Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 31—Karunia-Karunia Roh Jang Palsu.

    Suatu roh ke-fanatik-an telah memerintahkan satu golongan pemelihara hari Sabat disana (bahagian Timur Amerika Serikat); mereka baru sadja mengirup sedikit pada pantjaran kebenaran dan belum kenal akan roh pekabaran malaikat jang ketiga. Suatu pun tidak dapat diperbuat bagi golongan ini sampai segala pemandangannja jang fanatik itu dibetulkan....PN 150.1

    Sebahagian dari antara orang-orang tersebut mempunjai atjara jang mereka sebut karunia dan berkata bahwa Tuhan telah menempatkan karunia-karunia tersebut dalam sidang. Mereka beroleh sematjam rapik jang tidak ada artinja, dan ini disebut oleh mereka sebagai bahasa jang tidak dikenal, jaitu jang tidak diketahui oleh manusia melainkan oleh Tuhan sadja dan penduduk sorga. Karunia jang seperti itu adalah karangan laki-laki dan perempuan, jang dibantu oleh penipu jang besar itu. Hal fanatik, kegentaran palsu, pertjakapan bahasa palsu, serta atjara jang ribut-ribut telah dianggap sebagai karunia jang ditempatkan Allah dalam sidang. Sebahagian orang telah tertipu disini. Buah-buah segala perkara itu belum pernah baik adanja. “Daripada peri buahbuahnja kamu kelak mengetahui akan dia.” Matius 7 : 16. Hal jang fanatik dan suara ribut.ribut telah dianggap sebagai bukti-bukti pertjaja jang luar biasa.PN 150.2

    Sebahagian orang tidak merasa puas dengan suatu perkumpulan kalau mereka tidak mendapat satu waktu jang ribut-ribut dan gembira. Mereka berusaha kedjurusan ini serta bangkitkan suatu perasaan kegembiraan. Tetapi. pengaruh perkumpulan jang demikian itu tidaklah mendatangkan faedah. Kalau perasaan kesenangan jang sekedjap itu sudah lalu, mereka terbenam lebih dalam daripada sebelum kumpulan diadakan, karena kesukaan mereka itu bukannja datang dari pantjaran jang benar. Kumpulankumpulan jang paling berfaedah untuk kemadjuan kerohanian adalah kumpulan-kumpulan jang didjalankan dengan tekun dan penjelidikan hati; masing-masing ingin hendak mengenal diri sen. diri, dan dengan tekun, serta dalam kerendahan hati jang sungguh, berusaha hendak mengenal al-Maseh.........PN 150.3

    Adalah banjak djiwa jang tidak tenteram, jang tidak mau ta’luk kepada disiplin sistim, dan peraturan. Dipikirnja bahwa kebebasan mereka akan dikurangkan kalau kiranja mereka terpaksa menjebelahkan pertimbangannja sendiri dan ta’luk kepada pertimbangan orang-orang jang telah berpengalaman. Pekerdjaan Tuhan tidak akan madju ketjuali ada semangat penurutan kepa. da peraturan dan buangkan semangat ke-fanatik-an jang tidak tenteram dan tidak berperaturan dari perkumpulan2 mereka. Segala kesan dan perasaan bukanlah bukti jang pasti bahwa se-PN 150.4

    1863, djilid 1, muka 411 — 420. orang ada dipimpin oleh Tuhan. Setan pun, kalau tidak diketahui, akan memberikan perasaan dan kesan. Hal jang demikian itu bukanlah pedoman jang selamat.PN 150.5

    Semua orang haruslah memperoleh pengetahuan jang benar tentang segala bukti pertjaja kita, dan peladjaran kita jang besar haruslah mengetahui bagaimana kita dapat menghiasi pengakuan pertjaja dan menghasilkan buah-buah kepada kemuliaan Allah. Seorang pun tidak boleh mengambil suatu haluan jang mendjadikan mereka itu mendjemukan kepada orang-orang jang tidak pertjaja. Kita harus sutji, tulus, dan mulia dalam pertjakapan, dan tidak bertjatjat dalam hidup. Suatu roh bersenda-gurau, berdjena. ka, dan tidak tenteram haruslah ditjelakan. Bukanlah bukti karunia Allah dalam hati orang-orang oleh kepintarannja berkatakata dan minta doa dalam perkumpulan, tetapi kemudian mengambil sikap jang kasar dan lalai dalam pertjakapan dan perbuatan setelah habis kumpulan. Orang jang demikian adalah wakil-wakil jang tjelaka betul dari pertjaja kita; orang-orang jang demikian itu hanja mendatangkan malu kepada pekerdjaan Tuhan.PN 151.1

    Ada terdapat pertjampuran pemandangan jang aneh diantara orang-orang jang mengaku dirinja pemelihara hari Sabat di Sebahagian tidak bersetudju dengan badan sidang, dan sementara mereka tetap menduduki pangkat jang dipegangnja sekarang ini, adalah mereka itu kelak terbuka kepada pentjobaan Setan dan mereka pun akan dipengaruhi oleh roh ke-fanatik-an serta kesalahan. Sebahagian mempunjai pemandangan jang bukan-bukan hal mana ada membutakan mata mereka itu kepada soal-soal kebe-* naran jang penting dan hajati, serta memimpin mereka kepada penghargaan kepada pemandangannja jang bukan-bukan itu dalam satu deradjat dengan kebenaran jang penting. Rupa orang jang demikian, serta roh jang menjertai mereka, mendjadikan hari Sabat jang dipelihara mereka itu suatu kebentjian kepada orang jang tidak pertjaja dan berperasaan. Akan lebih baiklah kemadjuan dan hasil pekerdjaan pekabaran malaikat jang ketiga, kalau kiranja orang jang demikian itu meninggalkan kebenaran....PN 151.2

    Pendeta2 jang bekerdja dengan perkataan dan pengadjaran haruslah pengerdja2 jang saksama, dan harus mengadjarkan kebenaran itu dalam kesutjiannja, tetapi dengan ketulusan. Mereka harus memberi pasukan domba itu makan dengan makanan jang bersih, jang sudah ditampi dengan saksama.PN 151.3

    Bahwa adalah bintang-bintang kesasar jang mengaku dirinja pendeta-pendeta jang dikirimkan oleh Allah, dan mereka mengadiarkan hari Sabat dari suatu tempat ketempat jang lain, tetapi ditjampurkannja kebenaran dengan kesalahan serta melemparkan segala pemandangannja jang katjau-balau kepada orang banjak. Setan mendorongkan mereka itu untuk mendjemukan jang pintar dan berperasaan diantara orang-orang jang belum pertjaja. Sebahagian dari antara orang-orang tersebut bitjara banjak tentang karunia dan seringkali pula menundjukkan atjara jang demikian. Mereka membiarkan dirinja dipengaruhi segala perasaan liar dan gembira serta mengutjapkan perkataan2 jang tidak terang arti. nja, hal mana mereka sebutkan sebagai karunia bahasa asing, dan suatu golongan orang jang tertentu rupanja tertarik dengan kenjataan jang aneh-aneh itu. Roh iblis meradjalela diantara golongan orang ini, roh mana akan memukul dan membanting sesuatu orang jang berani menegur mereka. Roh Tuhan tidaklah dalam pekerdjaan itu dan tidak pula menjertai pengerdja-pengerdja jang demikian. Pada mereka itu ada suatu roh lain. Meskipun demikian, pendeta-pendeta jang demikian pun memperoleh kemadjuan diantara sesuatu golongan jang tertentu. Tetapi hal ini akan mempertambahkan sangat usaha hamba-hamba jang dikirimkan Allah, jaitu hamba hamba jang berhak mengadjar kepada orang banjak tentang hari Sabat dan segala karunia dalam terang jang sebenarnja, hamba-hamba jang patut ditiru pengaruh dan teladannja.PN 151.4

    Kebenaran itu haruslah diadjarkan dengan suatu tjara jang demikian sehingga dia menarik kepada djiwa jang arif bidjaksana. Orang banjak tidak menjangka kita sebagai satu umat, melainkan dipandang sebagai miskin, tidak berpikiran, hina, dan rendah. Maka alangkah pentingnja bagi semua orang jang mengadjar, dan semua orang jang pertjaja kepada kebenaran, supaja digerakkan oleh pengaruhnja jang menjutjikan itu, agar kehidupan mereka jang bersesuai dan mulia akan menundjukkan kepada orang-orang jang belum pertjaja bahwa mereka telah tertipu tentang orangorang ini. Alangkah pentingnja agar kebenaran itu kiranja ditelandjangi dari segala sesuatu kegembiraan jang palsu dan fanatik, supaja kebenaran itu boleh berdiri atas djasa-djasanja sendiri, jang menjatakan kesutjian jang ada didalamnja dan tabiatnja jang mulia.PN 152.1

    Saja melihat bahwa terlalu pentingnja bagi orang-orang jang mengadjarkan kebenaran supaja dihaluskan dalam segala kelakuan. nja, mendjauhkan diri dari segala perkara-perkara jang aneh dan jang keterlaluan, serta mengadjarkan kebenaran itu dalam kesutjian dan keadaan jang seterang-terangnja. Kepada saja diperingatkan Titus 1:9: “Jang memegang akan sabda benar itu sebagaimana telah dipeladjarinja, supaja tjakaplah ia, baik akan memberi nasehat dengan pengadjaran jang sah, baik akan memberi djawab kepada orang jang bantahan.” Dalam ajat 16 rasul Paul bitjarakan tentang suatu golongan orang jang mengaku bahwa mereka kenal akan Allah, tetapi menjangkal Dia dalam perbuatan karena “durhaka dan tak tjakap bagi sesuatu perbuatan jang baik.” Kemudian dinasehatkannja Titus: “Tetapi hendaklah engkau mengatakan barang jang setudju dengan pengadjaran jang sah itu. Jaitu patutlah segala orang tua.tua itu siuman dan begawan dan bidjaksana dan betul dalam pertjaja dan dalam kasih dan dalam sabar.... Demikian pun berilah nasehat kepada orang laki-laki jang mudamuda, supaja mereka itu bertarak. Maka dalam segala perkara hendaklah engkau menjatakan dirimu suatu teladan kebadjikan dan lagi dalam pengadjaranmu pun njatakanlah kesutjian dan mutabir dan tulus, dan perkataan sah, jang tak dapat ditjela, supaja orang jang melawan itu mendjadi malu sebab suatu kedjahatan pun tiada, jang dapat dikatakannja akan halmu.” Titus 2 : 1-8. Nasehat ini telah dituliskan untuk kepentingan semua orang jang telah dipanggil Tuhan untuk mengadjar perkataan Allah, dan djuga untuk kepentingan umatNja jang mendengar perkataan itu.PN 152.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents