Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Anak-Anak Mandja.

    Ibu-bapa jang silap sedang mengadjar anak-anak mereka peladjaran jang kelak akan terbukti sebagai merusakkan mereka itu, dan djuga sedang menanamkan duri bagi kakinja sendiri. Mereka berpikir bahwa oleh menuruti segala kehendak anak-anaknja, dan membiarkan mereka itu menurut kemauannja sendiri, akan dapatlah mereka memperoleh tjinta anak-anaknja itu. Alangkah salahnja pendapatan ini! Anak-anak jang dimandjakan demikian itu akan mendjadi besar dengan tiada rem kepada segala keinginan hatinja, tiada penurutan dalam perangainja, kikir, bersifat mesti dalam segala tuntutannja, dan memaksa, kutuk bagi dirinja sendiri dan kepada semua orang jang sekelilingnja. Buat sebahagian besar, ibubapa memegang dalam tangannja sendiri kesenangan anak-anaknja dikemudian hari. Atas mereka itulah tertanggung kewadjiban jang penting untuk merupakan tabiat anak-anak tersebut. Segala pengadjaran jang diberikan pada waktu masih kanak-kanak akan mengikuti mereka itu pada sepandjang umur hidupnja. Ibu-bapa menanamkan bibit jang akan bertumbuh dan berbuah baik kepada kebadjikan maupun kepada kedjahatan. Mereka dapat menjediakan anaknja laki-laki dan perempuan kepada kesenangan atau kemelaratan.PN 133.2

    Anak-anak haruslah diadjar pada waktu masih muda untuk mendjadi berguna, menolong dirinja sendiri, serta menolong orangorang lain. Banjak anak-anak gadis pada zaman ini, dengan tiada merasa sedikit penjesalanpun dalam hatinja, dapat melihat ibu mereka bekerdja keras, masak, menjutji, atau mendobi, sementara mereka sendiri duduk-duduk didalam kamar sambil membatja-batja buku tjerita, mendjahit, mengait, atau menjulam. Hati mereka itu sama tidak berperasaan seperti batu. Tetapi dimanakah asal mulanja kesalahan ini ? Siapakah jang terutama harus disalahkan dalam hal ini? Jaitulah ibu-bapa jang malang dan tertipu itu. Mereka melalaikan kebaikan anak-anak mereka dikemudian hari, maka dalam kasih sajang mereka jang sesat itu, dibiarkannja anak-anak itu dalam kemalasan, atau melakukan sesuatu jang tidak begitu penting, hal mana tidak memerlukan gerak otak atau tenaga, lalu mema’afkan anak-anaknja jang malas itu karena mereka lemah. Apakah jang telah membikin mereka itu lemah? Dalam banjak hal, tindakan ibu-bapa jang salah itulah jang mendjadi biang keladinja. Sesuatu gerak badan jang pantas dalam rumah akan mempertumbuhkan baik pikiran maupun tubuh. Tetapi anak-anak tidak diberikan kesempatan ini oleh karena pikiran jang salah, sampai mereka itu tidak mempunjai kesukaan untuk bekerdja. Pekerdjaan itu tidak menjenangkan hati dan bertentangan dengan pikiran mereka itu tentang budi-bahasa. Ada orang jang berpikir bahwa mentjutji piring, mendobi, atau berdiri dekat ember penjutjian itu tidak baik bagi seorang perempuan baik-baik, malahan ada jang berkata bahwa jang demikian itu kasar adanja. Inilah pengadjaran jang lazim diberikan kepada anak-anak pada zaman jang malang ini.PN 134.1

    Umat Allah haruslah diperintahkan oleh azas-azas jang lebih tinggi daripada orang-orang dunia jang berusaha mengukur segala tindakan mereka sesuai dengan kelaziman. Ibu-bapa jang takut kepada Allah harus mendidik anak-anaknja bagi suatu kehidupan kebadjikan. Tidaklah patut mereka itu membiarkan azas-azas pemerintahan mereka ditjemarkan oleh segala pikiran-pikiran pemborosan pada zaman ini, agar supaja mereka menjesuaikan diri kepada kelaziman serta dikendalikan oleh pikiran-pikiran orang dunia. Mereka tidak patut membiarkan anak-anaknja memilih teman-temannja sendiri. Adjarlah mereka itu bahwa engkaulah jang wadjib memilih bagi mereka. Sediakanlah mereka itu untuk memikul tanggungan pada waktu mereka masih muda.PN 134.2

    Kalau anak-anakmu belum biasa bekerdja, mereka akan lekas mendjadi penat. Mereka akan mengeluh dengan sakit pinggang, bahu sakit, dan tangan pegal; dan oleh sebab kasihan ada bahaja engkau hendak melakukan pekerdjaan itu sendiri, ganti membiarkan mereka itu merasa susah sedikit. Biarlah beban jang diberikan kepada anak-anak itu mula-mula ringan, dan kemudian ditambahkan sedikit tiap-tiap hari, sampai mereka itu dapat melakukan se- suatu pekerdjaan dengan tidak mendjadi terlalu penat. Tidak berbuat suatu apa itulah jang menjebabkan sakit pinggang dan sakit bahu diantara anak-anak.PN 134.3

    Adalah segolongan wanita muda pada zaman ini jang hanja merupakan machluk-machluk jang tidak berguna, hanja baik buat bernapas, makan, berpakaian, bertjakap-tjakap, dan merapik, sementara djarinja memegang sesuatu renda atau sulaman. Tetapi sedikit sadja diantara orang-orang muda jang menundjukkan pertimbangan jang betul-betul sehat dan akal pandjang. Mereka hidup seperti kupu-kupu dengan tiada mempunjai tudjuan suatu apa. Apabila golongan orang-orang dunia jang seperti ini berhimpun bersama-sama, pertjakapannja tidak lain daripada pakaian, atau sesuatu perkara lutju, dan kemudian mereka tertawa gelak-gelak karena dipikirnja pertjakapannja itu amat pintar adanja. Hal jang demikian ini seringkali diperbuat dihadapan orang-orang jang lebih tua, jang hanja dapat merasa sedih karena usia mereka jang sudah landjut itu kurang dihormati. Orang-orang muda tersebut seolaholah telah kehilangan segala rasa kesopanan dan tingkah laku jang baik. Meskipun begitu tjara pendidikan merekalah jang memimpin mereka berpikir hal jang demikian itu sebagai puntjak budi-bahasa.PN 135.1

    Semangat jang demikian ini adalah seperti suatu penjakit jang mendjalar. Umat Tuhan harus memilih teman-teman sepergaulan bagi anak-anaknja dan mengadjar mereka itu mendjauhkan diri dari orang-orang dunia jang sia-sia tersebut. Ibu-ibu harus membawa anak-anaknja jang perempuan bersama mereka kedapur dan mendidik mereka itu dengan sabar. Tubuh mereka itu akan mendjadi lebih baik oleh usaha jang demikian, dan urat-urat dagingnja akan memperoleh perbandingan dan kekuatan, serta segala pikiran mereka itu akan lebih sehat dan tinggi pada penghabisan hari itu. Boleh djadi mereka itu akan penat, tetapi alangkah senangnja tidur itu setelah habis bekerdja setjukupnja. Tidur, pemulih alam jang manis, menjegarkan tubuh jang penat itu, serta menjediakan dia buat segala kewadjiban pada hari jang berikut. Djanganlah memberikan isjarat kepada anak-anakmu bahwa tidak ada obahnja apakah mereka bekerdja atau tidak. Adjarlah mereka itu bahwa tenaga mereka diperlukan, waktunja ada berharga, dan engkau mengharap betul pada pekerdjaan mereka.PN 135.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents