Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 3—Bersedialah Akan Bertemu Dengan Tuhan

    Saja melihat bahwa kita sekali-kali tidak boleh menangguhkan kedatangan Tuhan. Malaikat itu berkata : “Bersedialah, bersedialah, untuk menghadapi apa jang akan datang kedunia ini. Biarlah pekerdjaanmu sesuai dengan pertjajamu.” Saja melihat bahwa pikiran haruslah selalu berharap pada Allah, dan pengaruh kita harus berguna bagi Allah dan kebenaranNja. Tidak mungkin kita menghormati Tuhan apabila kita lalai dan alpa. Kita tidak dapat memuliakan Dia apabila kita selalu bermuram. Hendaklah kita bertekun untuk memperoleh keselamatan djiwa kita, dan untuk menjelamatkan orang-orang lain. Hal inilah jang patut dipentingkan, dan usaha jang lain-lain harus mendjadi nomor dua.PN 23.1

    Saja melihat keindahan sorga. Saja dengar malaikat-malaikat menjanji dengan merdu dan gembira, serta memberikan pudjian dan hormat serta kemuliaan kepada Isa. Pada ketika itu dapatlah saja merasa sesuatu tentang tjinta Anak Allah jang adjaib itu. Dia telah meninggalkan segala kemuliaan, segala kehormatan jang ada padaNja didalam sorga, dan mentjurahkan segenap perhatian kepada keselamatan kita sampai Dia menanggung dengan sabar dan lembut segala hinaan dan fitnahan jang dapat ditimpahkan manusia atas Dia. Ia kena luka, dipalu, dan dihantjurkan; Dia telah disalibkan diatas bukit Golgota dan mati dengan satu tjara jang paling sengsara untuk menjelamatkan kita daripada kematian, supaja kita disutjikan dalam darahNja dan dibangkitkan buat hidup bersama-sama dengan Dia dalam tempat tinggal jang Dia sedang sediakan bagi kita, untuk bersenang-senang dalam terang dan kemuliaan sorga, mendengar njanjian malaikat-malaikat, serta menjanji bersama-sama dengan mereka.PN 23.2

    Saja melihat bahwa seluruh sorga sedang bekerdja keras untuk keselamatan kita; maka patutkah kita mengambil sikap tidak perduli? Patutkah kita lalai, seolah-olah satu perkara ketjil sadja apakah kita akan diselamatkan atau tidak? Patutkah kita menghinakan korban jang telah diadakan untuk kita? Sebahagian orang telah berbuat hal ini. Mereka telah memandang hina kepada belas kasihan jangditawarkan kepadanja, dan murka Allah adalah atas mereka itu. Roh Allah tidak akan selamania disusahkan. Roh itu akan berlalu kalau disusahkan lebih lama. Setelah segala sesuatu jang dapat dibuat oleh Allah untuk keselamatan manusia telah dibuat, kalau mereka menundjukkan oleh kehidupannia bahwa mereka memandang hina kepada belas kasihan jang diberikan oleh Isa, maka kematianlah jang: akan mendjadi bahagian mereka, dan hal ini pun akan dibeli dengan mahal harganja. Kematian itu kelak akan terlalu amat sengsaranja; karena mereka akan me-PN 23.3

    1855, djilid 1, muka 123—126 rasa sengsara jang dirasai oleh al-Maseh diatas kaju salib untuk membeli bagi mereka tebusan jang ditolaknja itu. Pada ketika itu akan insjaflah mereka akan segala apa jang telah hilang baginja — hidup jang kekal dan warisan jang baka. Korban besar jang telah diadakan untuk menjelamatkan manusia menundjukkan kepada kita harganja djiwa itu. Apabila djiwa jang mahal itu hilang satu kali, maka hilanglah ia untuk selama-lamanja.PN 23.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents