Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bagaimana Minta Doa

    Kepada saja ditundjukkan bahwa dalam hal penjakit, dimana suatu apapun tiada jang menghalangi buat permintaan doa buat orang jang sakit itu, hal itu haruslah diserahkan kepada Tuhan dalam pertjaja jang teduh, bukan dengan suatu kegentaran jang seperti gelumbang. Hanja Tuhan sadja jang mengetahui kehidupan jang lalu dari orang jang sakit itu dan mengetahui akan hari kemudiannja kelak. Dia jang mengetahui segala hati manusia mengetahui apakah orang tersebut, kalau kiranja disembuhkan, akan memuliakan namaNja atau menghinakan Dia oleh berbalik kepada kedjahatan dan murtad. Apa jang diminta supaja kita buat jaitu memohonkan kepada Allah supaja menjembuhkan orang jang sakit itu kalau kiranja setudju dengan kehendakNja, dengan pertjaja bahwa Dia dengar akan sebab-sebab jang kita hadapkan serta segala doa tekun jang diadakan. Kalau Tuhan merasa hal itu akan memuliakan Dia dengan sebaik-baiknja, Dia akan mendjawab doa kita. Tetapi untuk mendesak supaja diberikan kesembuhan dengan tiada berserah kepada kehendak Tuhan, adalah tidak benar.PN 200.3

    Apa jang didjandjikan Tuhan dapat dibuatNja pada sembarang waktu, dan pekerdjaan jang Dia berikan supaja dibuat oleh umatNja dapat diselesaikan olehNja dengan perantaraan mereka itu. Kalau mereka mau hidup setudju dengan segala perkataan jang telah disabdakan Tuhan, tiap-tiap perkataan jang baik dan djandji akan digenapkan kepada mereka itu. Tetapi kalau mereka tidak mau menurut, maka djandji jang besar-besar dan indah itupun djauhlah adanja, dan mereka tidak dapat memperoleh kegenapannja.PN 201.1

    Sesuatu jang dapat diperbuat dalam minta doa buat orang sakit jaitu memohonkan dengan tekun kepada Allah untuk si sakit itu, dan dalam kepertjajaan jang sempurna serahkan perkara itu dalam tanganNja. Kalau kita menjimpan kedjahatan dalam hati kita Tuhan tidak akan mendengar doa kita. Tuhan dapat melakukan segala kehendakNja dengan milikNja. Dia akan memuliakan Dirinja oleh bekerdja dalam dan oleh perantaraan mereka jang menurut Dia dengan sungguh hati, agar supaja diketahui kelak bahwa Tuhanlah jang bekerdja dan pekerdjaan mereka itu dilakukan dalam Allah. Kata al-Maseh: “Djikalau barang seorang memperhambakan dirinja kepadaKu, ia pun akan dihormati oleh Bapa”. Jahja 12 : 26. Kalau kita datang kepadaNja, kita harus minta doa supaja kita boleh masuk kedalam dan selesaikan maksudNja, dan agar supaja segala keinginan hati kita dan kepentingan kita boleh ditelan dalam Dia punja. Kita harus mengaku penerimaan kita akan kehendakNja, bukan minta doa supaja Dia menurut kita punja. Adalah lebih baik bagi kita jang Allah tidak selamanja mendjawab doa kita tepat pada waktu kita berkehendak, dan tepat dengan tjara kehendak kita itu. Tuhan akan membuat lebih banjak dan lebih baik bagi kita daripada menjelesaikan segala kehendak hati kita, karena akal budi kita kebodohan adanja.PN 201.2

    Kita telah bersatu dalam permintaan doa jang tekun sekeliling tempat tidur orang sakit, baik laki-laki, perempuan, baikpun anakanak, serta telah merasa bahwa mereka telah dikembalikan kepada kita dari antara orang mati sebagai djawab atas permintaan doa kita jang tekun. Dalam segala doa tadi kita pikir bahwa kita mesti pasti, dan kalau kita pertjaja, bahwa kita mesti minta tidak kurang daripada njawa sendiri. Kita tidak berani berkata, “Kalau kiranja itu akan memuliakan Allah”, karena takut utjapan itu seolah olah mendjadi pengakuan rupa kebimbangan. Kita telah mengamatamati dengan tjemas segala orang jang telah dipulangkan kembali seperti dari antara orang mati. Kita telah melihat sebahagian dari antara orang-orang tadi, terutama orang-orang muda, jang telah disembuhkan kembali, dan mereka telah lupa kepada Allah, mendjadi tjabul dalam hidupnja, menjebabkan banjak dukatjita dan keluh kesah kepada ibu-bapa dan sahabat-sahabatnja, serta telah mendjadi malu kepada orang-orang jang takut minta doa. Mereka hidup bukan hendak menghormati dan memuliakan Allah, melainkan mengutuk Dia dengan hidupnja jang djahat itu.PN 201.3

    Kita tidak lagi menandakan suatu djalan atau berusaha menarik Tuhan kepada segala kehendak kita. Kalau kiranja hidup orang jang sakit itu dapat memuliakan Dia, kita mohon agar supaja mereka boleh hidup; meskipun demikian, bukan seperti kita kehendak melainkan seperti Tuhan kehendak. Pertjaja kita boleh sama kokohnja, serta lebih dapat dipegang, oleh menjerahkan keinginan hati kepada Allah jang maha bidjaksana, dan dengan tiada ketjemasan jang tergesa-gesa, dalam harap jang sempurna, mempertjajakan segala sesuatu kepadaNja. Djandji ada pada kita. Kita tahu bahwa Dia d’engar doa kita kalau kita mohon setudju dengan kehendakNja. Segala doa kita djanganlah berupa perintah, melainkan suatu seruan kepadaNja supaja berbuat segala perkara jang kita ingin dari padaNja.PN 202.1

    Apabila sidang bersatu, mereka akan beroleh kekuatan dan kuasa; tetapi apabila sebahagian diantaranja ada bersatu dengan dunia, dan banjak diantaranja terserah kepada kelobaan jang dibentji oleh Tuhan, Dia tidak dapat berbuat banjak bagi mereka itu. Kurang pertjaja dan dosa menutupkan mereka itu daripada Allah. Kita begitu lemah adanja sehingga kita tidak dapat memikul kemakmuran kerohanian jang begitu banjak, kalau-kalau kita mengatakan kemuliaan itu bagi diri kita sendiri, dan memudjikan segala kebadjikan dan keadilan kepada diri kita sendiri sebagai sebabnja berkat Allah jang njata, padahal segala perkara itu telah djadi oleh karena kemurahan jang besar dan kasihan Bapa kita jang berkasihan didalam sorga, dan bukan oleh karena sesuatu jang baik jang ada pada kita.PN 202.2

    * * * * *

    Saja melihat bahwa sebabnja kenapa Allah tidak dengar segala doa hamba-hambaNja bagi orang sakit diantara kita lebih banjak jaitu oleh karena Dia tidak dapat dimuliakan dalam berbuat jang demikian sementara mereka itu masih terus melanggar undang-undang kesehatan. Dan saja djuga melihat bahwa Tuhan maksudkan usaha pembaharuan kesehatan serta Rumah Sakit untuk menjediakan djalan bagi pendjawaban penuh atas doa jang dengan pertjaja. Pertjaja dan perbuatan kebadjikan haruslah djalan bersama-sama dalam menjembuhkan orang-orang jang sakit diantara kita, dan dalam memantaskan mereka itu untuk memuliakan Allah dalam dunia serta untuk diselamatkan pada waktu kedatangan al-Maseh. Didjauhkan Allah kiranja bahwa orang-orang jang sakit tersebut harus mengalami keketjewaan dan dukatjita oleh pengetahuan bahwa para pengurus Rumah Sakit itu hanja bekerdja daripada sudut keduniaan sadja ganti mempertambahkan kepada kebiasaan hidup dengan sehat segala bahagia dan djasa-djasa bapa-bapa dan ibuibu perawat dalam Israil.PN 202.3

    Djanganlah sesuatu orang mendapat pikiran bahwa Rumah Sakit itulah tempat bagi mereka datang supaja disembuhkan oleh doa jang dengan pertjaja. Itulah tempat untuk mendapat kesembuhan daripada penjakit oleh pengobatan dan tjara hidup jang benar, serta beladjar bagaimana mendjauhkan penjakit. Tetapi kalau kiranja ada tempat dibawah langit jang melampaui jang lain dimana doa jang mendatangkan ketenangan serta perasaan turut menanggung susah harus diutjapkan oleh laki-laki dan perempuan jang beribadat dan pertjaja, adalah jaitu pada rumah sakit jang demikian. Orang-orang jang merawat orang sakit haruslah melakukan pekerdjaannja jang penting itu dengan persandaran jang kuat pada Allah supaja berkatNja menjertai djalan-djalan jang Dia telah sediakan dengan rahmatNja, serta kepada alat mana Dia dalam kasihan telah menarik perhatian kita sebagai umat, seperti hawa-udara jang bersih, kebersihan, makanan jang sehat, waktu bekerdja dan beristirahat jang tentu, serta pemakaian airpun. -— 1867, djilid 1, muka 561.PN 203.1

    * * * * *

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents