Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 55—Tidak Ada Kesempatan Bertobat Setelah Al-Maseh Datang

    Apabila Tuhan Isa berdiri dalam tempat jang maha sutji, dan menanggalkan djubah pengantaraanNja, dan berpakaikan Dirinja dengan djubah pembalasan ganti djubah keimamatan, maka pekerdjaan buat orang jang berdosa pun selesailah sudah. Masanja pun tibalah pada ketika itu apabila titah akan keluar: “Barang siapa jang berbuat djahat, biarlah ia berbuat djahat lagi dan orang jang benar biarlah ia dibenarkan lagi; dan orang jang sutji itu, biarlah disutjikan lagi. Bahwa sesungguhnja dengan segera Aku datang dan pehalaKu pun adalah sertaKu akan membalas kepada tiap-tiap orang sekedar segala perbuatannja.” Wahju 22 :11, 12.PN 267.1

    Allah telah berikan sabdaNja untuk diselidik oleh semua orang, agar supaja mereka boleh mengetahui djalan kepada kehidupan. Seorang pun tidak perlu berbuat kesalahan kalau mereka suka ta’luk kepada segala sjarat keselamatan jang telah ditentukan dalam perkataan Allah. Kesempatan bertobat diberikan kepada semua orang, agar supaja semua boleh merupakan tabiat untuk hidup jang kekal. Suatu kesempatan akan diberikan kepada semua untuk menentukan pemilihannja atas hidup atau mati. Manusia akan diperiksa setudju dengan banjaknja terang jang telah diberikan kepada mereka itu. Semua akan diudji sebelum Isa meninggalkan kedudukanNja dalam tempat jang maha sutji. Kesempatan bertobat bagi semua akan berachir apabila permohonan bagi orangorang jang berdosa itu disudahkan dan djubah pembalasan dipakaikan.PN 267.2

    Banjak orang berpikir bahwa kesempatan bertobat itu diberikan setelah Tuhan Isa meninggalkan pekerdjaanNja sebagai pengantara dalam tempat jang maha sutji. Adalah hal ini tipu-daja Setan jang menjesatkan. Allah mengudji dan mentjobai dunia oleh terang jang Dia telah berkenan memberikan kepadanja sebelum al-Maseh datang. Segala matjam tabiat dirupakan pada ketika itu untuk hidup atau mati. Tetapi kesempatan bertobat bagi segala orang jang memilih kehidupan dosa, dan melalaikan selamat besar jang diberikan, berachir apabila pekerdjaan pengantaraan al-Maseh itu berachir dekat kepada kedatanganNja diatas awan-awan.PN 267.3

    Semua orang jang tjinta dunia, dan jang pikirannja djasmani serta berseteru dengan Allah, akan membudjuk-budjuk dirinja bahwa suatu masa untuk bertobat akan diberikan setelah al-Maseh datang diatas awan-awan. Hati djasmani, jang tak sudi kepada penjerahan dan penurutan, akan tertipu dengan pikiran jang menjenangkan ini. Banjak orang akan tinggal terus dalam perasaan keamanan djasmani dan terus mendurhaka kepada Allah, mem-PN 267.4

    1871, djilid 2, muka 691—695. budjuk-budjuk dirinja bahwa kelak akan ada suatu masa pertobatan daripada dosa dan suatu kesempatan bagi mereka itu untuk menerima kebenaran jang sekarang ini tidak disuka orang dan berlawanan kepada ketjenderungan dan segala keinginan mereka jang biasa. Apabila tidak akan ada jang harus diadu untung, tidak ada jang akan mendjadi rugi, oleh karena perbaktian kepada alMaseh dan kebenaran, mereka pikir akan mengambil risico bagi keselamatan.PN 267.5

    Adalah dalam Kitab Sutji perkara-perkara jang susah untuk dimengerti, perkara-perkara mana menurut rasul Petrus diputarbalikkan oleh orang jang tidak berpeladjaran dan tidak tentu sehingga didatangkannja kebinasaan atas dirinja sendiri. Boleh djadi dalam hidup ini kita tidak akan dapat menerangkan arti tiap-tiap ajat dalam Kitab Sutji; tetapi tidaklah ada perkara perkara penting dari kebenaran jang perlu jang akan dibungkus dalam rahasia. Apabila waktunja telah tiba, dalam rahmat Allah, bagi dunia ini hendak diudji atas kebenaran buat zaman itu, maka perhatian orang pun akan dilatih oleh Rohnja supaja menjelidik Kitab Sutji, meski dengan puasa dan permintaan doa, sampai tiap-tiap mata rantai itu telah diselidik dengan saksama dan digabungkan mendjadi satu rantai jang sempurna. Tiap-tiap kenjataan jang mempunjai hubungan jang begitu rapat dengan keselamatan djiwa-djiwa akan didjadikan begitu terang sehingga seorang pun tidak perlu bersalah atau berdjalan dalam kegelapan.PN 268.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents