Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Bahagia - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Perintah Allah Cukup Jelas

    Tuhan memerintahkan kepada bani Israel dahulu kala supaya jangan kawinmawin dengan bangsa penyembah berhala yang ada di sekeliling mereka: “Janganlah juga engkau kawin-mawin dengan mereka; anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, atau pun anak perempuan mereka jangan kau ambil bagi anakmu laki-laki;” Alasannya pun diberikan. Khidmat yang kekal, melihat hasil perhubungan yang demikian, berkata: “Sebab mereka akan membuat anakmu lakilaki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka Tuhan akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memusnahkan engkau dengan segera. Sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Aliahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.”MKB 57.1

    Dalam kitab Perjanjian Baru terdapat pula larangan yang seperti itu tentang perkawinan di antara kaum Nasrani dengan orang-orang yang tidak takut kepada Tuhan. Rasul Paulus, dalam suratnya kepada orang Korintus, berkata: “Istri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehen-dakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.” Dan sekali lagi dalam suratnya yang kedua, ia menulis: “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang yang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: ‘Aku akan Sama seperti Salomo, banyak orang yang mengaku Nasrani berpen-dapat, boleh saja mereka bersatu dengan orang-orang yang tidak beribadat karena pengaruh mereka terhadap orang yang bersalah itu akan besar gunanya, namun terlalu sering kalah dan terjerat, mereka sendiri kalah lalu mengorbankan imannya yang kudus, mengorbankan ketulusan hati dan memisahkan diri dari Allah. Satu langkah yang salah menuntun ke arah lain, akhirnya mereka menempatkan diri tanpa ada pengharapan untuk mematahkan mata rantai yang telah mengikat mereka itu. 7FCE, p. 498-500MKB 57.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents