Fasal 50—Kenapa Allah Menempelak Umatnja Sendiri

Orang-orang Seventh-day Adventist, terlebih daripada orangorang lain dalam dunia, haruslah mendjadi teladan peribadatan, sutji hatinja dan perkataannja. Saja tjeritakan dihadapan — bahwa umat jang telah dipilih Allah sebagai milik pilihanNja dituntut supaja tinggi, halus, sutji, jaitu orang-orang jang turut ambil bahagian dalam tabiat ilahi, setelah sudah lari berlepas diri daripada kebinasaan jang dalam dunia ini oleh segala keinginan. Kalau kiranja mereka jang mengadakan pengakuan jang begitu tinggi memandjakan diri dalam dosa dan kedjahatan, maka dosanja itu akan amat besar adanja Tuhan menempelak dosa-’dosa seorang, agar supaja orang-orang lain boleh mendapat amaran dan takut.PN 247.1

Segala amaran dan teguran tidaklah diberikan kepada orangorang jang bersalah diantara kaum Seventh-day Adventist karena kehidupan mereka itu ada lebih patut ditjela daripada kehidupan orang-orang jang mengaku dirinja Kristen dalam geredja-geredja. lain, dan bukan pula karena teladan atau perbuatan mereka itu lebih djahat daripada orang-orang Adventist jang tidak mau ta’luk kepada segala tuntutan hukum Allah, melainkan karena pada mereka itu ada banjak terang, dan oleh pengakuannja mereka telah mengambil kedudukan sebagai umat pilihan Tuhan jang istimewa, jang mempunjai hukum Allah dituliskan dalam hatinja. Mereka menjatakan kesetiaannja kepada Allah jang disorga oleh menurut hukum-hukum pemerintahanNja. Adalah mereka itu wakil-wakil Tuhan dalam dunia. Sesuatu dosa jang ada pada mereka itu mentjeraikan mereka daripada Allah, dan dalam suatu tjara jang istimewa pula, mereka menghinakan namaNja oleh memberikan sebab kepada musuh-musuh hukumNja jang sutji itu untuk mentjela hal Tuhan dan umatNja, jang telah disebutNja “suatu bangsa pilihan dan perhimpunan imam keradjaan dan umat jang sutji dan suatu kaum akan milikNja,” (1 Petrus 2:9), agar supaja dikabarkan olehnja segala kebadjikan Tuhan jang memanggil mereka keluar dari dalam gelap akan masuk kepada terangNja jang adjaib itu.PN 247.2

Orang-orang jang berlawanan dengan hukum Tuhan Hua, jang menganggap itu sebagai suatu rahmat untuk berbitjara, menulis, dan berbuat perkara-perkara jang paling keras dan kedji untuk menundjukkan kebentjian mereka terhadap hukum itu, boleh mengaku tjinta kepada Allah dengan begitu rupa, dan rupanja pun beroleh hasrat jang besar dalam agama, seperti dibuat oleh kepalakepala imam dan tua-tua bangsa Jahudi; tetapi, pada hari maha besar Tuhan, “Terlalu ringan” akan disebut tentang mereka itu oleh Radja sorga. “Daripada toratlah terbit pengetahuan akan hal dosa.” Rum 3.20. Katja jang akan menundjukkan kepada merekaPN 247.3

1870, djilid 2, muka 451—453 (Satu Seruan Kepada Sidang). segala tjatjat dalam tabiatnja, dibentji dengan sangat oleh mereka itu, karena ditundjukkannja segala dosa-dosa mereka itu. Orangorang Adventist jang terkemuka, jang telah menolak terang itu, dipenuhi dengan semangat jang bernjala-njala melawan hukum Allah jang sutji, sama seperti bangsa Jahudi dahulukala terhadap Anak Allah Adalah mereka itu dalam suatu kesesatan jang dahsjat, menipu orang-orang lain dan dirinja sendiri pun tertipu. Mereka tidak mau datang kepada terang, kalau-kalau segala perbuatannja ditegur. Orang-orang jang demikian tidak dapat diadjar. Tetapi Tuhan menegur dan memperbaiki orang-orang jang mengaku memeliharakan hukumNja. Dia menundjukkan dosa-dosa mereka itu dan membukakan kedjahatannja karena inginlah Dia hendak mentjeraikan segala dosa dan kedjahatan daripadanja, agar supaja mereka menjempurnakan kesutjian oleh karena takut kepadaNja dan bersedia hendak mati dalam Tuhan atau hendak diangkat kedalam sorga. Allah mentjela, menempelak, dan memperbaiki mereka, agar supaja mereka dihaluskan, disutjikan, ditinggikan, dan achirnja diangkat keatas tachtaNja Sendiri.PN 247.4

* * * * *