Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Teh dan Kopi

    Minum teh dan kopi djuga berbahaja kepada tubuh. Teh sebetulnja menimbulkan suatu tingkatan mabuk. Teh masuk kedalam peredaran tubuh dan dengan perlahan-lahan melemahkan tenaga tubuh dan pikiran. Dia menggalakkan, merangsang, dan mempertjepatkan gerakan alat-alat tubuh, memaksakan tubuh itu bekerdja lebih daripada jang sewadjarnja, dan oleh demikian si peminum teh beroleh kesan bahwa teh itu berfaedah betul kepadanja, oleh memberikan kekuatan. Inilah suatu kesalahan. Teh itu menghabiskan tenaga sjaraf dan membikin urat-urat sjaraf itu lemah. Apabila kasiat teh itu sudah lalu dan kegiatan jang bertambah oleh pemakaian teh itu sudah reda, maka apakah akibatnja? Perasaan letih dan lesu jang seimbang dengan ketjerdasan bikin-bikinan jang diberikan oleh teh itu Apabila tubuh sudah bekerdja terlalu berat dan perlu perhentian, maka minuman teh itu menggerakkan kuasa alam oleh usaha merangsang supaja bergerak dengan tidak semestinja dan dengan tidak sewadjarnja, dan dengan demikian mengurangkan kekuasaannja untuk melaksanakan dan kekuatannja untuk menahan; maka segala kekuasaannja pun rusak lama sebelum waktu jang telah ditentukan oleh Sorga. Teh itu mendatangkan ratjun kepada tubuh. Orang Kristen harus mendjauhkan diri daripadanja. Pengaruh kopi adalah bersamaan dengan teh, tetapi akibatnja kepada tubuh adalah lebih” tjelaka. Pengaruh kopi itu adalah menggalakkan, maka sama daradjatnja dengan perasaan jang ditinggikannja itu diatas kebiasaan, kopi itu akan menghabiskan dan mendatangkan perasaan lemah-lesu dibawah kebiasaan. Peminum teh dan kopi dapat dikenal oleh warna wadjah mukanja. Kulitnja mendjadi putjat-kuning dan seolah-olah tiada bertjahaja kelihatan. Sinar kesehatan tidaklah kelihatan pada wadjah muka mereka itu.PN 184.1

    Teh dan kopi tidak memberikan makanan kepada tubuh. Perasaan legah jang didapat daripadanja itu adalah tiba-tiba, sebelum lambung beroleh waktu mentjernakannja. Hal ini menundjukkan bahwa apa jang dinamakan oleh si peminumnja sebagai kekuatan adalah diterima hanja oleh menghasut sjaraf lambung, hal mana menjampaikan suatu kemarahan kepada otak, dan selandjutnja otak itupun digerakkan supaja mengeluarkan tenaga tambahan kepada hati serta suatu kekuatan jang sebentar sadja kepada seluruh alat-alat tubuh. Segala perasaan ini adalah kekuatan palsu adanja jang membikin kita lebih tjelaka kalau pernah mengalaminja. Tidak diberikannja suatu titikpun akan kekuatan jang sewadjarnja.PN 184.2

    Akibat jang kedua dari minum teh jaitu pusing kepala, susah tidur, debar hati, kurang tjerna, sjaraf gementar, dengan banjak kesusahan lain-lain. . . .PN 185.1

    Saudara perlu otak jang terang dan tjerkas agar supaja dapat menghargakan tabiat jang tinggi dari kebenaran, mengindahkan nilai penebusan, dan memberikan kira-kira jang tepat kepada perkara-perkara jang kekal. Kalau saudara memilih suatu haluan jang salah, serta menuruti tabiat-tabiat jang salah dalam hal makanan, dan oleh karenanja melemahkan segala kekuatan akal-budi, maka engkau tidak akan mempunjai penghargaan jang begitu tinggi atas selamat dan hidup jang kekal, jang akan mengilhamkan saudara supaja menjesuaikan hidup kepada hidupnja al-Maseh; saudara tidak akan mengadakan segala usaha jang tekun dan menjangkal diri supaja sesuai betul kepada kehendak Allah, hal mana ada dituntut oleh firmanNja, dan hal mana adalah perlu untuk memberikan saudara suatu kepatutan batin buat usaha menjempurnakan dari kehidupan jang kekal.PN 185.2

    * * * * *

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents