Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 46—Satu Surat Peringatan Hari Djadi

    Anakku jang kekasih : Saja menulis surat ini untuk peringatan hari djadimu jang kesembilan belas. Kami merasa senang telah dapat bersama-sama dengan kamu beberapa minggu lamanja pada waktu jang lalu. Sekarang kamu hendak meninggalkan kami, tetapi doa kami akan selalu menjertai kamu.PN 224.1

    Satu tahun dalam hidupmu ditutup hari ini. Bagaimanakah kamu dapat memandang kepadanja? Apakah kamu telah mengadakan kemadjuan dalam kehidupan rohani? Telah kau tambahkankah kerohanianmu ? Telah kau palangkankah diri, serta dengan segala tjita-tjita dan hawa nafsu ? Telah bertambahkah perhatianmu dalam mempeladjari perkataan Allah? Telah kau perolehkah kemenangan jang njata atas segala perasaan hati dan kesesatanmu sendiri ? Wahai, bagaimanakah sedjarah hidupmu sepandjang tahun jang sekarang telah lalu untuk selama-lamanja, tidak akan pernah dipanggil kembali lagi?PN 224.2

    Sementara engkau masuk kedalam satu tahun jang baharu, biarlah kiranja hal itu terdjadi dengan suatu ketetapan hati jang tekun hendak mempunjai haluan jang madju dan keatas. Biarlah hidupmu bertambah ditinggikan dan dimuliakan daripada keadaannja sampai sekarang ini. Tetapkanlah sebagai tudjuan bukan hendak mentjahari kepentingan dan kesenangan diri sendiri, melainkan hendak memadjukan pekerdjaan Djuruselamatmu. Djanganlah tinggal dalam suatu kedudukan dimana engkau sendiri perlu mendapat pertolongan selamanja, dan dimana orang-orang lain harus mengamat-amati engkau untuk memeliharakan engkau dalam djalan jang sempit itu. Engkau boleh mendjadi kuat supaja mengkerahkan suatu pengaruh jang menjutjikan atas orang-orang lain. Engkau boleh berada dimana perhatian djiwamu akan dibangkitkan hendak membuat kebadjikan kepada orang-orang lain, menghiburkan jang berduka-tjita, menguatkan jang lemah, dan bersaksi bagi al-Maseh kapan sadja ada kesempatan. Bertudjuanlah hendak memuliakan Allah dalam segala perkara, selamanja dan dimana-mana. Bawalah agamamu kepada segala perkara. Berlakulah saksama dalam segala apa jang engkau perbuat.PN 224.3

    Engkau belum mengalami kuasa Allah jang menjelamatkan itu sebagaimana kamu patut, karena engkau belum mendjadikan hal itu tudjuan hidupmu jang besar hendak memuliakan al-Maseh. Biarlah segala maksud jang kau rupakan, segala pekerdjaan jang kamu buat, dan segala kesenangan jang kau sukai, mendjadi kemuliaan Allah. Biarlah kiranja ini mendjadi utjapan hatimu: Bahwa saja milikMu, ja Allah, hendak hidup buat Engkau, bekerdja buat Engkau, dan menanggung buat Engkau.PN 224.4

    Banjak orang mengaku berdiri pada pihak Tuhan, tetapi mereka bukan; titik berat dari segala perbuatan mereka itu adalahPN 224.5

    1869, djilid 2, muka 261—268. pada pihak Setan. Oleh djalan apakah dapat kita tentukan pada pihak siapa kita berdiri? Siapakah jang memiliki hati? Dengan siapakah pikiran kita? Atas siapakah kita suka bertjakap-tjakap ? Siapakah jang memiliki tjita-tjita hati kita jang paling hangat dan tenaga kita jang paling baik? Kalau kita ada pada pihak Tuhan, segala pikiran kita adalah beserta Dia, dan segala pikiran kita jang paling manis adalah darihal Dia. Kita tidak mempunjai persahabatan dengan dunia; kita telah menjerahkan segala sesuatu jang ada pada kita kepadaNja. Kita rindu hendak merupakan teladanNja, hembuskan Nafasnja, buat kehendakNja, dan berbuat keridlaanNja dalam segala perkara.PN 224.6

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents