Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Diudji Oleh Kemakmuran

    Tuhan berkata kepada malaikatNja jang sampai waktu itu berchidmat kepada saudara: “Saja telah udji dia dalam kemiskinan dan kesengsaraan, dan ia pun belum mentjeraikan dirinja dari padaKu, ataupun memberontak terhadap Aku. Sekarang saja mau udji dia dengan kemakmuran. Aku akan menjatakan kepadanja suatu halaman dari hati manusia jang belum dikenalnja. Saja akan menundjukkan kepadanja bahwa wang itulah musuh jang paling berbahaja pernah dihadapi olehnja. Aku akan menjatakan kepadanja pembudjuk kekajaan dunia; bahwa adalah wang itu suatu djerat, meski kepada orang-orang jang merasa bahwa mereka itu adalah terlindung daripada kekikiran, dan tidak dapat dikalahkan oleh kesombongan, pemborosan, kemewahan, dan tjinta kepada pudji-pudjian manusia.”PN 232.1

    Lantas ditundjukkanlah kepada saja bahwa suatu djalan telah dibuka bagi saudara untuk memperbaiki keadaan saudara dalam hidup dan achirnja memperoleh kekajaan jang saudara pikir akan digunakan dengan akal budi dan untuk kemuliaan Allah. Betapa berdebar-debar hati malaikat pengawal saudara mengamat-amati udjian jang baru itu untuk melihat apakah hasilnja udjian itu. Ketika kekajaan datang kedalam tangan saudara, terlihatlah olehku bahwa saudara memisahkan diri dari Allah dengan perlahanlahan dan hampir tidak terasa. Kekajaan jang dipertjajakan kepada saudara sudah dibelandjakan untuk kesenangan saudara sendiri, memenuhi sekeliling saudara dengan segala perkara jang mewah dalam hidup ini. Saja melihat malaikat itu memandang kepada saudara dengan kesedihan jang penuh rindu, mukanja setengah dielakkan, karena merasa berat hendak meninggalkan saudara. Walaupun begitu hadirat mereka itu tidaklah dirasa oleh saudara. dan haluan saudara itupun diteruskan dengan tiada memperhatikan sedikitpun akan malaikat pengawal saudara itu.PN 232.2

    Dalam kemakmuran saudara tidaklah saudara mendjalankan maksud-maksud jang saudara telah adakan pada waktu susah. Pembudjuk kekajaan dunia telah membelokkan saudara daripada maksud-maksud semula. Keluh-kesah makinlah bertambah-tambah atas saudara. Pengaruh saudara makin meluas. Ketika orang-orang: sengsara itu mendapat pertolongan dari pada kemelaratan, mereka memuliakan saudara, dan saudarapun mulailah suka menerima pudji-pudjian daripada bibir manusia fana jang hina-dina. Saudara tinggal dalam satu kota jang terkenal, dan merasa perlu untuk kemadjuan perusahaan saudara, serta untuk memeliharakan segala pengaruh saudara, supaja tempat kediaman saudara itu kiranja sesuai dengan perusahaan saudara. Tetapi saudara telah mengambil tindakan jang terlalu djauh. Saudara telah terpengaruh terlalu banjak oleh segala pikiran orang-orang lain. Saudara membelandjakan wang dengan tidak ada gunanja, hanja memuaskan keinginan mata dan kemewahan hidup. Saudara lupa bahwa jang saudara djalankan itu wang Tuhan adanja. Ketika saudara membelandiakan wang jang hanja mengandjurkan kesia-siaan, saudara tidak berpikir bahwa malaikat jang menuliskan segala perkara sedang mengambil tjatatan jang akan membikin saudara merasa malu kalau melihatnja. Kata malaikat itu menundjuk kepada saudara: “Kamu mempermuliakan dirimu, tetapi tidak membesarkan Allah.” Malahan saudara bermegah-megah dalam kenjataan bahwa saudara sanggup membeli segala perkara itu....PN 232.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents