Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 60—Pertimbangan Buat Orang Jang Bersalah

    Kalau kiranja, setelah seorang telah berbuat sesuatu dengan sekuat tenaga menurut pertimbangannja, dan orang lain merasa bahwa dapat ia melihat dimana saudara itu dapat memperbaiki soal itu, haruslah diberitahukannja faedah pertimbangannja itu dengan lemah lembut dan sabar kepada saudara tersebut, tetapi sekalikali djangan mentjela dia atau mendatangkan sjak tentang ketulusan maksud saudara itu dengan tergesa-gesa lebih daripada dia sendiri suka disangka-sangka atau ditjela dengan tiada pada tempatnja. Kalau saudara jang merasa pekerdjaan Allah dalam hatinja melihat bahwa dalam usahanja jang tekun itu dia telah mengalami kegagalan, hal itupun akan disesalkannja sangat; karena ada kemungkinan ia kehilangan pertjaja pada diri sendiri dan kurang jakin akan pemandangannja sendiri. Tidaklah ada jang akan melemahkan keberanian hati dan peri keadaan laki-laki jang seperti Allah daripada keinsjafan akan segala kesalahannja dalam pekerdjaan jang Tuhan telah tentukan supaja dibuatnja, suatu pekerdjaan jang disukainja lebih daripada hidupnja sendiri. Maka alangkah kurang adilnja bagi saudara-saudaxa jang mendapat kesalahannja itu kalau mereka terus menerus menusukkan duri itu makin bertambah-tambah dalam kedalam hatinja, membikin dia merasa lebih pedih lagi, apabila dengan tiap-tiap tusukan mereka sedang melemahkan pertjaja dan keberanian hatinja, serta pertjaja pada dirinja sendiri untuk bekerdja dengan berhasil dalam pembangunan pekerdjaan Allah.PN 283.1

    Seringkali kebenaran dan segala kenjataan harus diutjapkan dengan terus terang kepada orang jang bersalah, membikin mereka itu melihat dan merasa kesalahannja, agar mereka mengobahkan haluannja. Tetapi hal ini haruslah selamanja dilakukan dengan lemah-lembut jang disertai kasihan, bukan dengan kekasaran atau kekerasan, melainkan dengan ingat-ingat akan diri sendiri, supaja djangan ia pun kena penggoda. Apabila orang jang bersalah itu melihat dan mengaku kesalahannja, maka ganti menjusahkan dia, dan berusaha membikin dia merasa lebih susah lagi, penghiburan harus diberikan kepadanja. Dalam chotbah al-Maseh diatas gunung, Dia berkata: “Djangan kamu menghukumkan, supaja kamu pun djangan dihukumkan, karena dengan hukuman jang kamu pakai akan menghukumkan orang, akan dihukumkan atas kamu djuga, dan dengan sukat jang kamu pakai, akan disukat kepadamu pula.” Matius 7:1, 2. Djuruselamat kita mentjela hukuman jang kasar. “Mengapa engkau melihatkan suban jang dalam mata saudaramu... maka sesungguhnja ada sebatang kaju dalam ma.PN 283.2

    1872, djilid 3, muka 82-84 tamu sendiri!” Ajat 3, 4. Adalah seringkali terdjadi bahwa sementara seorang dengan lekas melihat segala kesalahan saudara-saudaranja, boleh djadi ia mempunjai kesalahan-kesalahan jang lebih besar lagi, tetapi tidak dilihat olehnja sendiri.PN 283.3

    Semua orang jang mendjadi pengikut-pengikut al-Maseh haruslah memperlakukan satu sama lain sebagaimana kita ingin Tuhan memperlakukan kita dalam segala kesalahan dan kelemahan kita, karena kita semuanja bersalah dan perlu kasihan dan keampunan Tuhan. Isa berkenan mengambil keadaan manusia, agar supaja diketahuiNja bagaimana berkasihan, dan bagaimana memohon kepada Bapanja untuk kepentingan manusia fana jang berdosa. Dia dengan sukarela mendjadi Pengantara manusia, dan dihinakanNja Dirinja untuk berkenalan dengan segala kelemahan jang mentjobai manusia, agar supaja Ia dapat menolong orang-orang jang digoda, dan mendjadi seorang imam besar jang penuh belaskasihan dan setia.PN 284.1

    Seringkali ada perlunja mentjela dosa dengan terus terang dan menegur kesalahan. Tetapi pendeta-pendeta jang bekerdja untuk keselamatan sesamanja manusia tidaklah patut tiada mempunjai belaskasihan terhadap segala kesalahan satu sama lain, ataupun membesarkan segala kekurangan itu dalam organisasi mereka. Mereka sekali-kali tidak boleh membukakan atau mentjela segala kelemahan mereka itu. Mereka haruslah bertanja kalau kiranja suatu tindakan jang demikian, jang diperbuat oleh orang lain terhadap dirinja sendiri, akan mendatangkan akibat jang dimaksudkan; akan ditambahkannjakah tjinta mereka kepada, dan kepertjajaannja dalam orang jang mempertontonkan kesalahan mereka dengan begitu rupa? Terutama sekali wadjiblah kesalahan pendeta-pendeta jang melakukan pekerdjaan Allah sedapat mungkin dibataskan dalam suatu lingkungan jang seketjil-ketjilnja, karena adalah banjak orang lemah jang akan mengambil keuntungan kalau mereka mengetahui bahwa orang-orang jang melajani dalam perkataan dan pengadjaran mempunjai berbagai kelemahan sama seperti orang-orang lain. Maka adalah suatu perkara jang paling kedjam kalau segala kesalahan seorang pendeta dipaparkan kepada orang-orang jang belum pertjaja, kalau kiranja pendeta tersebut ada dianggap patut bekerdja dikemudian hari untuk keselamatan djiwa-djiwa. Tiada suatu kebadjikan akan datang dari perbuatan seperti itu, melainkan tjelaka belaka. Tuhan murka atas perbuatan jang demikian, karena hal itu merombak kepertjajaan orang banjak dalam orang-orang jang Dia terima untuk mendjalankan pekerdjaanNja.PN 284.2

    Tabiat tiap-tiap teman pengerdja haruslah didjaga dengan radjin oleh sesamanja pendeta. Allah bersabda: “Djangan kamu usik akan orang jang telah Kusiram, dan djangan kamu berbuat djahat akan segala nabiKu.” 1 Tawarich 16 : 22; Mazmur 105 : 15. Kasih dan kepertjajaan haruslah dikenang-kenangkan. Kekurangan kasih dan pertjaja ini dalam seorang pendeta terhadap jang lain tidaklah menambahkan kegemaran seorang jang berkekurangan demikian, tetapi sementara dia membikin saudaranja susah, ia sendiri pun dalam susah. Ada kuasa jang lebih besar dalam tjinta daripada jang pernah terdapat dalam tjelaan. Tjinta akan menghantjurkan djalannja melalui segala halangan, sementara tjelaan akan menutup segala djalan masuk kedalam djiwa.PN 284.3

    * * * * *

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents