Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 9—Orang-Orang Muda Pemelihara Hari Sabat

    Tanggal 22 Augustus 1857, dalam rumah sembahjang di Monterey, Michigan, telah ditundjukkan kepada saja bahwa masih banjak jang belum dengar suara Isa, dan pekabaran jang menjelamatkan itu belum menggenggam djiwa dan mengadakan satu pembaharuan dalam hidup. Banjak diantara orang-orang muda tidak mempunjai roh Isa. Tjinta Allah tidaklah terdapat dalam hatinja, dan oleh sebab itu segala pentjobaan hidup jang mengelilinginja itu selaiu menang ganti Roh Allah dan keselamatan.PN 46.1

    Orang-orang jang sesunggunnja mempunjai agama Isa tidak akan merasa malu atau takut memikul salib dihadapan segala orang jang telah iebih berpengalaman daripada mereka sendiri. Kalau mereka dengan sungguh rindu hendak mendjadi benar, mereka akan ingin segala pertolongan jang dapat diperolehnja daripada orang-orang Kristen jang lebih tua. Dengan segala senang hati pula mereka itu akan ditolong; hati jang dihangatkan oleh tjinta kepada Allah tidak akan dihalangi oleh perkara-perkara jang ketjil dalam perdjalanan Kristen itu. Mereka akan membitjarakan apa jang dikerdjakan oleh Roh Allah didalamnja. Mereka akan menjanjikan hal itu, minta doa akan hal itu. Kekurangan agamalah dan kekurangan kehidupan jang sutji, jang membikin orang-orang muka terkebelakang. Hidup mereka itu menghukumkan mereka. Mereka mengetahui betul bahwa mereka tidak hidup sebagaimana orang-orang Kristen patut hidup, maka oleh karena itu mereka tidak mempunjai pertjaja terhadap Allah, atau dihadapan sidang.PN 46.2

    Sebabnja orang muda merasa lebih bebas apabila orang-orang tua tidak hadir jaitu: Mereka ada bersama-sama dengan orangorang jang serupa dengan mereka sendiri. Masing-masing berpikir bahwa adalah ia sama baik seperti orang lain. Semuanja tidak memenuhi ukuran, akan tetapi mereka mengukur diri dengan sesamanja sendiri, serta membandingkan dirinja diantara mereka sendiri, dan melalaikan ukuran satu-satunja jang sempurna dan benar. Isa adalah Teladan jang benar. Hidup penjangkalan diriNja itulah teladan kita.PN 46.3

    Saja melihat bagaimana sedikit Teladan itu dipeladjari, bagaimana sedikit ditinggikan dihadapan mereka. Betapa sedikit orangorang muda itu menanggung, atau menjangkal diri, bagi agamanja ! Untuk berkorban itupun hampir tidak pernah dipikirkan diantara mereka. Mereka sekali-kali lalai dalam meniru Teladan itu dalam hal ini. Saja melihat bahwa perkataan hidupnja jaitu: Diri mesti dipuaskan, kesombongan mesti dimandjakan. Mereka lupa akan Seorang jang kena sengsara dan jang biasa dalam kesukaran. Kesengsaraan Isa ditaman Getsemani, peluhNja jang seperti titiktitik darah jang besar berhamburan kebumi, makota duri-duri jangPN 46.4

    1857, djilid 1, muka 154-164 menikam dahiNja jang sutji itu, tidak menggerakkan hati mereka. Mereka telah mendjadi lali. Segala perasaan mereka telah tumpul, dan mereka pun telah kehilangan segala perasaan akan korban besar jang telah diadakan bagi mereka itu. Mereka dapat duduk dan dengarkan tjerita salib itu, dengar bagaimana tangan dan kaki Anak Allah dipaku dengan kedjamnja, dan semuanja itu tidak menggerakkan djiwa mereka sedalam-dalamnja.PN 46.5

    Malaikat itu berkata: “Kalau orang jang demikian dibolehkan masuk kedalam kota Allah, dan diberitahukan bahwa segala ketjantikan dan kemuliaannja jang banjak itu adalah untuk kesenangan mereka buat selama-lamanja, mereka tidak akan mempunjai perasaan bagaimana mahal segala warisan ini telah dibeli untuk mereka itu. Mereka tidak akan pernah insjaf kedalaman tjinta Djuruselamat jang tak terduga itu. Mereka belum meminum tjawan, ataupun dibaptiskan dengan baptisan itu. Maka sorga pun akan bertjatjat apabila orang-orang jang demikian bertempat tinggal disana. Hanjalah orang-orang jang telah turut ambil bahagian dalam sengsara Anak Allah, dan telah melalui aniaja besar, serta telah menjutjikan djubah mereka dan membikin pakaian itu putih dalam darah Anak Domba, dapat bersenang dalam kemuliaan jang tak dapat digambarkan itu serta keindahan sorga jang meliputi semuanja.”PN 47.1

    Kekurangan persediaan jang perlu ini akan menutup pintu bagi sebahagian besar orang-orang muda jang mengaku pertjaja, karena mereka tidak akan bekerdja dengan tjukup radjin dan tekun untuk memperoleh perhentian jang masih tinggal bagi umat Allah. Mereka tidak akan mengaku dosa-dosanja dengan sungguh hati, supaja dosa-dosa itu diampuni dan dihapuskan. Tidak lama lagi segala dosa-dosa ini akan dinjatakan dalam keadaannja jang amat tjelaka. Mata Tuhan pun tidaklah tertidur. Dia mengetahui segala dosa jang tersembunji kepada mata jang fana. Orang jang bersalah itu mengetahui betul dosa manakah jang harus diaku supaja djiwa mereka boleh bersih dihadapan Allah. Tuhan Isa sekarang ini memberikan kesempatan kepada mereka itu supaja mengaku, dan bertobat dengan kerendahan hati, serta menjutjikan hidupnja oleh menurut dan melakukan kebenaran dalam hidupnja. Sekaranglah waktunja untuk membetulkan segala kesalahan dan mengaku segala dosa-dosa, kalau tidak semuanja itu akan kelihatan dihadapan orang jang berdosa itu pada hari murka Allah.PN 47.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents