang dinamai menanggung sengsara oleh karena kebenaran. Tetapi seorang pun tidak akan masuk sorga dengan tiada mengadakan sesuatu pengorbanan. Roh penjangkalan diri dan pengorbanan harus dipeliharakan dalam hati. Sebahagian orang belum mengorbankan dirinja, tubuhnja, pada mezbah Allah. Mereka memandjakan diri dalam perangai pemarah dan tjerewet, memuaskan nafsu makannja, serta mengurus keperluan dirinja sendiri, dengan tidak memperdulikan pekerdjaan Allah. Orang-orang jang suka mengadakan sesuatu pengorbanan untuk hidup jang kekal, akan memperolehnja; dan hal itupun lajak untuk penanggungan sengsara itu, patut untuk hal menjalibkan diri itu, dan pantas untuk pengorbanan segala berhala itu. Kelimpahan kemuliaan jang kekal itu meliputi semuanja dan mendjadikan gelap segala kesenangan dunia.PN 26.2

* * * * *