Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    “Djagalah dan Pintalah Doa”

    Bangkit daripada sembah sudjudNja itu, datanglah Ia kepada murid-muridNja dan mendapat mereka itu tertidur. Ia berkata ke-pada Petrus: “Bagaimana, tak dapatkah kamu berdjaga sertaKu sedjam djua lamanja? Djagalah dan pintalah doa, supaja djangan kamu kena penggoda; bahwa roh hendak menurut djuga, tetapi daging itu lemah adanja.” Ajat 40, 41. Pada waktu jang maha penting — waktu ketika Isa mengadakan permohonan istimewa supaja mereka itu berdjaga dengan Dia — murid-murid itu terdapat sedang tidur. Ia tahu betul bahwa mereka itu sedang menghadapi peperangan jang keras dan pentjobaan jang hebat. Ia telah mem- bawa mereka itu sertaNja agar supaja mereka boleh mendjadi kekuatan kepadaNja, dan agar supaja segala kedjadian jang mereka akan saksikan pada malam itu, serta segala nasihat jang harus diterima oleh mereka dapat ditjapkan dengan njata dalam ingatan mereka itu. Hal ini perlu adanja, agar supaja pertjaja mereka Itu djangan sampai hilang, melainkan dikuatkan untuk menghadapi udjian jang segera akan datang.PN 209.3

    Tetapi ganti berdjaga-djaga dengan al-Maseh, hati mereka penuh dengan dukatjita, dan mereka tertidur. Meski Petrus jang tekun itupun, jang belum berapa lama berselang mengatakan bahwa ia sendiri mau menanggung sengsara, dan kalau perlu, mau buat Tuhannja turut djuga tertidur. Pada waktu jang paling genting, ketika Anak Allah membutuhkan perasaan turut bersama dari mereka serta permintaan doanja jang tekun, mereka terdapat tidur. Mereka kehilangan banjak oleh tertidur jang demikian itu. Djuruselamat kita bermaksud hendak memperkuatkan mereka itu untuk menghadapi udjian jang keras dari pertjajanja, udjian mana akan menimpa mereka itu pada waktu jang tidak lama lagi. Kalau kiranja mereka itu menggunakan masa jang sedih itu dalam berdjaga-djaga serta dengan Djuruselamat jang kekasih itu, serta aalam doa kepada Allah, Petrus pasti tidak akan dibiarkan begitu sadja berharap kepada kekuatanja jang lemah itu untuk menjangkal Tuhannja pada waktu pengudjian.PN 210.1

    Anak Allah pergi lagi buat kedua kalinja, dan minta doa, kataNja: “Ja Bapaku, djikalau tak boleh piala ini lalu daripadaKu, melainkan Kuminum djuga, kehendakMu djadilah.” Matius 26 : 42. Dan kembali Ia datang kepada murid-muridNja dan dapat mereka itu tertidur. Mata mereka itu berat adanja. Oleh muridmurid jang tertidur itu diibaratkan suatu geredja jang tertidur, apabila hari murka Tuhan sudah hampir. Itulah satu masa awan gelap dan kegelapan jang tebal, apabila terdapat tidur itu sangat berbahaja adanja.PN 210.2

    Tuhan Isa telah meninggalkan amaran jang berikut kepada kita: “Sebab itu djagalah kamu, karena tak tahu kamu bila gerangan datang tuan jang empunja rumah, pada petangkah, atau tengah malamkah, atau pada waktu ajam berkokok atau pada pagi harikah. Djangan ia datang sekonjong-konjong dan barangkali didapatinja akan kamu tertidur.” Markus 13 : 35, 36. Sidang Tuhan dituntut supaja menggenapi pendjagaan malamnja, bagaimana berbahajapun, baik lama atau singkat. Dukatjita bukanlah suatu ma’af bagi sidang supaja kurang berdjaga-djaga. Aniaja tidak harus membawa kepada kelalaian, melainkan kepada pendjagaan jang dua kali lipat. Al-Maseh telah menudjukan sidang oleh TeladanNja Sendiri kepada Pantjaran kekuatan mereka pada masa kesusahan, kesukaran, dan bahaja. Sikap berdjaga-djaga itu adalah dimaksud untuk menentukan sidang Allah sebagai umat Tuhan jang sungguh. Oleh tanda ini orang-orang jang menunggu itu dapat dikenal daripada orang dunia serta menundjukkan bahwa adalah mereka itu orang-orang pengembara dan musafir dalam dunia ini.PN 210.3

    Sekali lagi Djuruselamat pergi meninggalkan murid-muridNja jang tertidur itu dengan sedih, serta minta doa buat ketiga kalinja, dengan mengutjapkan perkataan jang serupa. Kemudian datanglan Ia kembali kepada mereka itu dan berkata: “Tidurlah djuga kamu dan senangkanlah dirimu; bahwasanja sampailah waktu Anak manusia diserahkan ketangan orang berdosa.” Matius 26 : 45. Alangkah kedjamnja murid-murid itu membiarkan tidur menutup mata mereka itu, serta ketiduran itu mengikat perasaan mereka dengan rantai, sementara Tuhan mereka itu sedang menanggung kesengsaraan otak jang begitu hebat dan tak dapat diutjapkan! Kalau kiranja mereka tinggal berdjaga-djaga tidaklah akan hilang pertjajanja ketika mereka memandang Anak Allah mati diatas kaju palang.PN 211.1

    Pendjagaan malam jang penting ini seharusnjalah ditandai oleh pergolakan pikiran jang mulia serta permintaan doa, jang akan mendatangkan kekuatan kepada mereka itu untuk menjaksikan siksaan jang tak dapat diduga dari Anak Allah. Hal itu tentu akan menjediakan mereka itu, apabila mereka memandang kesengsaraanNja itu diatas kaju palang, untuk mengetahui sesuatu tentang sifatnja kesengsaraan hebat jang Dia tanggung ditaman Getsemani. Maka mereka tentulah pula lebih sanggup untuk mengingat segala perkataan jang telah diutjapkanNja kepada mereka itu berhubung dengan kesengsaraan, kematian, dan kebangkitanNja; dan ditengah-tengah kegelapan masa jang dahsjat dan maha hebat itu, akan ada sinar pengharapan menerangi kegelapan itu serta memeliharakan pertjajanja.PN 211.2

    Al-Maseh telah lebih dahulu beritahukan kepada mereka itu bahwa segala perkara ini akan djadi, tetapi mereka tidak mengerti perkataanNja. Pemandangan segala sengsaraNja itu harus mendjadi suatu udjian berat kepada murid-muridNja, itulah sebabnja mereka perlu berdjaga-djaga dan minta doa. Pertjaja mereka perlu dikuatkan oleh sesuatu kekuatan jang tidak kelihatan oleh karena mereka harus mengalami kemenangan segala kuasa kegelapan.PN 211.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents