Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 39—Pertjeraian Dari Dunia

    Kita diperintahkan supaja baik kita makan atau minum, baik barang suatu perbuatan kita, hendaklah kita membuat sekalian itu akan kemuliaan Allah. Berapa orangkah jang telah bertindak atas azas dengan perasaan hatinja gantinja bertindak dengan dorongan hati, serta menurut bunji perintah ini? Berapa orangkah diantara orang-orang muda jang pertjaja di ------------telah mem-bikin Allah sebagai pengharapan dan bahagian miliknja, serta berusaha dengan sungguh-sungguh hendak mengetahui dan membuat kehendakNja? Adalah banjak orang jang mendjadi hamba-hamba Allah hanja dalam nama sahadja, tetapi bukan demikian halnja dalam perbuatan.PN 190.1

    Dimana azas agama jang berkuasa, maka bahaja membuat segala kesalahan besar itupun tipisiah adanja; karena kekikiran jang selalu membutakan dan menipu, adalah mendjadi nomor dua. Keinginan jang ichlas hendak berbuat baik kepada orang-orang lain ada begitu meradja-lela sehingga diri mendjadi dilupakan. Mempunjai azas-azas agama adalah suatu harta-benda jang tak ternilai harganja. Adalah jaitu pengaruh jang paling sutji, paling tinggi, dan paling mulia jang dapat dimiliki oleh manusia jang fana. Orang-orang jang demikian mempunjai suatu djangkar. Tiap-tiap perbuatan ditimbang dengan masak-masak, agar supaja akibatnja djangan mendatangkan bentjana kepada orang lain dan mendjauhkan mereka itu daripada al-Maseh. Pertanjaan jang selalu timbul dalam pikiran jaitu: Ja Tuhan, bagaimanakah saja dapat berbakti dengan sebaik-baiknja pada Tuhan, serta memuliakan nama Tuhan dalam dunia ini? Bagaimanakah saja harus mendjalankan hidupku agar supaja nama Tuhan dipermuliakan dalam dunia ini, serta memimpin orang-orang lain supaja tjinta, berbakti, serta menghormati Tuhan? Biarkanlah saja selalu ingin dan membuat kehendakMu. Biarlah kiranja segala perkataan dan teladan Penebusku mendjadi terang dan kekuatan hatiku. Sementara saja mengikut dan berharap kepadaNja, Dia tidak akan membiarkan saja binasa. Dialah jang akan mendjadi makota kepudjian saja.PN 190.2

    Kalau kita salah ambil hikmat manusia ganti hikmat Allah maka kita disesatkan oleh kebodohan hikmat manusia. Disinilah bahaja jang besar bagi banjak orang di Mereka tidak mempunjai sesuatu pengalaman bagi dirinja sendiri. Mereka tidak biasa memikirkan dengan doa untuk dirinja sendiri, dengan pertimbangan jang tidak degil dan berat sebelah, segala soal dan halichwal jang baru dan jang selalu ada kemungkinan akan timbul. Mereka menunggu dan melihat apa jang dipikir oleh orang-orang lain. Kalau pertimbangan orang-orang itu bertentangan, maka itu sadjalah jang perlu untuk mejakinkan mereka itu bahwa soal jangPN 190.3

    1868, djilid 2, muka 129 — 133. sedang dipertimbangkan itu tidak ada artinja suatu apapun. Meskipun golongan ini besar, tidaklah hal itu mengobahkan kenjataan bahwa mereka tidak berpengalaman dan lemah otak oleh karena penjerahan jang sudah lama kepada musuh, dan akan selalu lemah seperti kanak-kanak, berdjalan oleh terang orang-orang lain, hidup alas segala pengalaman orang-orang lain, merasa seperti orangorang lain merasa, dan bertindak seperti orang-orang lain bertindak. Mereka bertindak seolah-olah mereka itu tidak mempunjai pembawaan diri sendiri. Kenjataan mereka itu adalah disembunjikan dalam orang-orang lain; adalah mereka itu hanja bajangbajang dari orang-orang lain jang dipikirnja benar.PN 190.4

    Ketjuali mereka itu insjaf akan tabiatnja jang tidak tetap itu serta berusaha membetulkan hal itu, mereka semua akan tidak mendapat hidup jang kekal; mereka tidak akan sanggup menghadapi segala bahaja achir zaman. Pada mereka tidak akan ada semangat untuk melawan si djahat, karena tidak akan diketahuinja bahwa itulah dia. Sesuatu orang lain harus selamanja ada pada sisinja untuk memberitahukan apakah seorang musuh atau seorang sahabat sedang menghampiri. Mereka itu tidak bersifat rohani, maka perkara-perkara rohani pun tidaklah dilihatnja. Mereka tidaklah bidjaksana dalam segala perkara jang berhubungan dengan keradjaan Allah. Baik orang muda baikpun orang tua tidaklah dapat dima’afkan daripada mengharap kepada orang lain supaja mempunjai pengalaman bagi mereka. Kata malaikat itu: “Kutuklah orang jang harap pada manusia dan jang menaruh daging akan lengannja”. Suatu persandaran jang mulia kepada diri sendiri adalah perlu dalam hidupnja seorang Kristen dan peperangannja.PN 191.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents