Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Pustaka Roh Nubuat Djilid 1 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 23—Agama Keluarga

    Kepada saja telah ditundjukkan kedudukan jang tinggi dan bertanggung djawab jang harus ditempati oleh umat Tuhan. Mereka adalah garam dunia serta terang dunia, maka mereka mestilah berdjalan sebagaimana al-Maseh telah berdjalan. Mereka akan melalui banjak sengsara. Waktu sekarang ini adalah satu waktu peperangan dan udjian. Djuruselamat kita berkata dalam Wahju 3 : 21: “Kepada orang jang menang Aku akan memberi ia duduk dengan Aku diatas arasjKu, sebagaimana Aku pun telah menang dan ada duduk dengan Bapaku diatas arasjNja.” Upah itu tidaklah diberikan kepada semua jang mengaku mendjadi pengikut-pengikut al-Maseh, melainkan kepada orang jang menang sebagaimana Tuhan sudah menang. Kita mesti mempeladjari kehidupan al-Maseh dan mengetahui apakah artinja mengaku Dia dihadapan dunia.PN 98.1

    Agar supaja mengaku al-Maseh, kita mesti mempunjai Dia untuk diaku. Seorang tidak akan dapat mengaku al-Maseh dengan betul ketjuali pikiran dan roh al-Maseh ada dalam dia. Kalau peribadatan setjara rupa sadja, atau pengakuan kebenaran itu, kiranja satu pengakuan al-Maseh adanja, maka kita dapatlah berkata: Lebarlah djalan jang membawa kepada hidup jang kekal, dan banjak orang jang masuk daripadanja. Kita mesti mengerti apakah artinja mengaku al-Maseh dan dimana kita menjangkal Dia. Adalah mungkin kita mengaku Dia dengan bibir kita, tetapi menjangkal Dia dalam perbuatan kita. Buah-buah Roh jang dinjatakan dalam hidup adalah satu pengakuan tentang Dia. Kalau kita telah meninggalkan semua oleh karena al-Maseh, maka hidup kita pun akan lemah lembut, pertjakapan kita rohani, serta kelakuan kita tak bertjatjat. Pengaruh kebenaran jang berkuasa serta menjutjikan dalam djiwa, dan tabiat al-Maseh jang ditundjukkan dalam hidup, adalah pengakuan tentang al-Maseh. Kalau perkataan hidup jang kekal itu ditanamkan dalam hati kita, maka buahnja pun adalah keadilan dan perdamaian.PN 98.2

    Kita boleh menjangkal al-Maseh dalam hidup kita oleh memandjakan tabiat malas atau tjinta kepada diri sendiri, oleh berdjenaka atau bersanda-gurau, dan oleh mentjahari kehormatan dunia. Kita boleh menjangkal Dia dalam rupa kita setjara lahir oleh hal serupa dengan dunia ini, oleh satu mata angkuh atau pakaian jang mahal-mahal harganja. Hanjalah oleh berdjaga-djaga dan berusaha tetap serta permintaan doa jang hampir tidak berhenti-henti kita akan dapat menundjukkan tabiat al-Maseh dalam hidup kita atau pengaruh kebenaran jang menjutjikan itu. Banjak orang mengusir al-Maseh dari rumah-tangganja oleh karena roh pemarah dan kurang sabar. Orang jang demikian haruslah mena’lukkan sesuatu dalam hal itu.PN 98.3

    1862, djilid 1, hal. 303—310.PN 98.4

    Keadaan manusia jang sudah begitu lemah pada waktu sekarang ini telah ditundjukkan kepada saja. Tiap-tiap turunan telah mendjadi makin lemah, dan penjakit jang berbagai matjam menjengsarakan manusia. Beribu-ribu manusia jang fana dan tjelaka, dengan tubuhnja jang bertjatjat serta sakit, sjaraf jang sudah rusak, serta pikiran jang muram durdja, hidup dengan amat sengsaranja. Kuasa Setan atas bangsa manusia makin bertambahtambah. Kalau Tuhan kiranja tidak datang dengan lekas dan binasakan kuasa Setan itu, maka sebelum berapa lama dunia ini akan tidak mempunjai penduduk lagi.PN 99.1

    Kepada saja sudah ditundjukkan bahwa kuasa Setan itu terutama dikerahkan atas umat Allah. Banjak orang dihadapkan kepada saja sedang dalam keadaan bimbang dan berputus asa. Kelemahan tubuh mempengaruhi pikiran. Seorang musuh jang tjerdik dan berkuasa mengikuti segala langkah kita dan menggunakan segala kekuatan dan kepandaiannja dalam usaha membelokkan kita daripada djalan jang benar. Maka adalah terlalu sering kedjadian bahwa umat Allah tidak berdjaga-djaga, dan oleh sebab itu tidak insjaf akan segala tipu-dajanja. Setan bekerdja dengan memakai alat-alat jang menjembunjikan dia sebaik-baiknja dari pemandangan mata, dan seringkali dia memperoleh tudjuannja.PN 99.2

    Saudara-saudara telah memasukkan modal dalam hak-hak patent serta perusahaan-perusahaan lain, dan telah membudjuk orang-orang lain kepada perusahaan-perusahaan, siapa sebetulnja tidak dapat menanggung kesulitan serta pikulan perusahaan jang demikian. Pikiran mereka jang selalu chawatir serta bekerdja berat itu memberatkan lagi tubuhnja jang sudah diserang penjakit, maka kemudian merekapun menjerahkan diri kepada tawar hati, hal mana ada menambahkan putus harap. Mereka kehilangan kepertjajaan pada dirinja sendiri dan berpikir bahwa Allah telah meninggalkan mereka, dan mereka tidak berani pertjaja bahwa Allah akan berkasihan kepada mereka itu. Djiwa-djiwa jang malang ini tidak akan dibiarkan kepada kekuasaan Setan. Mereka akan mentjahari djalan keluar dari kegelapan itu dan sekali lagi ikatkan imannja jang tergontjang itu pada segala perdjandjian Allah; Dia akan melepaskan mereka itu dan mengobahkan dukatjita dan perkabungan mereka itu mendjadi perdamaian dan kesukaan. Tetapi telah ditundjukkan kepada saja, bahwa orang-orang jang demikian mesti mengambil peladjaran daripada segala perkara jang mereka tanggung, supaja mendjauhkan diri daripada hak-hak patent serta berbagai usaha tadi. Mereka seharusnja djangan membolehkan saudara-saudaranja pun untuk membudjukbudjuk mereka supaja tersangkut-paut dalam perusahaan-perusahaan jang demikian, karena pengharapan mereka tak akan didapat, dan lagi mereka akan dilemparkan atas medan perang musuh dengan tiada diperlengkapi buat perdjuangan itu.PN 99.3

    Alat-alat jang seharusnja dimasukkan kedalam perbendaharaan Allah untuk memadjukan pekerdjaanNja lebih tjelaka lagi daripada hilang kalau dimasukkan djadi modal dalam sesuatu pa- tent-patent modern tersebut. Kalau kiranja ada diantara orang jang mengaku kebenaran merasa bebas turut bergiat, dan sanggup bergiat dalam segala hak-hak patent serta pendapatan-pendapatan baru, mereka seharusnja tidak pergi diantara saudara-saudaranja dan berusaha diantara mereka itu, melainkan ia harus pergi di-antara orang-orang jang tidak pertjaja. Djanganlah biarkan nama serta pengakuanmu sebagai orang Adventist memantjing saudarasaudaramu jang ingin hendak menjerahkan harta-hartanja kepada Allah. Tetapi pergilah kepada dunia, dan biarkanlah orang-orang dunia jang tidak perduli memadjukan pekerdjaan Allah memasukkan modalnja disana.PN 99.4

    Kepada saja ditundjukkan pentingnja membukakan pintu-pintu rumah serta hati kita kepada Tuhan. Kalau kita mulai bekerdja dengan sungguh buat diri kita sendiri dan buat keluarga kita, maka kita akan mendapat pertolongan dari Allah. Ditundjukkan kepada saja bahwa hanja memeliharakan Sabat serta mengadakan kumpulan penunggu pagi dan penunggu sore sadja bukanlah buktibukti jang pasti bahwa kita orang Kristen adanja. Perbaktian setjara lahir ini boleh dipeliharakan dengan keras, akan tetapi peribadatan jang sungguh masih tidak kedapatan. Titus 2 : 14: “Jang telah menjerahkan diriNja karena kita, supaja ditebusNja kita daripada segala djahat dan disutjikanNja bagai diriNja suatu kaum, jang radjin dalam perbuatan jang baik.” Semua orang jang mengaku dirinja pengikut-pengikut al-Maseh haruslah memegang kendali atas dirinja sendiri, dan tidak membiarkan mereka bersungut-sungut atau kurang sabar. Suami dan bapa haruslah menahankan perkataan marah jang hampir keluar dari mulutnja. Haruslah dipeladjarinja akibat perkataan itu, kalau-kalau ditinggalkannja dukatjita dan kebinasaan.PN 100.1

    Kelemahan dan penjakit terutama mengenai kaum ibu. Kesenangan keluarga tergantung banjak atas isteri dan ibu keluarga itu. Kalau si ibu lemah dan berpenjakit sjaraf, serta dibiarkan pula menanggung pekerdjaan jang terlalu berat, maka pikiran mendjadi masjgul, karena pikiran ini berhubung dengan keletihan tubuh; dan lagi si ibu terlalu sering menghadapi perlakuan jang dingin dari suaminja. Kalau segala sesuatu tidak berdjalan beres seperti kehendak hatinja, segala kesalahan ditimpahkan atas isteri dan ibu itu. Ia sendiri hampir tidak mengetahui segala kesusahan dan tanggungan si isteri, dan tidak pula selamanja mengetahui bagaimana menundjukkan perasaan kasihan kepada isterinja itu. Suami itu tidak insjaf bahwa ia sedang membantu musuh besar itu dalam pekerdjaan pembongkaran.PN 100.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents